Al Jumhuriyat At Tunisyah, pernah dengar? Itu nama resmi Tunisia, sebuah negara di ujung utara benua Afrika. Bagi Tunisia, Indonesia punya cerita spesial.
Duta besar Indonesia untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi punya ceritanya. “Kemerdekaan Tunisia pada tahun 1956, tidak lepas dari peran Presiden Soekarno. Tahun 1953, di Menteng, Bung Karno menyewakan sebuah rumah sebagai tempat untuk merancang kemerdekaan Tunisia. Tokoh Tunisa saat itu, Habib Bourguiba bahkan telah mengikuti Konferensi Asia Afrika 1955 sebagai awal menuju kemerdekaan. Kembali dari Indonesia, 20 Maret 1956 Tunisia merdeka, Bourguiba menjadi tokoh utama dari kemerdekaan negaranya.”
66 tahun kemudian, Priska Madelyn Nugroho, petenis Indonesia, mengingatkan kita kembali jejak langkah Bung Karno. Priska berhasil merebut dua juara sekaligus, sektor tunggal dan ganda putri dalam turnamen ITF W15 Monastir. Di final tunggal, Priska mengalahkan Valdehi Chaudhari dari India (6-3 1-6 6-4).
Di ganda, Priska berpasangan dengan Sijia Wei (RRC) berhasil mengalahkan pasangan Korea Selatan Dayeon Back/BoYoung Jeong (6-4 6-1). Peringkat Priska saat ini di sektor tunggal adalah 748 dunia. Sedangkan di sektor ganda, peringkat Priska adalah 441 dunia.
Priska pernah meraih prestasi besar di Australia Open 2020 pada nomor ganda putri junior. Berpasangan dengan Alexandra Eala asal Filipina, berhasil menjadi juara dengan mengalahkan Ziva Falkner/Matilda Mutavdzic di final.
Dukungan Orang Tua
Karir tenis Priska, ternyata sudah mulai tumbuh sejak umur 7 tahun. Pendukung terbesarnya adalah orang tua. Di usia 14 tahun, ia rutin mengikuti kejuaraan-kejuaraan tenis yang tingkatnya internasional, seperti di Singapura, Australia, Vietnam, dan Kanada.
Cerita bertumbuh dalam karir atlet di Indonesia, pasti tidak lepas dari support system yang baik. Psikolog Najeela Shihab, pendiri ‘Keluarga Kita’, mengungkapkan “Disiplin positif diterapkan dengan cara memberikan dukungan.” Ia menambahkan “Dukungan menciptakan kenikmatan yang berhubungan dengan diri anak secara internal.”
Jadi, kita tunggu kelanjutan prestasi Priska. Karena ia adalah kelanjutan dari para juara tenis perempuan asal Indonesia, mulai dari Yayuk Basuki, Suzanna Anggarkusuma, Wyne Prakusya, hingga ke Angelique Widjaja.
(BS/timKB)
Sumber Foto: AP
Berita lainya
Canelo Álvarez: Legenda Tinju Meksiko
Diana Taurasi: “White Mamba” Legenda Bola Basket Wanita
Cafu: Kapten Legendaris Brasil Dan AC Milan