Mencintai diri sendiri kadang diartikan sebagai sesuatu yang egois, karena dianggap memprioritaskan diri sendiri sebagai kebutuhan utama. Pemahaman arti self love menjadi agak rancu dan akhirnya menjadi sebuah bentuk pembenaran diri.
Self love sendiri adalah sebuah kegiatan sadar tentang bagaimana menghargai diri sendiri. Menerima diri secara utuh membutuhkan proses panjang karena kita harus benar-benar mengenal diri dan mengapresiasi diri, baik itu kekurangan atau kelebihan kita.
Hal mudah yang dapat mendeteksi self love adalah sifat insecure atau rasa tidak aman. Biasanya mereka yang merasa dirinya insecure akan lari dari masalah dan memiliki ketidakseimbangan emosi. Dan mereka juga akan memberikan kritik baik, kepada dirinya sendiri atau orang lain.
Kadang yang mengenali kekurangan kita adalah orang lain, dan ketika kita tahu kekurangan kita tersebut dari orang lain, tak jarang kita menyangkalinya dan membela diri agar tak terlihat buruk di mata orang lain. Atau kita pun sering memoles kekurangan diri dengan berbagai cara misalnya dengan make up, atau dengan pencitraan diri.
Kekurangan kita adalah bagian dari diri kita yang harus kita terima sebagaimana adanya. Penerimaan diri inilah yang disebut dengan self love. Menyadari bahwa diri kita berharga apapun keadaan diri kita. Sebaliknya kita juga menyadari kemampuan diri kita dan keterbatasan kita. Mampu berkata ‘tidak’ untuk sesuatu yang bukan diri kita atau hanya untuk menyenangkan orang lain.
Bagian dari self love adalah juga menerima kegagalan menjadi suatu pelajaran berharga dan mengerti bahwa kegagalan adalah sesuatu yang bisa diperbaiki. Memaafkan diri sendiri ketika mengalami kegagalan dan tetap bergerak maju.
Keseimbangan hidup dapat kita alami apabila kita memahami bagaimana menghargai diri sendiri. Secara otomatis kesehatan mental kita pun menjadi sehat. Yuk belajar mengenal diri dan menghargai diri sendiri sebagaimana apa adanya dan tetap berusaha untuk bergerak maju mengembangkan diri.
(DK-TimKB)
Sumber Foto : Step to Health
Berita lainya
Bagaimana Kebosanan Bisa Menjadi Sumber Kreativitas Anda?
Fleksibilitas Mental: Kunci Menghadapi Dunia Yang Dinamis
Mengenal Dan Mengatasi Fanxiety