Jakarta – Setelah di tahun 80an dunia tinju Indonesia diharumkan namanya oleh Ellyas Pical. butuh waktu yang cukup lama untuk melahirkan juara dunia tinju baru dari Indonesia. Baru di era tahun 2000an ada satu nama yang tak terlupakan dan diakui di kancah internasional, yaitu Yohannes Christian “Chris” John. Lahir pada tanggal 14 September 1979 di Banjarnegara, Chris John merupakan mantan petinju profesional yang mengukir prestasi gemilang selama karier bertinjunya dari tahun 1998 hingga 2013. Julukannya “The Dragon” telah melambungkan namanya sebagai salah satu petinju legendaris Indonesia.
Sejak usia sangat muda, Chris John sudah memiliki ketertarikan dan bakat di dunia tinju. Ia mulai berlatih tinju sejak berumur 5 tahun, mengikuti jejak ayahnya yang juga seorang mantan petinju amatir. Dedikasi dan semangat juangnya membawa Chris John meraih prestasi yang luar biasa dalam dunia tinju Indonesia.
Chris John memulai karier profesionalnya pada tahun 1997 dan pada awalnya dikenal dengan sebutan “Thin Man” sebelum akhirnya mendapatkan julukan yang ikonik, “The Dragon,” yang sekarang menjadi identitasnya di atas ring. Dalam pertarungan profesional perdananya pada tanggal 4 Juni 1998, Chris John menunjukkan kekuatannya dengan memenangkan pertandingan melawan petinju lokal, Firman Kanda, melalui KO.
Reputasi Chris John semakin meningkat setiap kali ia melangkah di atas ring. Pada pertarungan keenamnya, ia berhasil mengalahkan Juara Nasional kelas bulu dalam pertarungan sengit sepanjang 12 ronde melawan Muhammad Afaridzi. Prestasi ini semakin membuktikan kehebatannya di dunia tinju dan membuatnya semakin dihormati di kancah nasional.
Pada tanggal 26 September 2003, Chris John mencatatkan kemenangan yang mengesankan dengan mengalahkan Oscar Leon dari Kolombia dalam perebutan gelar WBA featherweight. Pertandingan tersebut berlangsung sengit selama dua belas ronde, dan Chris John berhasil memenangkannya melalui keputusan split decision. Kemenangan ini membawanya meraih gelar Kelas Bulu WBA dan mengukuhkan posisinya sebagai salah satu petinju kelas dunia.
Tahun-tahun berikutnya, Chris John terus menunjukkan dominasinya di atas ring. Ia memenangkan pertandingan-pertandingan dengan penuh determinasi dan keterampilan yang luar biasa. Namun, pada tanggal 6 Desember 2013, Chris John mengalami kekalahan pertamanya dalam karier profesionalnya. Ia dikalahkan oleh petinju asal Afrika Selatan, Simpiwe Vetyeka, dalam pertarungan yang berlangsung di Australia.
Setelah mengalami kekalahan ini, Chris John memutuskan untuk mengakhiri karier tinjunya. Meskipun pensiun sebagai petinju profesional, namun semangatnya dalam dunia olahraga tidak pernah padam. Saat ini, Chris John menjalankan bisnis pribadinya bersama istrinya. Ia juga aktif sebagai bintang iklan televisi, motivator, dan sering muncul sebagai tamu dalam acara-acara TV. Karisma dan keberhasilannya sebagai petinju legendaris membuatnya menjadi sosok yang dihormati dan diakui oleh masyarakat Indonesia.
Selain karier profesionalnya dalam tinju, Chris John juga memiliki keberhasilan dan prestasi dalam dunia wushu. Ia tergabung dalam tim wushu nasional Indonesia dan telah menyumbangkan berbagai medali bagi negara. Prestasi sebagai atlet wushu antara lain meraih medali emas dalam Indonesia Multi Events Games (Olimpiade Nasional) yang diselenggarakan di Jakarta pada tahun 1996. Ia juga meraih medali emas dalam Pesta Olahraga Asia Tenggara di Jakarta, Indonesia, pada tahun 1997. Pada Pesta Olahraga Asia Tenggara di Kuala Lumpur, Malaysia, tahun 2001, Chris John berhasil meraih medali perunggu dalam kompetisi wushu.
Keberhasilan dan prestasi yang telah diraih oleh Chris John dalam dunia tinju dan wushu menjadikannya sebagai salah satu tokoh olahraga terkemuka di Indonesia. Dengan total rekor bertinju 48-1-3 (W-L-D) dan gelar-gelar juara yang diraihnya, Chris John telah membawa kebanggaan bagi bangsa Indonesia. Ia menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk mengembangkan potensi dan semangat juang dalam bidang olahraga.
Meskipun telah mengakhiri karier tinjunya, Chris John terus berperan dalam memajukan olahraga di Indonesia. Ia sering memberikan motivasi dan inspirasi kepada atlet-atlet muda serta terlibat dalam kegiatan-kegiatan olahraga sebagai pembicara dan pelatih. Dedikasinya dalam membangun generasi muda yang berprestasi di bidang olahraga tidak pernah surut.
Tak hanya itu, Chris John juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Ia sering terlibat dalam kampanye dan acara amal untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Dengan pengaruhnya sebagai tokoh olahraga ternama, Chris John mampu memberikan dampak positif dalam masyarakat, terutama dalam hal memberikan inspirasi dan motivasi kepada orang-orang untuk meraih kesuksesan.
Prestasi Chris John sebagai petinju dan atlet wushu, serta kontribusinya dalam dunia sosial, membuatnya dihormati oleh banyak pihak. Pada tahun 2012, ia dinobatkan sebagai Fighter of the Decade for the 2000s oleh WBA dalam sebuah upacara yang berlangsung di Panama City. Penghargaan tersebut merupakan pengakuan atas dedikasi dan keberhasilannya selama dekade tersebut.
Tak hanya itu, peran aktifnya dalam mengembangkan dunia olahraga di Indonesia, baik sebagai motivator, pembicara, pelatih, maupun sosok yang terlibat dalam kegiatan sosial, telah memberikan dampak positif yang signifikan. Chris John mampu menginspirasi dan membimbing generasi muda untuk menjalani karier olahraga yang gemilang, serta mendorong semangat komunitas dalam mencapai prestasi yang tinggi.
Chris John adalah bukti bahwa di balik setiap kesuksesan terdapat perjuangan yang berat. Ia tidak hanya mencatatkan prestasi gemilang sebagai petinju dan atlet wushu, tetapi juga memberikan dampak positif dalam masyarakat. Melalui semangat juangnya, ia telah menjadi pahlawan olahraga yang membanggakan bangsa. Semoga cerita inspiratif Chris John terus dikenang dan menjadi motivasi bagi kita semua untuk mencapai prestasi yang luar biasa di dunia olahraga dan kehidupan sehari-hari.
(EA/timKB).
Sumber foto: indonesiana.id
Berita lainya
Mengenal Patrick Kluivert: Pelatih Kepala Timnas Indonesia
Singkirkan Cologne, Die Werkself Lolos Ke Semifinal DFB Pokal
Gol Debut Joao Felix Bawa Milan SIngkirkan AS Roma