Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Element6
Element6

Sindrom Penipu (Impostor Syndrome): Mengenal, Mengerti, Dan Mengatasinya


Sebuah penelitian yang dilakukan oleh International Journal of Behavioral Science menunjukkan bahwa sekitar 70% orang dewasa telah merasakan apa yang disebut dengan “sindrom penipu” atau “impostor syndrome” setidaknya sekali dalam hidup mereka. Tetapi apa sebenarnya sindrom ini? Dan bagaimana kita bisa mengatasi perasaan tersebut?

Pengertian Impostor Syndrome

Sindrom Penipu, atau yang lebih dikenal dengan Impostor Syndrome, adalah suatu kondisi psikologis di mana seseorang merasa bahwa kesuksesan yang mereka capai adalah hasil dari keberuntungan atau manipulasi, bukan karena kualifikasi atau kemampuan mereka. Dengan kata lain, mereka merasa sebagai “penipu” dalam kesuksesan mereka sendiri.

Orang dengan sindrom penipu mengalami kesulitan dalam menginternalisasi kesuksesan mereka dan mengaitkannya dengan faktor eksternal seperti keberuntungan.

Setiap orang dapat mengalami rasa kurang percaya diri terhadap kemampuannya dari waktu ke waktu. Namun orang yang mengalami sindrom penipu cenderung berprestasi tinggi dengan latar belakang pendidikan beragam dan pengalaman profesional yang cukup. Meskipun demikian, mereka mungkin sering mengalami perasaan tidak mampu dan ragu-ragu.

Tanda Impostor Syndrome

Beberapa tanda umum dari sindrom ini meliputi:

• Ketidakpercayaan terhadap pujian: Seseorang mungkin merasa bahwa pujian yang diterimanya berlebihan atau tidak pantas.
• Takut akan ‘terbongkar’: Mereka selalu khawatir suatu hari orang lain akan menemukan bahwa mereka sebenarnya bukan apa yang mereka klaim.
• Mengatribusikan kesuksesan pada faktor luar: Seperti keberuntungan atau bantuan dari orang lain.

Dampak Impostor Syndrome

Sindrom penipu tidak hanya menyebabkan stres dan kecemasan, tetapi juga dapat menghambat perkembangan karier dan potensi seseorang. Dampak lainnya termasuk burnout, rendahnya kepuasan kerja, dan bahkan depresi.

Jenis Impostor Syndrome

Sindrom penipu dapat bermanifestasi dalam beberapa cara, bergantung pada ciri kepribadian dan keadaan Anda.

Lima jenis sindrom penipu yang diketahui adalah:

Perfeksionis
Orang perfeksionis sering kali terpaku pada kekurangan mereka versus apa yang telah mereka lakukan dengan baik. Mereka mungkin jarang merasa puas dengan pekerjaan mereka atau diri mereka sendiri.

Jenius alami
Seseorang dengan IQ tinggi atau yang memiliki keterampilan khusus mungkin percaya bahwa nilai mereka sebagai individu terkait dengan kemampuan mereka untuk menguasai keterampilan tersebut secara alami. Oleh karena itu, mereka mungkin cenderung kecewa ketika tidak dapat mempelajari sesuatu yang baru sendiri.

Solois
Solois mungkin kesulitan meminta bantuan orang lain — terutama saat mereka sangat membutuhkannya.

Ahli
Terlepas dari keahliannya, orang ini mungkin terus merasa dirinya tidak pernah cukup baik meskipun memiliki keahlian atau prestasi.

Manusia super
Orang dengan sindrom penipu jenis ini sering kali memaksakan diri melampaui batas kemampuan mereka. Mereka mungkin merasa orang lain tidak percaya bahwa mereka mampu sukses. Hal ini juga bisa disebabkan oleh perasaan bahwa beberapa orang memiliki ekspektasi yang berbeda terhadap Anda dibandingkan ekspektasi orang lain.

Penyebab Impostor Syndrome

Meskipun penyebab pasti sindrom ini belum diketahui dengan pasti, beberapa teori mencakup:

• Lingkungan keluarga dan dinamika keluarga: Terutama jika seseorang merasa perlu untuk selalu unggul agar mendapatkan pengakuan.
• Kebudayaan dan norma sosial: Terutama dalam masyarakat yang menekankan prestasi sebagai ukuran keberhasilan.

Cara Mengatasi Impostor Syndrome

Mengatasi perasaan ini mungkin memerlukan waktu, tetapi beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

Cobalah untuk mengakui pikiran Anda
Melatih kesadaran diri (mindfulness) berarti memperhatikan pikiran-pikiran yang muncul dan mempertimbangkan pengaruhnya terhadap Anda. Mengamati atau menyaksikan pikiran negatif apa pun dapat membuat Anda menantang dan menilai kembali pikiran tersebut.

Pertimbangkan buktinya
Ingatlah bahwa Anda telah bekerja sangat keras untuk mencapai posisi Anda saat ini. Pertimbangkan apakah ada bukti pendukung yang menunjukkan bahwa Anda bukan anggotanya. Cobalah membuat daftar pencapaian Anda yang membawa Anda ke posisi Anda saat ini (dan simpanlah di tempat yang berguna jika Anda memerlukan pengingat).

Afirmasi positif
Afirmasi adalah pernyataan singkat dan positif yang dapat Anda tunjukkan sebagai pengingat betapa hebatnya diri Anda. Semakin spesifik, semakin baik. Catatan tempel berwarna-warni cocok untuk latihan ini.

Cobalah untuk berbagi perasaan Anda dengan orang lain
Meskipun Anda mungkin tidak ingin mengungkapkan perasaan tidak berharga Anda ke seluruh dunia, cobalah untuk berbagi apa yang Anda alami dengan anggota keluarga, teman, kolega, atau mentor tepercaya.

Pertimbangkan untuk menetapkan tujuan yang realistis
Anda dapat mempersiapkan diri untuk sukses dengan menetapkan tujuan masuk akal yang dapat Anda kelola. Meskipun menantang diri sendiri itu penting, tujuan yang tidak realistis atau muluk dapat menyebabkan kekecewaan dan kegagalan. Tentu saja, setiap kali Anda mencapai tujuan Anda, cobalah merayakan keberhasilan Anda.

Meskipun sindrom penipu mungkin terasa membebani, dengan pemahaman dan dukungan yang tepat, Anda dapat belajar untuk merasakan dan menerima pencapaian Anda sepenuhnya. Ingatlah bahwa Anda berhak atas semua kesuksesan yang Anda raih dan bahwa Anda bukanlah “penipu”. Sebaliknya, Anda adalah individu yang mampu dan berkompeten yang telah bekerja keras untuk mencapai di mana Anda berada saat ini.

(EA/timKB).

Sumber foto: facultyfokus.com