Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Element6
Element6

Apakah Mindset itu dan Seberapa Penting Pengaruhnya Dalam Kehidupan?


Mindset atau pola pikir kita adalah seperangkat keyakinan yang membentuk cara kita memahami dunia dan diri kita sendiri. Hal tersebut memengaruhi cara kita berpikir, merasakan, dan berperilaku dalam situasi apa pun.  Artinya, apa yang kita yakini tentang diri kita memengaruhi kesuksesan atau kegagalan kita.

Keyakinan kita memainkan peran penting dalam apa yang kita inginkan dan apakah kita bisa mencapainya. Bahwasanya pola pikir kitalah yang memainkan peran penting dalam menentukan pencapaian dan kesuksesan.

Pola pikir dapat mempengaruhi bagaimana orang berperilaku dalam berbagai situasi dalam kehidupan.  Misalnya, saat orang menghadapi situasi yang berbeda, pikiran mereka memicu pola pikir tertentu yang kemudian berdampak langsung pada perilaku mereka dalam situasi tersebut.

Ada dua mindset dasar yaitu fixed mindset (pola pikir tetap) dan growth mindset (pola pikir yang bertumbuh).  Jika kita memiliki pola pikir tetap, kita percaya bahwa kemampuan kita adalah sifat tetap dan tidak dapat diubah. Kita mungkin juga percaya bahwa hanya bakat dan kecerdasan  saja yang membawa kesuksesan, dan usaha tidak diperlukan.

Di sisi lain, jika kita memiliki mindset yang berkembang, kita percaya bahwa bakat dan kemampuan kita dapat dikembangkan seiring waktu melalui usaha dan ketekunan. Orang dengan pola pikir ini tidak serta merta percaya bahwa setiap orang bisa menjadi Einstein atau Mozart hanya karena mereka berusaha.  Namun, mereka percaya bahwa setiap orang bisa menjadi lebih pintar atau lebih berbakat jika mereka bekerja keras.

Foto : Ideapod

Bagaimana pola pikir kita terbentuk? Ada beberapa sumber utama yaitu pujian dan pelabelan, keduanya terjadi pada masa kanak-kanak. Dan juga bentuk pengajaran atau didikan lingkungan dan keluarga.

Dalam serangkaian percobaan penting, anak-anak dapat berperilaku sangat berbeda bergantung pada jenis pujian yang mereka terima. Mereka menemukan bahwa pujian pribadi, atau memuji bakat anak atau melabeli mereka sebagai anak pintar,  ini akan mendorong pola pikir yang tetap (fixed mindset). Hal tersebut  mengirimkan pesan kepada seorang anak bahwa mereka memiliki kemampuan atau tidak, dan bahwa tidak ada yang dapat mereka lakukan untuk mengubah fakta itu.

Dan di sisi lain, menekankan upaya yang dilakukan seseorang untuk menyelesaikan suatu tugas. Karena hal tersebutmenyiratkan kesuksesan mereka adalah karena upaya dan strategi yang mereka gunakan, yang keduanya dapat mereka kendalikan dan tingkatkan dari waktu ke waktu.

Misalnya jika sang anak mendapat nilai bagus dalam ujian matematika, pujian pribadi mungkin berupa, “Lihat, kamu pandai matematika. Kamu mendapat nilai A pada tes kamu”. Atau mungkin terdengar seperti ini: “Ayah/Ibu terkesan dengan seberapa keras kamu belajar untuk ujian matematika kamu. Dan kamu benar-benar berhasil!”

Orang dewasa dapat mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa anak-anak mereka mengembangkan mindset yang berkembang (growth mindset) dengan memuji usaha bukan hasil.  Dengan berfokus pada proses daripada hasil, orang dewasa dapat membantu anak-anak memahami bahwa upaya, kerja keras, dan dedikasi mereka dapat menghasilkan perubahan, pembelajaran, dan pertumbuhan baik sekarang maupun di masa depan.

Pelabelan, yang melibatkan penetapan karakteristik orang berdasarkan stereotip atau asosiasi dengan kelompok yang berbeda, juga dapat mengarah pada pengembangan pola pikir tetap atau berkembang.  Seseorang yang memegang stereotip bahwa sang anak buruk dalam matematika atau dalam membaca dapat membentuk pola pikir tetap (fixed mindset) tentang kemampuan mereka sendiri dalam domain spesifik tersebut.

Pola pikir kita memainkan peran penting dalam cara kita mengatasi tantangan hidup. Ketika seorang anak memiliki mindset berkembang (growth mindset), mereka akan cenderung lapar untuk belajar dan keinginan untuk bekerja keras dan menemukan hal-hal baru. 

Sebagai orang dewasa, ada yang lebih cenderung bertahan dalam menghadapi kemunduran. Alih-alih menyerah, orang dewasa dengan growth mindset melihatnya sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh.  Di sisi lain, mereka yang memiliki fixed mindset lebih cenderung menyerah dalam menghadapi keadaan yang menantang.

Dalam bukunya “Mindset: The New Psychology of Success,” Dweck menulis bahwa mereka yang memiliki mindsettetap terus-menerus mencari validasi untuk membuktikan nilai mereka tidak hanya untuk orang lain, tetapi juga untuk diri mereka sendiri.

Apakah kita memiliki pola pikir tetap atau berkembang? Untuk mengetahuinya, mulailah dengan membaca pernyataan berikut dan putuskan mana yang paling kita setujui.

  1. Kita dilahirkan dengan tingkat kecerdasan tertentu dan itu bukanlah sesuatu yang dapat diubah.
  2. Tidak peduli siapa kita, tidak banyak yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan kemampuan dasar dan kepribadian kita.
  3. Orang mampu mengubah siapa mereka.
  4. Kita dapat mempelajari hal-hal baru dan meningkatkan kecerdasan kita.
  5. Orang-orang memiliki bakat tertentu, atau mungkin tidak. 
  6. Kita tidak bisa hanya memperoleh bakat untuk hal-hal seperti musik, menulis, seni, atau atletik. Belajar, bekerja keras, dan mempraktikkan keterampilan baru adalah cara untuk mengembangkan bakat dan kemampuan baru.

Jika pilihan kita cenderung paling setuju dengan pernyataan 1, 2, dan 5, maka kita memiliki pola pikir yang lebih tetap (fixed mindset). Namun, jika paling setuju dengan pernyataan 3, dan 4, 6, maka kita mungkin cenderung memiliki mindset berkembang (growth mindset).

Lalu apakah pola pikir tetap bisa diubah? Fokus pada perjalanan atau pengalaman. Faktor penting saat membangun mindset berkembang adalah melihat nilai (value) dalam perjalanan kehidupan kita.  Saat kita terpaku pada hasil akhir, kita mungkin akan kehilangan semua hal yang bisa kita pelajari di sepanjang perjalanan.

Jika kita bergumul dengan suatu tugas, ingatkan diri kita bahwa kita belum menguasainya. Mengintegrasikan kata “belum” ini ke dalam kosa kata kita menandakan bahwa terlepas dari kesulitan apa pun, kita pasti akan dapat mengatasi apa pun. Perhatikan kata-kata dan pikiran kita.  Ganti pikiran negatif dengan yang lebih positif untuk membangun mindset berkembang. Lalu mengambil tantangan.  Membuat kesalahan adalah salah satu cara terbaik untuk belajar. Jadi, alih-alih menghindar dari tantangan, rangkullah. Dan jadilah sosok manusia yang jauh lebih baik dari kemarin.

(DK-TimKB)

Sumber Foto : ABN Resources