Jakarta – Andre Kirk Agassi, seorang legenda dalam dunia tenis, lahir pada tanggal 29 April 1970 di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat. Ia adalah putra dari Emmanuel Mike Agassi, seorang mantan petinju Olimpiade, yang mungkin menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi Agassi dalam memilih karir sebagai pemain tenis. Mari kita eksplorasi perjalanan karirnya yang luar biasa dan kontribusinya yang besar dalam dunia olahraga tenis.
Pada usia 13 tahun, Agassi mengambil keputusan yang berani dengan meninggalkan sekolah dan bergabung dengan ‘Akademi Tenis Nick Bollettieri’ di Florida. Keputusannya tersebut menggambarkan dedikasinya yang tinggi dan niatnya yang bulat untuk mengejar impian menjadi seorang pemain tenis profesional. Agassi menjalani pelatihan intensif di akademi tersebut, yang memperkuat dasar permainannya dan mempertajam keterampilan teknisnya.
Pada tahun 1986, pada usia yang masih sangat muda, 16 tahun, Andre Agassi memasuki dunia tenis profesional dan bermain di La Quinta, California. Meskipun masih muda, Agassi menunjukkan bakat yang luar biasa dalam permainannya. Ia memiliki gaya bermain yang kuat dan pukulan yang kuat, serta kecepatan dan kegesitan di lapangan yang mengesankan.
Tidak butuh waktu lama bagi Agassi untuk naik ke puncak peringkat dunia. Pada tahun 1995, ia mencapai peringkat No. 1 dunia untuk pertama kalinya. Namun, di masa-masa berikutnya, Agassi menghadapi masalah pribadi yang memengaruhi performanya di lapangan. Sebagai hasilnya, peringkatnya merosot tajam dan ia bahkan jatuh ke peringkat No. 141 pada tahun 1997.
Namun, Agassi bukanlah tipe pemain yang mudah menyerah. Ia kembali bangkit dan mendapatkan kembali peringkat No. 1 dunia pada tahun 1999. Selama empat tahun berikutnya, Agassi menikmati puncak kariernya dengan memenangkan banyak gelar dan prestasi yang luar biasa. Keberhasilannya ini membuktikan tekad dan semangat juang yang kuat yang dimilikinya.
Pada tahun 2006, Agassi mengalami cedera pergelangan kaki yang cukup serius. Meskipun ia berhasil pulih dari cedera tersebut, ia mengalami masalah pada punggung dan kaki yang membuatnya harus absen dari dunia tenis untuk sementara waktu. Pada tanggal 3 September 2006, setelah kalah di babak ketiga AS Terbuka, Agassi memutuskan untuk pensiun dari tenis profesional. Pensiunnya ini menjadi momen yang mengharukan, di mana dia menerima tepuk tangan meriah atas kontribusinya yang luar biasa dalam dunia tenis.
Setelah pensiun, Agassi tidak berhenti berkontribusi dalam dunia tenis. Ia bermain untuk ‘Philadelphia Freedoms’ dan juga terlibat dalam ‘Pusat Perawatan Kanker Kejuaraan Tenis Amerika’. Agassi terus memperjuangkan penyakit kanker dan mendukung upaya penelitian serta perawatan bagi mereka yang terkena penyakit tersebut.
Andre Agassi menjadi sosok yang sangat dihormati dalam dunia tenis. Ia adalah orang pertama yang berhasil memenangkan keempat gelar tunggal di tiga permukaan berbeda, yaitu keras, tanah liat, dan rumput. Prestasi ini menunjukkan keunggulan dan ketangguhan Agassi dalam beradaptasi dengan berbagai kondisi lapangan.
Agassi juga berhasil memenangkan 17 gelar Master, yang menunjukkan dominasinya dalam turnamen-turnamen besar. Ia juga menjadi bagian dari tim pemenang Piala Davis pada tahun 1990, 1992, dan 1995, yang membuktikan kontribusinya dalam tim nasional Amerika Serikat.
Dalam perjalanan kariernya yang berlangsung selama lebih dari 20 tahun, Agassi dikenal dengan julukan “The Punisher” karena kekuatan dan kegigihannya di lapangan. Ia mampu menghadapi lawan-lawannya dengan determinasi yang tinggi dan semangat juang yang tak tergoyahkan.
Prestasi Agassi diakui oleh banyak pihak. Pada tahun 1988, ia dinobatkan sebagai ‘Pemain Terbaik Tahun Ini’ oleh ATP dan majalah ‘Tenis’. Pada tahun 1992, ia dinobatkan sebagai ‘BBC Overseas Sports Personality of the Year’, yang menunjukkan pengakuan internasional terhadap prestasinya.
Agassi juga mendapatkan penghargaan dari majalah ‘Sports Illustrated’ sebagai pemain terbesar ke-7 sepanjang masa pada tahun 2010. Penghargaan ini menggambarkan warisan Agassi yang tak terhapuskan dalam dunia tenis.
Pada tahun 2011, Agassi mendapat kehormatan untuk dilantik menjadi anggota ‘Hall of Fame Tenis Internasional’ di Rhode Island. Penghargaan ini menjadi bukti pengakuan terhadap prestasinya yang luar biasa dan sumbangsihnya dalam dunia tenis.
Selain prestasi di lapangan, Andre Agassi juga memiliki sisi kebaikan hati. Ia adalah pendiri Yayasan Amal Andre Agassi, yang telah mengumpulkan lebih dari $60 juta untuk anak-anak berisiko di Nevada Selatan. Yayasan ini bertujuan untuk memberikan akses pendidikan yang berkualitas kepada anak-anak yang kurang beruntung.
Pada tahun 2001, Yayasan Amal Andre Agassi membuka Andre Agassi College Preparatory Academy di Las Vegas. Sekolah ini menyediakan pendidikan tingkat K-12 untuk anak-anak berisiko dan telah memberikan kesempatan yang berharga bagi mereka untuk memperoleh pendidikan yang baik. Tidak hanya sukses dalam karir tenisnya, Agassi juga menemukan kebahagiaan dalam kehidupan pribadinya. Pada tahun 2001, ia menikahi sesama petenis terkenal asal Jerman, Steffi Graf.
(EA/timKB).
Sumber foto: google
Berita lainya
Yuzuru Hanyu: Raja Seluncur Es Indah dari Jepang
Pertarungan Kelas Berat Penuh Kontroversi: Holyfield vs. Lewis I
Philip Alfred Mickelson: Legenda PGA Tour