Jakarta – Dalam sejarah balap Indonesia, belum ada seorang pun mampu menandingi pencapaian yang diraih oleh Rio Haryanto. Lahir di Solo, Jawa Tengah, pada 22 Januari 1993, Rio menorehkan banyak prestasi gemilang dan menjadi inspirasi bagi generasi pembalap berikutnya.
Rio Haryanto dikenal sebagai pembalap Indonesia pertama yang berkompetisi di level Seri GP2 dan Formula Satu. Hingga tahun 2022, Rio masih merupakan satu-satunya pembalap Indonesia yang pernah membalap di ajang Formula Satu, yang dianggap sebagai puncak balapan mobil paling prestisius di dunia.
Bakat balap Rio telah terlihat sejak ia masih kecil. Gokart menjadi kendaraan pertama yang dikendarainya. Bakatnya makin berkembang dan pada tahun 1999, ia meraih juara gokart di kelas kadet. Kemudian, pada 2005 dan 2006, Ikatan Motor Indonesia (IMI) menganugerahinya penghargaan sebagai Atlet Gokart Terbaik Junior. Tak hanya di Indonesia, prestasinya juga menggema di Asia dan bahkan hingga ke Eropa.
Rio Haryanto meneruskan karier balapnya dengan berkompetisi di GP3 Europe Series (2010-2011) dan GP2 Europe Series (2012-2015) dengan berbagai tim. Perjalanannya di sini mematangkan keterampilan dan mentalnya sebagai pembalap, menjadikannya siap untuk kompetisi level lebih tinggi.
Pada 2016, Rio membuat bangsa Indonesia bangga ketika diumumkan sebagai pembalap Manor Racing di Formula Satu. Namun, tantangan masih menunggunya. Untuk membalap di bawah naungan Manor Racing, ia membutuhkan dana sekitar 15 juta euro. Melalui bantuan sponsor, termasuk pemerintah, Rio berhasil mengumpulkan sebagian dari dana tersebut dan membalap dalam 12 balapan sebelum akhirnya digantikan oleh Esteban Ocon.
Meski kariernya di F1 harus berakhir, Rio tak menyerah. Ia kembali ke dunia balap pada tahun 2018 dan beraksi di balapan ketahanan, Blancpain GT World Challenge Asia, dan Asian Le Mans Series. Ketika perusahaan induk dari tim bangkrut dan rekan satu timnya pindah, Rio memutuskan untuk fokus pada bisnis keluarga dan usahanya di bidang restoran.
Capaian terbaik Rio di F1 adalah finis ke-15 di F1 GP Monako 2016. Ini bukan hanya sebuah pencapaian pribadi, tetapi juga bukti bahwa Indonesia mampu menghasilkan pembalap yang mampu bersaing di level internasional.
Saat ini, Rio Haryanto telah beralih dari dunia balap dan meneruskan bisnis keluarganya di bidang percetakan. Sebagai lulusan ekonomi dari Universitas Anglia Ruskin, Rio mengawasi divisi security printing yang produknya meliputi kertas ijazah, blanko cek, dan giro.
Namun, Rio Haryanto selalu diingat sebagai sosok pembalap yang membawa nama Indonesia ke kancah internasional dan menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk berani bermimpi dan berusaha mencapai mimpi tersebut. Prestasi dan dedikasinya di dunia balap mobil akan selalu menjadi bagian penting dalam sejarah olahraga Indonesia.
(EA/timKB).
Sumber foto: kompas.com
Berita lainya
Ali vs Spinks: Duel Epik Di Las Vegas
Novak Djokovic: Pemegang Rekor Grand Slam Terbanyak
Lucien Laurent: Pencetak Gol Pertama Di Piala Dunia