Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Sehat Jiwa Raga Dengan Sport Tourism


Menurut UNWTO (United Nations World Tourism Organizations), sport tourism adalah sektor wisata yang pertumbuhannya paling cepat, karena kombinasi antara jalan-jalan dengan aktivitas olahraga. Indonesia dengan keindahan alam dan budaya yang dimiliki, berpotensi menjadi pemimpin dalam sport tourism

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, seperti dikutip dari situs resmi Kemenparekraf/Baparekraf, menjelaskan bahwa sport tourism dengan kearifan lokal tidak hanya menarik wisatawan karena destinasinya saja, melainkan dapat membangkitkan ekonomi sekaligus membuka lapangan kerja.

Indonesia, menurut Sandiaga Uno, telah memiliki enam sport tourism yang menarik. Keenamnya adalah Lompat Batu di Nias, Paju Jalur di Riau, Iron Man di Bintan, Pacu Jawi di Sumatera Barat, Perahu Sandeq di Sulawesi Barat, Sandalwood Horse di Sumba, dan Pacuan Kuda Gayo (Aceh).

Sang menteri mengungkapkan bahwa daerah lain, seperti Gunungkidul di Yogyakarta, berpotensi menggerakkan sport tourism. Dalam kunjungan kerjanya di akhir bulan Agustus, ia menjelaskan, “Jalur di Gunungkidul masih alami dan potensial untuk menjadi pilihan bagi penggiat sport tourism.” Wilayah Gunungkidul terkenal dengan kombinasi gunung dan laut. Desa wisata dengan reputasi internsional yang populer di sana adalah Nglanggeran. 

Foto: Media Indonesia

Kemenparekraf/Baparekraf mengungkapkan data potensi sport tourism di tahun 2024, sebesar Rp.18,79 triliun. Data potensi tersebut adalah berdasarkan beberapa kegiatan olahraga yang masuk agenda rutin.

Diantaranya adalah Tour de Singkarak di Sumatera Barat, Tour de Banyuwangi Ijen di Jawa Timur, Borobudur Marathon di Jawa Tengah, Belitong Geo Park Ultra Run di Bangka Belitung, Iron Man Bintan di Kepulauan Riau, World Surf League di Bali, World Super Bike dan Moto GP di Nusa Tenggara Barat, serta Tour de Flores di Nusa Tenggara Timur.

Pada gelaran Moto GP lalu, ada hampir 1300 UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang difasilitasi. Sebanyak hampir 50.000 lapangan pekerjaan tercipta. Dengan jumlah tenaga kerja yang terserap hampir 7000 orang. 

Data Alvara Strategic mengenai sport tourism, menunjukkan bahwa ada hubungan antara penyelenggaraan kegiatan olahraga terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara. Terutama kaitannya dengan pembangunan infrastruktur dan penyerapan tenaga kerja. 

Keberhasilan sport tourism di Indonesia, tergantung dengan sinergi semua pemangku kepentingan. Tidak hanya peran negara melalui beberapa kementerian atau badan, tetapi juga melalui komunitas olahraga dan warga di sekitar tempat sport tourism diadakan dan berkembang.

(BS/timKB)

Sumber Foto: ANTARA