Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Ivana Lie, Srikandi Bulutangkis Indonesia Era 80’an


Jakarta – Sebagai salah satu atlet bulutangkis terkenal di Indonesia, Ivana Lie telah meninggalkan jejak yang mendalam dalam dunia olahraga. Lahir dengan nama Ivana Lie Ing Hoa pada tanggal 7 Maret 1960 di Bandung, Ivana sukses merangkai karirnya sebagai pemain bulutangkis tunggal putri, ganda putri, hingga ganda campuran. Kisah perjalanan hidup dan karirnya yang penuh dedikasi ini bukan hanya menjadi inspirasi bagi banyak orang, tapi juga membuktikan bahwa keberhasilan dapat diraih dengan kerja keras, semangat, dan cinta pada apa yang kita lakukan.

Ivana berasal dari keluarga yang sederhana dan telah jatuh cinta dengan olahraga bulutangkis sejak kecil. Semasa di sekolah dasar, ia hanya ikut-ikutan untuk mengikuti pertandingan bulu tangkis. Namun, berkat kemampuannya yang luar biasa, ia sering kali memenangkan pertandingan tersebut. Keberhasilannya dalam olahraga ini bahkan memberinya keringanan untuk membayar uang sekolah. Itulah yang kemudian menjadi motivasi terbesarnya untuk lebih fokus pada bulutangkis.

Puncak karir gemilang Ivana terjadi saat ia menjuarai Taiwan Open 1982, Indonesia Open dan Sea Games pada 1983. Ia juga berhasil meraih posisi runner-up di 1984 World Badminton Grand Prix. Keberhasilan tersebut menjadikan namanya semakin dikenal di kancah bulutangkis internasional.

Foto: tempo.co

Meski awalnya dikenal sebagai pemain bulutangkis tunggal putri, Ivana ternyata juga mampu bermain dalam ganda campuran. Ia sukses menjuarai beberapa turnamen penting, seperti Asian Games (1982), Sea Games (1983), Indonesia Open (1983, 1984), Juara Piala Dunia (1985) dan U.S. Open (1988), berpasangan dengan Christian Hadinata.

Pada nomor ganda putri, Ivana berhasil memenangi Indonesia Open (1986, 1987), China Open dan Taiwan Open (1986), dan menjadi finalis World Badminton Grand Prix (1986). Kiprahnya di dunia bulutangkis juga merambah ke Piala Uber, dimana ia memperkuat tim Indonesia pada tahun 1978, 1981, dan 1986.

Namun, kehidupan Ivana tak hanya berputar di sekitar bulutangkis. Setelah pensiun dari dunia yang telah membesarkan namanya, Ivana beralih ke dunia bisnis dengan membuka usaha garmen bernama Levana. Meski demikian, bulutangkis tetap menjadi bagian dari hidupnya.

Ivana aktif menjadi pelatih bulutangkis yang mengkhususkan diri melatih anak-anak. Ia menciptakan “badmini”, olahraga bulu tangkis yang dimodifikasi khusus untuk anak-anak. Melalui metode latihan ini, Ivana berharap dapat menumbuhkan minat dan bakat baru dalam olahraga bulutangkis sejak usia dini.

Tak hanya aktif di lapangan, Ivana juga pernah menjadi komentator pertandingan bulutangkis. Keahliannya dalam olahraga ini dan popularitasnya sebagai mantan atlet membuatnya menjadi sosok yang dihormati dalam komunitas bulutangkis. Ia bahkan pernah diangkat sebagai staf khusus di Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga, dimana ia melanjutkan konsistensinya untuk terus melakukan pembinaan di olahraga yang telah membesarkan namanya.

(EA/timKB).

Sumber foto: nusantaratv.com