Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Element6
Element6

Pemahaman Mendalam Tentang Gaya Komunikasi


Komunikasi adalah suatu hal yang penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Setiap individu memiliki cara sendiri dalam berkomunikasi atau yang sering disebut gaya komunikasi. Gaya komunikasi adalah cara seseorang berinteraksi secara verbal dan nonverbal untuk memberi tanda tentang maksud dan tujuannya agar dapat dipahami atau dimengerti oleh orang lain. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang gaya komunikasi, aspek dan tipe gaya komunikasi, serta jenis-jenis gaya komunikasi.

Pengertian Gaya Komunikasi

Gaya komunikasi adalah cara individu berinteraksi, baik secara verbal maupun nonverbal, untuk mengkomunikasikan maksud dan tujuannya dalam berbagai situasi. Gaya komunikasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti emosi, konteks situasi, dan hubungan antara pengirim dan penerima pesan. Oleh karena itu, gaya komunikasi seseorang dapat berubah-ubah tergantung pada siapa mereka berbicara dan apa situasi yang dihadapi. Misalnya, seseorang mungkin berbicara dengan cara yang berbeda ketika sedang gembira dibandingkan ketika sedang marah atau sedih. Demikian pula, gaya berbicara mereka mungkin berbeda saat berbicara dengan sahabat baik dibandingkan dengan orang yang baru dikenal atau anak-anak.

Gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku komunikasi yang digunakan untuk mendapatkan respons atau tanggapan tertentu dalam situasi tertentu. Kesesuaian dari satu gaya komunikasi yang digunakan juga bergantung pada maksud si pengirim dan harapan dari penerima pesan.

Aspek dan Tipe Gaya Komunikasi

Menurut Allen, dkk (2006), gaya komunikasi terdiri dari berbagai aspek, seperti dominan, dramatic, animated expressive, open, argumentative, relaxed, attentive, impression leaving, friendly, dan precise.

  1. Dominan: Komunikator yang dominan cenderung ingin mengendalikan pembicaraan.
  2. Dramatic: Komunikator yang dramatic sering menggunakan bahasa kiasan, metafora, dan cerita untuk mengungkapkan pemikiran dan perasaannya.
  3. Animated Expresive: Komunikator yang animated expressive menggunakan gerakan badan, ekspresi wajah, dan kontak mata untuk mengekspresikan pesannya.
  4. Open: Komunikator yang open bersikap terbuka dan jujur, menciptakan komunikasi dua arah yang berdasarkan kepercayaan.
  5. Argumentative: Komunikator yang argumentative cenderung suka berargumen dan agresif dalam berargumen.
  6. Relaxed: Komunikator yang relaxed memiliki sikap positif dan mendukung orang lain.
  7. Attentive: Komunikator yang attentive adalah pendengar aktif yang empati dan sensitif terhadap perasaan orang lain.
  8. Impression Leaving: Komunikator yang impression leaving memiliki kemampuan untuk membuat kesan yang kuat pada pendengarnya.
  9. Friendly: Komunikator yang friendly bersikap ramah dan sopan saat berkomunikasi.
  10. Precise: Komunikator yang precise menginginkan komunikasi yang tepat dan akurat.
Foto: flair-magazine.com

Terdapat empat tipe gaya komunikasi menurut Cangara (2008), yaitu komunikasi pasif, agresif, pasif-agresif, dan asertif.

  1. Komunikasi Pasif: Individu yang memiliki gaya komunikasi ini cenderung lebih banyak mendengarkan daripada mengekspresikan pendapat atau perasaan mereka. Mereka menghindari konflik dan mencari rasa aman, tetapi sering kali kurang mampu berkomunikasi dengan efektif untuk mengenali kebutuhan mereka sendiri.
  2. Komunikasi Agresif: Individu yang memiliki gaya komunikasi ini mengekspresikan perasaan dan pendapat mereka secara langsung dan sering kali dengan cara yang menyakiti atau melanggar hak orang lain. Mereka berusaha mendominasi dan merasa menang, meskipun hal ini dapat membuat orang lain merasa kehilangan.
  3. Komunikasi Pasif-Agresif: Gaya komunikasi ini merupakan gabungan dari gaya pasif dan agresif. Individu dengan gaya komunikasi ini tampak pasif tetapi bertindak dengan cara yang agresif.
  4. Komunikasi Asertif: Individu dengan gaya komunikasi ini dapat menyatakan pendapat dan perasaan mereka dengan jelas tanpa melanggar hak orang lain. Mereka mencari saling menghargai, bermain adil, dan ruang untuk kompromi ketika hak dan kebutuhan mereka bertentangan dengan orang lain.

Jenis-Jenis Gaya Komunikasi

Menurut Tubbs dan Moss (2008), terdapat enam jenis gaya komunikasi, yaitu The Controlling Style, The Equalitarian Style, The Structuring Style, The Dynamic Style, The Relinquishing Style, dan The Withdrawal Style.

  1. The Controlling Style: Gaya ini ditandai dengan keinginan untuk mengendalikan, membatasi, dan mengatur perilaku, pikiran, dan tanggapan orang lain.
  2. The Equalitarian Style: Gaya ini didasarkan pada prinsip kesetaraan dan mempromosikan komunikasi dua arah.
  3. The Structuring Style: Gaya ini menggunakan pesan verbal untuk mempengaruhi perilaku orang lain.
  4. The Dynamic Style: Gaya ini agresif dan bertujuan untuk merangsang penerima pesan untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik.
  5. The Relinquishing Style: Gaya ini mencerminkan kesediaan untuk menerima saran, pendapat, atau gagasan orang lain daripada memberikan perintah.
  6. The Withdrawal Style: Gaya ini mencerminkan ketidakmauan untuk berkomunikasi dengan orang lain karena adanya persoalan atau kesulitan antarpribadi.

Dalam berkomunikasi, penting bagi kita untuk memahami dan menyesuaikan gaya komunikasi kita agar pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik oleh penerima. Dengan pemahaman yang mendalam tentang gaya komunikasi, kita dapat meningkatkan keterampilan komunikasi kita dan membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain.

(EA/timKB).

Sumber foto: psychalive.org