Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Andra Asmasoebrata: Perjalanan Pembalap Wanita Pertama Indonesia dan Asia


Jakarta – Alexandra Asmasoebrata atau lebih dikenal sebagai Andra lahir di Jakarta pada 23 Mei 1988. Ia adalah putri ketiga dari pasangan Alex Asmasoebrata dan Sofia Muri Mardiana. Ayahnya, Alex Asmasoebrata, adalah mantan pembalap yang pernah satu generasi dengan Aswin Bahar, Tinton Suprapto, Deyu, dan Dolly Indra Nasution. Sebagai anak dari pembalap, tentunya passion untuk dunia balap tertanam sejak dini dalam diri Andra.

Debut Andra di dunia balap dimulai pada usia 12 tahun saat ia memulai karier sebagai pembalap Go Kart di kelas 60 cc. Meski usianya masih muda, Andra berhasil memenangkan kejuaraan di kelas tersebut. Penampilannya menunjukkan bakat dan keahlian luar biasa yang diwarisinya dari sang ayah.

Selang setahun, Andra mencoba keberuntungannya di kelas yang lebih tinggi, yaitu Go Kart 125 cc. Keberhasilan Andra dalam memenangkan berbagai kejuaraan membuka peluangnya untuk berkompetisi di ajang bergengsi se-ASEAN. Prestasinya dalam berbagai kejuaraan tersebut menjadi tonggak awal perjalanan Andra di dunia balap.

Ketertarikan dunia balap internasional pada Andra dimulai ketika ia ditawari untuk mengikuti kualifikasi Formula BMW Scholarship yang diselenggarakan pada 27 hingga 29 Februari 2004 di Spanyol. Meskipun masih sangat muda, Andra menunjukkan bahwa ia memiliki talenta dan keberanian untuk menghadapi tantangan di level yang lebih tinggi.

Foto: skor.id

Tahun berikutnya, Andra kembali membuktikan dirinya sebagai pembalap berbakat dengan meraih berbagai penghargaan. Ia dinobatkan sebagai Juara Umum Formula Campus Asia 2005 di Cina, Juara pertama National Kart Championship 2005, dan menempati posisi 13 di ajang World Championship Junior Rotax Max 2005. Prestasinya di level internasional semakin memperkuat reputasi Andra sebagai pembalap berbakat.

Prestasi Andra tidak berhenti di situ. Ia berhasil menempati pole position pada kejuaraan seri terakhir 7 dan 8 Formula Campus di Goldenport Motorpark Circuit, Beijing China pada Oktober 2005 dan dalam ajang Formula Kampus di China pada September 2005. Keberhasilannya ini menunjukkan bahwa Andra adalah pembalap yang mampu bersaing di level internasional.

Selang dua tahun kemudian, Andra tidak hanya berkompetisi di ajang Go Kart, namun juga mencoba tantangan baru dengan berpartisipasi dalam perhelatan Formula Renault Asia. Meskipun tantangannya semakin besar, Andra berhasil menjawabnya dengan berbagai prestasi.

Salah satu penghargaan paling berharga yang pernah diterima Andra adalah dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Pada Hari Kartini, 21 April 2007, Andra dianugerahi penghargaan karena prestasinya sebagai pembalap perempuan pertama Indonesia. Keberhasilannya ini bukan hanya menjadi sebuah pencapaian pribadi, namun juga membuka jalan bagi pembalap perempuan lainnya di Indonesia.

Di kancah internasional, Andra juga tercatat dalam sejarah. Ia merupakan pembalap wanita pertama dari Asia. Keberhasilannya ini menjadi tonggak sejarah penting dalam dunia balap dan membuktikan bahwa perempuan juga dapat berhasil di bidang yang biasanya didominasi oleh laki-laki.

Perjalanan karir Andra Asmasoebrata merupakan bukti bahwa dengan tekad kuat, kerja keras, dan talenta, seseorang bisa mencapai mimpi-mimpinya, meskipun berada di dalam lingkungan yang penuh tantangan. Andra tidak hanya menjadi role model bagi pembalap perempuan lainnya, tetapi juga menjadi inspirasi bagi setiap orang yang memiliki mimpi dan berjuang untuk mewujudkannya.

(EA/timKB).

Sumber foto: okezone.com