Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Element6
Element6

Fans MU Yang Mulai Merindukan David De Gea


Jakarta – Manchester United di era kepelatihan Ten Hag berusaha dengan berbagai macam cara untuk menyingkirkan De Gea dari Old Trafford. Dari ancaman halus mengurangi gaji hingga perlakuan tidak menyenangkan  saat menawarkan kontrak baru, membuat David De Gea akhirnya meninggalkan gawang MU yang telah dijaganya selama dua dekade terakhir. Membuang seorang ikon sekaligus legenda MU, Ten Hag mendatangkan kiper idamannya, Andre Onana dari Inter Milan. Dan yang terjadi kemudian adalah harga yang sangat mahal yang harus dibayar oleh Setan Merah.

De Gea yang baru saja meraih penghargaan  Sarung Tangan Emas Liga Inggris musim lalu itu disingkirkan untuk diganti kiper Rp. 900 miliar yang telah kebobolan 18 gol dan hobi blunder. Sejak memperkuat MU, alih alih membuktikan diri pantas menggantikan De Gea, Onana justru tampil jauh lebih buruk dibandingkan dengan pemain yang digantikannya. Terkini, blunder sang kiper memaksa timnya harus bermain sepuluh pemain akibat kartu merah Casemiro yang menekel paksa Dries Mertens di kotak penalti. Ujung-ujungnya, The Red Devils menelan kekalahan di seluruh dua laga pertama Liga Champions, menempatkan mereka di dasar klasemen fase grup.

Sebelumnya, Onana pernah mengakui bahwa kebobrokan yang dialami skuad Erik ten Hag sejauh ini tak lepas dari peran buruk dalam mengawal gawang tim. Namun bukannya belajar dari kesalahan yang dibuatnya, eks kiper Ajax itu malah semakin menampilkan performa mengenaskan. Ini merupakan rangkaian episode keterpurukan Onana di etape awal karier dia bersama Setan Merah seiring di kancah domestik dia pun sudah merasakan empat kekalahan saat Liga Primer Inggris baru menginjak matchday 7.

Tercatat, gawang Onana telah dinodai lawan sebanyak 18 kali! Miris, sebab angka itu terbilang tak sebanding dengan jumlah penampilannya, dengan dirinya baru bermain di sembilan laga di seluruh kompetisi musim ini. Artinya, rasio kebobolan Onana per pertandingan adalah 2 angka yang harusnya membuat dirinya ketar-ketir, apalagi kini mulai mencuat tekanan dari fans terhadap dirinya.

Kepindahannya senilai 55 juta euro tak pelak menuai kritik keras. Dia sama sekali tak melambangkan harga mahal dia di atas lapangan saat bermain untuk klub sebesar Man United. Padahal, dia adalah salah satu protagonis Inter Milan yang merengkuh dobel gelar domestik musim lalu, termasuk mengantar  Nerazzurri keluar sebagai runner-up Liga Champions.

Onana juga datang ke Old Trafford dengan suasana yang begitu bersahabat, mengingat dia adalah bekas anak asuh Erik ten Hag di Ajax dulu. Asumsinya, Onana tak perlu waktu lama beraklimatisasi dengan Man United, namun yang terjadi adalah sebaliknya. Wajar saja publik membandingkan penampilannya dengan kiper yang digantikannya. Memang tidak fair menilai penampilan Onana dengan De Gea. Namun ekspektasi dan standard yang tinggi sudah terlanjur melekat bagi siapapun pengganti David De Gea.

Tak sedikit, fans Man United mulai tampak merindukan keberadaan David De Gea di bawa mistar gawang. Betapapun kiper Spanyol itu mengalami musim roller coaster bersama Setan Merah, dia adalah figur berpengalaman yang telah berjibaku bertahun-tahun membawa klub melewati masa-masa suram ataupun periode sukses. De Gea pula adalah orang terakhir di skuad Man United musim lalu yang pernah merasakan gelar juara Liga Primer edisi 2012/13 ketika klub ini dipoles sang legenda besar Sir Alex Ferguson. Namun, De Gea tinggallah nama. Sosok 32 tahun yang tadinya digadang-gadang bakal jadi kapten berikutnya Man United telah pergi untuk digantikan seorang Onana.

(Yp/timKB).

Sumber foto: jcc.om