Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Element6
Element6

Satu Kaki, Berjuta-juta Harapan


Pernah dibantu saat sekolah. Pernah kuliah dan terhenti sebelum lulus, karena orang tua bangkrut secara ekonomi. Pernah jadi pengamen di bis dan jadi kurir. Bapak pernah dipenjara karena masalah hukum. Dan, akhirnya sekolah kembali karena beasiswa dari pemerintah Indonesia dan Jepang. Sebuah cerita hidup yang tidak pernah hilang dari ingatan Coki Tobing. 

Kini, Coki adalah CEO Delivering Dream, perusahaan pembuat prostesis dan ortosis. Coki dan timnya membuat alat bantu untuk disabilitas, seperti kaki dan tangan palsu. Dalam ceritanya kepada jurnalis Detik, Marteen Ronaldo Pakpahan, Coki memilih untuk tidak meminta bayaran bagi orang-orang yang tidak mampu. Sejak 2013 ia melakukan balas budi karena ia merasa pernah hancur dan bisa bangkit untuk membangun bisnis.

Apa yang Coki lakukan memberikan banyak harapan bagi orang yang bisa jadi mulai hilang harapan, karena kakinya mengalami amputasi. Langkahnya berat, karena yang menopang tinggal satu atau ada yang hilang keduanya, kaki hasil ciptaan Tuhan. 

Semangat yang ditularkan Coki sama seperti semangat tim nasional amputasi Indonesia. Mereka akan berlaga pada Piala Dunia Sepakbola Amputasi. Kejuaraan tersebut akan berlangsung pada Oktober 2022.

Foto: INAF

Timnas Amputasi Indonesia berada di Grup C, bersama Inggris, Argentina, dan Amerika Serikat. Argentina pernah mencapai final Piala Dunia Sepakbola Amputasi 2010 dan takluk dari Uzbekistan. Sedangkan Inggris telah dua kali meraih juara ketiga kompetisi bergengsi tersebut. Begitu pula dengan Amerika Serikat yang telah mengikuti kejuaraan dunia ini sejak 2018.

Tahun ini, akan ada enam grup, yang masing-masing ditempati empat negara. Selain Grup C yang ditempati oleh Indonesia, grup lainnya adalah: Grup A (Turki, Haiti, Perancis, Liberia), Grup B (Meksiko, Jepang, Kolombia, Jerman), Grup D (Brazil, Irlandia, Iran, Maroko), Grup E (Polandia, Spanyol, Uzbekistan, Tanzania), dan Grup F (Angola, Italia, Uruguay, Irak).

Persatuan Sepakbola Amputasi Indonesia (PSAI) telah menunjuk Bayu Guntoro sebagai pelatih timnas amputasi. Bayu adalah eks pemain Persiba Balikpapan. Bayu juga pernah bermain untuk Persita Tangerang pada 2012-2015. 

Dalam akun resmi media sosial ISAI, terdapat beberapa nama pemain yang muncul. Mereka adalah Junaidi Abdillah, M. Lukiyono, Piat Supriatna, Ahmad Anuar, Agung Rizki S, Aditya (sang Kapten tim), M.S. Bahiri, Fredo Dimas S, Nur Hasyim, Ajis Firmansyah, Warnadi, Sahata Sianturi, dan Khusnul Yakin.

Dalam kualifikasi Zona Asia Timur, timnas Indonesia berhasil mengalahkan Malaysia dengan 3-0. Timnas berhasil menjadi juara grup dengan total enam angka. Peringkat kedua dan seterusnya dalam grup, adalah: Jepang, Bangladesh, dan Malaysia.

Penggagas sepakbola amputasi adalah Don Bennett, asal Amerika Serikat. Don adalah penggemar olahraga ski, perahu, dan mendaki gunung. Ia mengalami insiden yang menyebabkan kakinya mengalami amputasi. Tetapi, Don tidak putus asa. Ia tetap mendaki gunung dan menjadi pendaki amputasi pertama yang mendaki Gunung Rainier, yang merupakan puncak kedua tertinggi di benua Amerika Utara. Bersama rekannya, Bill Barry, pelatih tim amputasi di bawah Seattle Handicapped Sports and Recreation Association, mereka merintis kompetisi sepakbola amputasi di Amerika Serikat.

Kita tunggu cerita penuh harapan berikutnya, dari timnas amputasi Indonesia. Ini adalah Piala Dunia Amputasi pertama kali, yang diikuti Indonesia. Selamat berjuang.

(BS/timKB)

Sumber Foto: INAF