Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Element6
Element6

Icuk Sugiarto, Legenda Bulutangkis Era 80’an


Jakarta – Icuk Sugiarto, nama yang tak asing lagi dalam dunia bulu tangkis Indonesia. Lahir pada tanggal 4 Oktober 1962 di Surakarta, Jawa Tengah, Icuk Sugiarto adalah salah satu pebulu tangkis terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Dengan bakat dan dedikasinya yang luar biasa, Icuk telah mengukir prestasi gemilang dan meninggalkan jejak yang tak terlupakan dalam sejarah bulu tangkis Indonesia.

Sebagai anak ke tiga dari tujuh bersaudara dari pasangan Harjo Sudarmo dan Ciptaningsih, Icuk sudah menunjukkan bakatnya dalam bermain bulu tangkis sejak usia 12 tahun. Keahliannya yang luar biasa membawa Icuk pindah ke Jakarta dan melanjutkan pendidikan di SMA Negeri Ragunan. Di sinilah ia terus mengasah kemampuannya dan mengembangkan potensinya dalam dunia bulu tangkis.

Pada tahun 1974, Icuk bergabung dengan Klub Taruna sebagai klub pertamanya. Kemudian, ia pindah ke klub Abadi Sekolah Atlet Ragunan, tempat di mana ia semakin menunjukkan kualitasnya sebagai pebulu tangkis muda yang berbakat. Pada tahun 1979, Icuk mengikuti pertandingan internasional pertamanya dan berhasil meraih gelar Juara I Single Asean Pelajar. Ini adalah awal dari karirnya yang gemilang di tingkat internasional.

Foto: goggle

Selain bermain di nomor tunggal, Icuk juga beberapa kali bermain di nomor ganda. Ia meraih juara di nomor ganda pada Kejuaraan Nasional 1980, Kejuaraan India Terbuka 1981, dan PON IX. Pada Asian Games 1982, Icuk berhasil membawa pulang medali emas di nomor ganda, menambah deretan prestasinya yang gemilang.

Namun, puncak prestasi Icuk Sugiarto terjadi pada tahun 1983. Dalam pertandingan fenomenal yang dikenal sebagai All Indonesia Final, Icuk berhasil mengalahkan pebulu tangkis senior yang sudah menjadi ikon, Liem Swie King. Dengan skor 15-8, 12-15, 17-16, Icuk menyabet gelar Juara Dunia, menjadi salah satu pertandingan yang diingat oleh banyak orang dan menjadi momen yang membanggakan dalam sejarah bulu tangkis Indonesia.

Setelah meraih prestasi tertinggi di dunia bulu tangkis, Icuk memutuskan untuk pensiun sebagai atlet pada tahun 1989. Namun, kisahnya dalam dunia bulu tangkis tidak berakhir di sana. Icuk tetap aktif dan berkarir di seputar olahraga khususnya bulu tangkis. Ia bergabung dengan PB Pelita Bakrie sebagai Pelatih dan kini menjabat sebagai Ketua Umumnya. Dalam perannya tersebut, Icuk Sugiarto berupaya untuk mengembangkan dan membantu perkembangan bulu tangkis Indonesia.

Selain itu, Icuk Sugiarto juga pernah menjabat sebagai Ketua Bidang Pembinaan Prestasi dan Pelatnas di Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Dengan pengalaman dan pengetahuannya yang luas, Icuk berperan penting dalam mengarahkan dan mengembangkan potensi atlet muda Indonesia dalam dunia bulu tangkis.

Foto: tempo.co

Prestasi yang diraih oleh Icuk Sugiarto tak bisa dipandang sebelah mata. Ia berhasil meraih gelar Juara I Single Indonesia Terbuka pada tahun 1982, 1986, dan 1988. Selain itu, Icuk juga meraih gelar Juara Single PON X pada tahun 1985. Dominasinya dalam Kejuaraan Nasional juga patut diperhitungkan, dengan memenangkan gelar juara dari tahun 1983 hingga 1987.

Prestasi internasional Icuk juga tidak kalah gemilang. Ia meraih gelar Juara I Taiwan Terbuka selama empat tahun berturut-turut dari tahun 1983 hingga 1986. Namun, gelar paling bergengsi dan paling dikenang adalah Juara Dunia Single yang diraihnya pada tahun 1983. Pertandingan melawan Liem Swie King dalam All Indonesia Final menjadi bukti kehebatan Icuk dalam menguasai lapangan dan mengalahkan lawan-lawannya dengan skill dan strategi yang brilian.

Icuk Sugiarto bukan hanya dikenal sebagai seorang pebulu tangkis yang sukses, tetapi juga sebagai sosok yang rendah hati dan menginspirasi. Ia selalu menunjukkan sikap sportif dan menghargai lawan-lawannya, baik dalam kemenangan maupun kekalahan. Dedikasinya terhadap olahraga bulu tangkis terus terlihat melalui perannya dalam membangun dan memajukan bulu tangkis Indonesia. Icuk menjadi panutan bagi para pemain muda dan memberikan dorongan untuk terus berusaha dan berprestasi di dunia bulu tangkis.

Selain itu, Icuk Sugiarto juga menginspirasi generasi muda dengan menunjukkan bahwa kesuksesan bukan hanya tentang bakat alami, tetapi juga tentang kerja keras, disiplin, dan tekad yang kuat. Perjalanan karirnya yang dimulai dari seorang pemain muda yang penuh bakat hingga menjadi juara dunia adalah bukti nyata bahwa mimpi dapat terwujud jika kita memiliki tekad dan kerja keras yang tidak kenal lelah.

Icuk Sugiarto telah meninggalkan warisan yang tak terhapuskan dalam sejarah bulu tangkis Indonesia. Dengan prestasinya yang gemilang, dedikasinya yang tak kenal lelah, dan sikap rendah hati yang menginspirasi, Icuk Sugiarto menjadi salah satu legenda dalam dunia bulu tangkis. Namanya akan selalu dikenang sebagai sosok yang memberikan sumbangsih besar dalam mengangkat nama Indonesia di kancah bulu tangkis internasional.

(EA/timKB).

Sumber foto: facebook