Jakarta – Seni bela diri memang memiliki keberagaman yang luar biasa. Salah satu seni bela diri yang telah menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir adalah Brazilian Jiu-Jitsu (BJJ). Dalam dunia BJJ, ada seorang atlet yang telah memukau para penggemar dengan keahliannya yang luar biasa. Dia adalah Michelle Zonato Nicolini, seorang praktisi BJJ kelahiran Itú, São Paulo, Brazil, pada tanggal 5 Januari 1982.
Michelle Nicolini bertarung dalam kelas Strawweight dan memiliki gaya bertarung yang sangat khas, yaitu Brazilian Jiu-Jitsu. Dengan rekornya yang mengesankan, yaitu 6 kemenangan dan 3 kekalahan dalam MMA, Nicolini telah membuktikan dirinya sebagai salah satu praktisi BJJ terbaik di dunia. Dia juga memegang sabuk hitam dalam BJJ, menjadi simbol penghargaan atas prestasi dan keahliannya dalam seni bela diri ini.
Sejak usia muda, Nicolini telah menunjukkan minat dan bakatnya dalam seni bela diri. Pada usia 14 tahun, dia mulai belajar Capoeira sebelum akhirnya beralih fokus pada BJJ. Keputusan ini membuktikan kecintaannya terhadap seni bela diri yang memfokuskan pada teknik grappling dan penggunaan kelincahan untuk mengatasi lawan.
Nicolini telah meraih prestasi yang mengesankan dalam karirnya dalam dunia BJJ. Ia menempati posisi ketiga untuk sebagian besar gelar Kejuaraan Dunia IBJJF, dengan delapan kemenangan. Dia juga diakui sebagai anggota Hall of Fame IBJJF, sebuah pengakuan yang luar biasa atas dedikasinya dalam mengembangkan BJJ dan mencapai keunggulan dalam seni bela diri ini.
Pada tahun 2011, Nicolini memutuskan untuk menguji kemampuannya dalam seni bela diri campuran (MMA). Dalam debutnya di Inka FC 11 pada 23 Juni 2011, ia menghadapi Cristina Meija dan berhasil memenangkan pertarungan dengan kuncian di ronde pertama. Ini adalah awal yang kuat bagi Nicolini untuk memperluas pengalaman bertarungnya ke dalam dunia MMA.
Pada tahun 2016, Nicolini mendapatkan kesempatan emas ketika dia menandatangani kontrak dengan ONE Championship, salah satu promosi pertarungan terkemuka di Asia yang berbasis di Singapura. Dalam pertarungan debutnya di ONE Championship: Defending Honor pada 16 November 2016, Nicolini menghadapi Mona Samir. Dia menunjukkan kehebatannya dengan berhasil memenangkan pertarungan melalui submission di ronde pertama.
Pada 12 Juli 2019, Nicolini mendapatkan tantangan yang lebih besar ketika ia menghadapi juara bertahan ONE Women’s Atomweight, Angela Lee, dalam acara ONE Championship: Masters of Destiny. Meskipun Nicolini bertarung sebagai underdog, dia mengejutkan dunia dengan kemenangannya yang mengesankan melalui keputusan bulat. Pertarungan ini membuktikan bahwa Nicolini adalah salah satu atlet yang tidak boleh dianggap remeh dalam dunia seni bela diri.
Namun, dalam perjalanan kariernya, Nicolini juga menghadapi kekalahan yang menantang. Dia pernah kalah dari Norma Rueda Center dan Tifanny Teo. Namun, dia tidak pernah menyerah dan terus berjuang untuk mengembangkan kemampuannya dan menghadapi setiap tantangan dengan kepala tegak.
Selain kesuksesannya di dunia MMA, Nicolini juga telah meraih penghargaan yang luar biasa dalam kejuaraan BJJ. Pada tingkat sabuk hitam, dia telah menjadi juara delapan kali dalam World Championship, tiga kali dalam Pan-American Championship, tiga kali dalam European Championship, dan tiga kali dalam Brazilian Nationals. Prestasi ini menjadikannya sebagai salah satu praktisi BJJ paling berpengaruh dalam sejarah.
Selain itu, dalam kejuaraan besar BJJ Nogi, Nicolini juga telah menorehkan prestasi yang luar biasa. Dia telah menjadi juara empat kali dalam World Nogi Championship, dua kali dalam Pan Ams Nogi Championship, dan dua kali dalam Euros Nogi Championship. Penghargaan ini menggarisbawahi dominasinya dalam dunia BJJ, baik dalam gi maupun dalam format Nogi.
Pada 3 September 2021, Nicolini kembali menantang juara dunia ONE Women’s Strawweight, Xiong Jingnan, dalam acara ONE Championship: Empower. Meskipun Nicolini tidak berhasil memenangkan pertarungan tersebut dan harus menerima keputusan bulat yang mengalahkannya, dia tetap menjadi contoh inspiratif bagi banyak praktisi seni bela diri di seluruh dunia.
Melalui perjalanan karirnya yang gemilang, Michelle Zonato Nicolini telah menunjukkan bahwa ketekunan, kerja keras, dan cinta pada seni bela diri adalah kunci kesuksesan. Dia adalah sosok yang menginspirasi para atlet muda, terutama perempuan, untuk mengejar impian mereka dan mencapai puncak dalam apa pun yang mereka tekuni. Nicolini adalah simbol kekuatan, keahlian, dan dedikasi dalam seni bela diri, dan namanya akan terus dikenang dalam sejarah pertarungan.
(PR/timKB).
Sumber foto: onechampionship.com
Berita lainya
Cody Gibson: Petarung Bantamweight UFC
Alexander Hernandez: ‘The Great Ape’ Divisi Featherweight UFC
Kurt Holobaugh: Striker Tangguh Di Divisi Lightweight UFC