Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Element6
Element6

Widodo C. Putro Dan Gol Tendangan Gunting


Jakarta – Dari beberapa nama striker timnas Indonesia Di tahun 90an, terdapat sebuah nama pemain yang salah satu golnya akan selalu dikenang sebagai salah satu gol terbaik yang pernah dicetak striker Indonesia di ajang Internasional. Dia adalah Widodo C Putro yang tendangan guntingnya ke gawang Kuwait di Piala Asia 1996 akan selalu melekat dan menjadi ikon dari dirinya sebagai salah satu striker terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.

Widodo lahir pada tanggal 8 November 1970 di Cilacap, Jawa Tengah. Dia mulai menunjukkan minatnya dalam sepak bola sejak usia dini dan dengan tekun mengembangkan bakatnya. Pada awal tahun 1990, Widodo memulai karier sepak bola profesionalnya bersama klub Galatama, Warna Agung. Dia menunjukkan keterampilan dan potensi yang besar sebagai pemain muda yang penuh semangat.

Setelah menghabiskan sekitar 4 tahun bersama Warna Agung, Widodo pindah ke Petrokimia Putra Gresik. Di sana, permainannya berkembang pesat dan ia berhasil menarik perhatian tim nasional Indonesia. Pada tahun 1996, Widodo mendapatkan kesempatan untuk mewakili Indonesia dalam ajang Piala AFC. Salah satu momen puncak dalam perjalanan karier Widodo terjadi dalam pertandingan melawan Kuwait, di mana ia mencetak gol spektakuler yang menjadi salah satu gol terbaik dalam kompetisi tertinggi se-Asia itu.

Keberhasilan Widodo di atas lapangan tidak hanya meningkatkan reputasinya sebagai pemain sepak bola yang berkualitas, tetapi juga membuka pintu bagi karier profesionalnya di klub-klub besar di Indonesia. Pada tahun 1998, Widodo resmi bergabung dengan Persija Jakarta, klub sepak bola terkenal di ibu kota. Ia menjadi bagian dari tim Macan Kemayoran hingga tahun 2002. Selama empat tahun bersama Persija, Widodo memberikan kontribusi yang besar dan menjadi pemain kunci dalam tim.

Setelah meninggalkan Persija Jakarta, Widodo kembali bergabung dengan Petrokimia Putra Gresik. Ia tetap setia bermain untuk klub tersebut hingga akhir karier sebagai pemain sepak bola profesional. Namun, ketika masa karier aktifnya sebagai pemain berakhir, Widodo tidak berhenti di situ. Dia memiliki hasrat yang kuat untuk terus berkontribusi dalam dunia sepak bola, kali ini sebagai pelatih.

Foto: football5stars.id

Pada tahun 2004, Widodo memulai karier kepelatihannya dengan melatih Petrokimia Putra Gresik, klub yang telah membesarkan namanya sebagai pemain. Meskipun karier pelatihnya di sana hanya bertahan selama satu musim, namun ia terus mencari kesempatan untuk mengembangkan bakatnya sebagai pelatih sepak bola.

Pada tahun 2005, Widodo ditunjuk sebagai asisten pelatih bersama Persijap Jepara. Dia mengambil peran penting dalam pembinaan tim dan membantu pelatih utama dalam mengatur strategi permainan. Selama waktu ini, Widodo juga menjadi asisten pelatih untuk Timnas Indonesia dalam beberapa kompetisi, termasuk SEA Games, Pra Olimpiade, dan Kualifikasi Piala Asia. Pengalamannya dalam melatih tim nasional memberikan wawasan yang berharga tentang persiapan tim dan strategi permainan di tingkat internasional.

Widodo juga pernah menjadi pelatih beberapa klub sepak bola terkemuka di Indonesia. Dia melatih Persela Lamongan pada tahun 2009, di mana ia menghadapi berbagai tantangan dalam memimpin tim. Meskipun perjalanan sebagai pelatih Persela tidak berjalan lancar, Widodo tidak menyerah dan terus mencari kesempatan baru.

Pada tahun 2010, Widodo kembali dipanggil untuk bergabung dengan Timnas Indonesia sebagai pendamping pelatih utama dalam ajang Piala Suzuki AFF 2010. Bersama dengan Alfred Riedl, Widodo berhasil membawa timnas meraih hasil yang membanggakan dalam turnamen tersebut.

Setelahnya, Widodo ditunjuk sebagai pelatih Pesegres Gresik United. Meski masa baktinya hanya berlangsung selama satu musim, ia terus mencari peluang untuk melatih tim profesional. Ia kemudian melatih Sriwijaya FC, salah satu klub ternama di Indonesia. Namun, kariernya di Sriwijaya FC tidak berlangsung lama dan ia tidak melanjutkan kerja sama dengan klub untuk kompetisi Liga 1 2017.

Pada tahun 2017, Widodo mendapatkan kesempatan untuk menjadi pelatih Bali United. Tugasnya adalah membawa tim ini meraih juara pada Liga 1 2017. Di bawah kepemimpinan Widodo, Bali United menunjukkan peningkatan yang signifikan dan berhasil bersaing di papan atas liga.

Selanjutnya, Widodo melanjutkan karier pelatihnya dengan melatih Persita Tangerang dari tahun 2019 hingga 2022. Di sini, ia bekerja keras untuk membangun tim yang kompetitif dan mengembangkan potensi pemain muda. Widodo juga mengambil tantangan baru dengan melatih Bhayangkara FC pada tahun 2023.

Sepanjang perjalanan karier dan kiprahnya sebagai pemain dan pelatih sepak bola, Widodo telah mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas kontribusinya. Prestasi individu yang telah diraihnya termasuk penghargaan Pemain Terbaik Galatama tahun 1979 dan 1980, Pemain All Star Asia tahun 1982, dan Olahragawan Terbaik Nasional tahun 1976, 1981, 2002. Selain itu, ia juga meraih medali perak dalam SEA Games pada tahun 1979 dan 1981.

(EA/timKB).

Sumber foto: sportstars.id