Jakarta – Dalam dunia tinju, beberapa nama menjadi legenda. Salah satunya adalah Thomas Hearns. Pria yang lahir pada 18 Oktober 1958 di Memphis, Tennessee, Amerika Serikat ini memiliki jejak sejarah yang mendalam di dunia tinju. Dengan julukan “The Hitman”, Hearns menghadirkan pertarungan-pertarungan yang epik dan menorehkan banyak prestasi. Dalam artikel ini, kita akan menelusuri kisah perjalanan karier Hearns di atas ring.
Sebelum menjadi legenda, Hearns adalah anak biasa yang tumbuh di Memphis. Namun, takdir membawanya pindah ke Detroit. Di kota inilah, pada usia 10 tahun, Hearns mulai memasuki dunia tinju. Awalnya, dia berlatih di King Solomon Gym. Namun, tak lama kemudian, dia pindah ke Kronk Gym yang diasuh oleh Emanuel Steward. Di tempat inilah, dasar-dasar keterampilan bertinju Hearns dibentuk.
Sebagai amatir, Hearns menunjukkan bakat luar biasa. Dengan rekor 155 kemenangan dan hanya 8 kekalahan, ia dinobatkan sebagai Petinju Amatir Nasional Paling Luar Biasa pada tahun 1977. Prestasi ini menjadi landasan kuat bagi Hearns untuk melangkah ke arena profesional.
Tidak memerlukan waktu lama bagi Hearns untuk menunjukkan keahliannya di ring profesional. Memulai debut profesionalnya pada tahun 1977, ia meraih 17 kemenangan kayo berturut-turut. Nama-nama seperti Bruce Finch, Harold Weston, Clyde Grey, dan Angel Espada harus takluk di tangan Hearns. Kemenangan-kemenangan ini membawa Hearns menghadapi Pipino Cuevas pada 1980, di mana Hearns merebut gelar kelas welter WBA melalui TKO.
Namun, karier setiap petinju pasti memiliki pasang surut. Pada 1981, Hearns bertemu dengan juara WBO, Sugar Ray Leonard. Pertarungan epik ini berakhir dengan Hearns dihentikan pada ronde ke-14. Namun, semangat juang Hearns tak pernah pudar. Pada 1982, ia memenangkan gelar kelas menengah ringan WBC dengan mengalahkan Wilfred Benitez. Pertandingan-pertandingan besar seperti melawan Roberto Durán dan Marvelous Marvin Hagler pun menghiasi karier Hearns.
Prestasi Hearns tidak berhenti di sana. Pada tahun 1987, ia berhasil mengalahkan Dennis Andries untuk sabuk kelas berat ringan WBC. Di tahun yang sama, ia membuat sejarah dengan menjadi petinju pertama yang memenangkan gelar di empat divisi berbeda, mengalahkan Juan Roldán untuk sabuk kelas menengah WBC.
Dengan jab kiri yang tajam dan tangan kanan yang ganas, Hearns terus berkarier hingga 2006, dengan rekor mengesankan 61-5-1 dan 48 kemenangan melalui KO. Prestasi terbesarnya adalah menjadi petinju pertama yang memenangkan gelar dunia dalam lima divisi berat yang berbeda.
Tidak hanya diakui melalui gelar yang dimilikinya, Hearns juga mendapatkan banyak pengakuan dari berbagai institusi tinju. Majalah The Ring menempatkannya di peringkat ke-18 dalam daftar 100 pemukul terhebat sepanjang masa. Sementara itu, BoxRec menempatkannya di peringkat #78 sebagai petinju berat badan terbesar sepanjang masa. Sebagai pengakuan tertinggi atas dedikasi dan prestasinya, pada 10 Juni 2012, Thomas Hearns dilantik menjadi International Boxing Hall of Fame.
Thomas Hearns, atau “The Hitman”, bukan hanya petinju biasa. Dia adalah legenda yang dengan tangan dan semangatnya mengukir sejarah dalam dunia tinju. Prestasinya yang luar biasa dan pertarungan-pertarungan epik yang ia berikan menjadi inspirasi bagi banyak petinju muda. Dalam buku sejarah tinju, nama Thomas Hearns akan selalu abadi sebagai salah satu petinju terhebat sepanjang masa.
(EA/timKB).
Sumber foto: youtube
Berita lainya
Dara Torres: Legenda Renang Dengan 12 Medali Olimpiade
“Pelé” Resmi Menjelma Menjadi Kata Dalam Kamus Portugis
Ángel Nieto Roldán: Kisah Legenda Balap Motor Spanyol