Jakarta – Dalam satu dekade terakhir, dalam persepakbolaan Indonesia mulai sering terdengar istilah Naturalisasi pemain untuk memperkuat skuad timnas Indonesia. Naturalisasi sendiri telah diatur dalam Undang Undang Kewarnegraraan yang salah satu syarat diantaranya ada bunyi yang menyatakan ada keturunan darah dari orang asli Indonesia. Sebelumnya syarat lain naturalisasi seorang atlet adalah telah bermain lebih dari lima thun berturut di Indonesia dan bersedia menjadi warga negara INdoensia sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Di dekade pertama ada nama nama seperti Irfan Bachdim, Cristian Gonzales, lalu ada nama Victor Igvonefo, Beto, Ilja Spasosavich dan Stefano Lilipaly. Bergabungnya mereka ke skuad Garuda senior ternyata belum menghasilkan satu gelar juara pun bagi Indonesia dalam satu dekade terakhir. Maka program naturalisasi pun kembali dipertanyakan dan dianggap sebuah kegagalan. Faktor kualitas sang pemain yang kurang tinggi yang dituding menjadi sebab gagalnya naturalisasi pemain menangkat prestasi timnas Indonesia.
Sempat terhenti, program naturalisasi lalu hidup kembali sejak timnas Indonesia berada di bawah kepelatihan Shin Tae Yong. Bahkan tidak tanggung tanggung, pelatih asal Korea Selatan itu meminta cukup banyak pemain untuk dinaturalisasi memperkuat timnas. Dan PSSI pun mendukung apa yang diminta sang pelatih dengan mengusahakan para pemian yang diinginkan STY tersebut. Hasilnya, kini dikenal nama nama seperti Jordi Amat, Elkan Baggot, Sandy Walsh, Shayne Pattinama dan beberap anam alagi yang dikabarkan akan segera bergabung memperkuat itmnas Indonesia.
Bila dilihat dari hasil yang didapat, memang Indonesia belum juga meraih Piala sejak kedatanagan STY. Medali emas SEA Games 2023 adalah satu satunya prestasi tertinggi yang berhasil diraih timnas Indonesia. Namun secara kualitas publik dan fans timnas Indonesia telah melihat kemajuan yang signifikan dalam skad timasn Indonesia di berbagai jenjang umur. Hal ini suka dan tidak suka adalah imbas dari naturalisasi pemain yang dicanangkan STY. Naturalisasi terbukti berhasil melecut semangat para pemain lokal untuk lebih kompetitif bila tidak ingin posisinya digantikan pemain naturalisasi.
Sebaliknya hadirnya pemain naturalisai selain meningkatkan kualitas skill pemain di skuad Garuda juga bisa menambha kepercayaan diri dari pengalaman para pemain yang telah bermain di Liga Eropa.
Namun seberapapun keberhasilan program naturalisasi di akhirnya pasti akan timbul sebuah pertanyaan yang pasti akan dipertanyakan. Bagaimana dengan nasionalisme yang ada di timnas Indonesia, amasih akan adakah yang tersisa bila sebagian besar pemainnya bukan asli orang Indonesia alias pemain pemain Bule yang secara instant menjadi warga negara Indoenesia. Padahal di dada mereka teremat Garuda yang merupakan simbol nasionalisme kebagsaan Negara Republik Indonesia.
(YP/timKB)
Sumber foto: disway.id
Berita lainya
Penantian Panjang The Magpies Berakhir Di Wembley
Marquez Bersaudara Kembali Dominasi Seri Kedua MotoGP 2025
Jake Dixon Juara Moto2 Argentina 2025