Mahasiswa di seluruh dunia kerap menjadi kalangan masyarakat sipil yang melakukan partisipasi politik, selain buruh. Mereka biasanya adalah kelompok terpelajar yang melek politik, berserikat, berdiskusi atau berkonsolidasi, dan membuat kajian terkait situasi yang ada maupun untuk pergerakannya. Semenjak Indonesia merdeka, mahasiswa memiliki kisah panjang pergerakannya.
Keberadaan di masa Demokrasi Terpimpin, sektor pendidikan di Indonesia berkembang dan memunculkan banyak kalangan mahasiswa, dan mulai menguatkan afiliasinya dengan partai dan basis massa.
Mengutip National Geographic Indonesia, afiliasi ini sudah terbentuk sejak kemerdekaan, saat Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) berafiliasi dengan Masyumi, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dengan PNI, Consentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI) dengan PKI, dan Gerakan Mahasiswa Sosialis (Gemsos) dengan PSI.
Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) menjelaskan tentang pembinaan atlet berprestasi diintegrasikan dengan ilmu olahraga dan ilmu tersebut dimulai dari perguruan tinggi. Menurut Menpora Zainudin Amali, dalam kesempatannya meninjau gelanggang olahraga yang dimiliki oleh Universitas Negeri Padang (UNP), bahwa fasilitas kampus tersebut termasuk yang lengkap. Menpora juga mendukung untuk menjadikan UNP masuk ke dalam salah satu dari 10 sentra olahraga di Indonesia.
Melalui rilis resmi Kemenpora, gelanggang olahraga milik UNP akan menjadi pusat penyelenggaraan Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) XVII pada 17-26 November 2022. Akan ada 14 cabang olahraga yang dipertandingkan pada POMNAS kali ini. Keempatbelas cabang tersebut adalah: atletik, renang, bulutangkis, tenis, taekwondo, pencak silat, karate, tarung derajat, bola basket, bola voli, futsal, sepak takraw, petanque, dan panjat tebing. Terdapat pula pembatasan usia atlet yang akan bertanding, minimal 23 tahun dan maksimal 31 tahun, dengan tahun kelahiran 1999 pada bulan Desember.
Pada POMNAS XVI di Jakarta, kontingen tuan rumah berhasil merebut juara umum dengan perolehan medali, 75 emas, 52 perak, dan 33 perunggu. Jawa Barat di peringkat kedua, dengan perolehan medali, 24 emas, 20 perak, dan 37 perunggu. Sedangkan Jawa Timur ada di posisi ketiga, dengan perolehan medali, 22 emas, 17 perak, dan 34 perunggu. Pada POMNAS lalu ada 19 cabang olahraga yang dipertandingkan, dengan empat cabang olahraga eksibisi, yaitu: angkat besi, bola tangan, kriket, dan eSport.
POMNAS di Sumatera Barat akan menggunakan sistem IT untuk menunjang kelancaran kegiatan. Logo dari kompetisi olahraga antar mahasiswa tingkat nasional kali ini bernama Binuang. Semoga dari POMNAS akan muncul bibit unggul atlet nasional.
(BS/timKB)
Sumber Foto: Jurnal Sumbar
Berita lainya
Dara Torres: Legenda Renang Dengan 12 Medali Olimpiade
“Pelé” Resmi Menjelma Menjadi Kata Dalam Kamus Portugis
Ángel Nieto Roldán: Kisah Legenda Balap Motor Spanyol