Jakarta – Pernahkah Anda mendengar nama Merab Dvalishvili? Jika Anda penggemar UFC, tentu nama ini nggak asing lagi. Dengan julukan “The Machine” petarung ini dikenal karena gaya bertarung freestyle-nya yang mengagumkan. Artikel ini akan mengulas perjalanan Merab Dvalishvili dari mulai berlatih qartuli chidaoba hingga menjadi petarung UFC yang tangguh.
Awal Karier: Langkah Pertama Menuju Legenda
Merab Dvalishvili lahir di Tbilisi, Georgia pada 10 Januari 1991. Sejak muda, dia telah mulai berlatih qartuli chidaoba (gulat tradisional Georgia), khridoli (pertarungan transisi), Sambo, dan Judo. Dengan sabuk hitam judo dan sabuk ungu Brazilian Jiu Jitsu, ia menjadi petarung yang mumpuni.
Pada usia 21 tahun, dia pindah ke Amerika Serikat untuk menjadi petarung MMA profesional. Dia memulai karier MMA-nya pada 2014, mengumpulkan rekor 7-2 di bawah promosi Ring of Combat sebelum berkompetisi di UFC.
Debut UFC: Memasuki Panggung Dunia
Dvalishvili melakukan debutnya di UFC pada 9 Desember 2017 melawan Frankie Saenz. Meskipun kalah dalam pertarungan melalui keputusan terpisah, debutnya di UFC menarik perhatian dunia.
Perjuangan dan Kemenangan
Tak lama setelah debutnya, Dvalishvili terus menunjukkan perkembangan. Dia menghadapi banyak petarung tangguh dan berhasil meraih banyak kemenangan. Pertarungannya dengan Petr Yan pada UFC Fight Night menempatkan namanya dalam sejarah UFC, dengan 49 upaya takedown terbanyak dalam pertandingan UFC.
Penghargaan dan Prestasi
Prestasi Dvalishvili tidak terbatas pada UFC saja. Dia juga pernah menjuarai ROC Bantamweight Championship dan sekali mempertahankan gelarnya. Di UFC, ia pernah mendapatkan Performance of the Night (satu kali) vs. Marlon Moraes dan Fight of the Night (satu kali) vs. Ricky Simón.
Analisis Gaya Bertarung
Gaya bertarung Dvalishvili menonjol dalam kombinasi serangan. Teknik high kick-nya menjadi salah satu senjata andalannya. Dengan latar belakang di Sambo dan Judo, dia juga mahir dalam pertarungan tanpa tanding.
High Kick dan Teknik Striking Lainnya
High kick Dvalishvili menjadi tanda tangan yang menakutkan. Kecepatan, presisi, dan kekuatannya dalam teknik ini membuat lawan-lawannya harus selalu waspada.
Kemampuan Tanpa Tanding
Dvalishvili juga mengagumkan dalam pertarungan tanpa tanding. Dia memiliki kemampuan luar biasa dalam grappling dan bisa mengeksekusi teknik seperti choke dari kesa-gatame.
Pertandingan Legendaris
Beberapa pertandingan Dvalishvili yang layak diingat adalah pertarungannya melawan Petr Yan dan Darren Branch. Dvalishvili berhasil memenangkan pertarungan melalui keputusan bulat dan submission, mencatat namanya dalam sejarah UFC.
Merab Dvalishvili, “The Machine,” bukanlah sekadar petarung biasa. Dari latar belakang gulat tradisional hingga peringkat #1 di kelas bantam UFC, perjalanannya adalah cerita inspiratif tentang dedikasi, kerja keras, dan kecintaan pada seni bela diri campuran. Dia tetap menjadi salah satu bintang paling bersinar di UFC, dan kita semua menantikan apa yang akan dia lakukan selanjutnya.
(PR/timKB).
Sumber foto: ufc.com
Berita lainya
Josh Watson: Petarung Tangguh Dari Portland Di BKFC
Gregory McKarl Hardy: Dari NFL ke Ring BKFC
Christopher “El Guapo” Gutiérrez: Petarung Ganas UFC