Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Element6
Element6

Tiffany Teo ‘No Chill’: Petarung Women’s Atomweight


Jakarta – Lahir pada 11 November 1989 sebagai Tiffany Teo Hui Hoon di Brunei dan dibesarkan di Singapura, Tiffany meraih prestasi impresif dalam dunia Mixed Martial Arts (MMA). Saat ini, ia menempati peringkat ke-5 dalam klasemen ONE Championship Women’s Atomweight, hasil kerja keras dan dedikasi yang luar biasa dalam bela diri.

Julukan “No Chill” menandai kehadirannya di ring. Memiliki latar belakang bela diri dalam Muay Thai, Brazilian Jiu-jitsu dan tinju, Tiffany menggabungkan teknik-teknik tersebut dalam gaya bertarungnya. Sebelum mengejar karir penuh waktu dalam MMA, Tiffany bekerja sebagai Asisten Riset di A*STAR dan juga sebagai terapis perilaku.

Pertama kali tertarik pada seni bela diri saat menonton serial pertarungan televisi realitas, “The Contender Asia,” Tiffany mulai berlatih Taekwondo pada tahun 2008. Kemudian, ia beralih ke Juggernaut Gym di Singapura, dan meski kalah dalam pertarungan Muay Thai pertamanya, Tiffany tidak pernah menyerah. Olahraga itu hanya mendorongnya lebih jauh untuk mempelajari bela diri lainnya seperti tinju.

Foto: youtube

Tak lama setelah itu, Tiffany memenangkan pertandingan tinju pertamanya, mengalahkan Efasha Kamarudin dan mendapat tempat di tim tinju nasional. Prestasi ini menjadi momentum penting dalam karir bela dirinya.

Debut profesional Tiffany Teo di ajang Singapore Fighting Championship (SFC) pada tahun 2016 merupakan titik balik dalam karirnya. Ia sukses mengalahkan Nur Athirah Tatiana dan sejak itu, nama Tiffany semakin dikenal dalam dunia bela diri. Setelah kemenangan itu, Tiffany melakukan debut bersama One Championship dengan mengalahkan Walaa Abbas Mohamed Kamaly pada November 2016, melalui teknik submission di ronde kedua.

Tiffany terus menunjukkan performa gemilangnya dengan mengalahkan Priscilla Hertati Lumban Gaol pada Februari 2017 melalui keputusan bulat. Dalam karirnya, Tiffany hanya dikalahkan dua kali oleh Xiong Jingnan, namun ini tidak pernah menghentikan semangatnya untuk terus berkembang.

Sebagai praktisi Brazilian Jiu-jitsu, Tiffany telah memenangkan berbagai turnamen, termasuk Kejuaraan Jiu-Jitsu IBJJF Terbuka Internasional Manila 2019 dan Kejuaraan Jiu-Jitsu Internasional Johor 2017. Gerakan khasnya meliputi triangle choke, wristlock, dan D’arce choke, yang kerap membuat lawannya kewalahan.

Kisah Tiffany Teo dalam MMA adalah bukti nyata bahwa tekad dan semangat belajar bisa membawa seseorang mencapai puncak prestasi. Perjalanan karir Tiffany yang bersemangat dan tanpa kenal lelah, atau dalam kata lain ‘No Chill‘, telah mengantarnya ke peringkat lima ONE Championship Women’s Atomweight dan menginspirasi banyak pejuang muda di seluruh dunia.

(PR/timKB).

Sumber foto: tapology.com