Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Larry Holmes: Easton Assassin, Yang Mengakhiri Karier Muhammad Ali


Jakarta – Dari beberapa petinju besar di era 70an, nama Larry Holmes memang menjadi yang terakhir atau termuda yang tampil dan merebut gelar juara dunia kelas berat. Berkarier di era para petinju hebat kelas berat seperti Ken Norton, Joe Frazier, George Foreman dan Muhammad Ali membuat namanya seolah tenggelam di era 70an. Namun dirinya berhasil menjadi raja kelas berat dunia di akhir 70an seiring berakhirnya karier para petinju hebat tersebut. Sayangnya dirinya mendapat kesan kurang baik dari banyak fans tinju dunia karena mengalahkan sang legenda Muhammad Ali yang sudah kelihatan limbung di akhir kariernya.

Larry Holmes, lahir pada 3 November 1949 di Cuthbert, Georgia, Amerika Serikat, merupakan salah satu petinju legendaris yang mendominasi dunia tinju kelas berat selama era 1970-an dan 1980-an. Dijuluki “Easton Assassin” karena kekuatan pukulan dan keakuratan tekniknya, Holmes mempertahankan gelar juara dunia kelas berat selama hampir tujuh tahun. Artikel ini akan menelusuri perjalanan karir dan prestasi Larry Holmes sebagai petinju profesional.

Awal Hidup dan Latar Belakang

Larry Holmes lahir di Georgia tetapi besar di Easton, Pennsylvania. Dari kehidupan yang penuh tantangan, Holmes menemukan tinju sebagai jalan keluar dan awal dari perjalanan karirnya yang gemilang.

Awal Karir Tinju

Holmes memulai karir tinjunya pada tahun 1970-an. Ia dikenal karena jab yang kuat dan bertubi-tubi, yang menjadi salah satu senjata andalannya di ring. Holmes cepat menunjukkan bakatnya, mengalahkan lawan demi lawan dengan kecepatan dan kekuatan yang mengesankan.

Mendominasi Kelas Berat

Pada tahun 1978, Holmes mengalahkan Ken Norton dalam pertarungan yang mendebarkan untuk memenangkan gelar juara dunia kelas berat versi WBC. Kemenangan ini menandai awal dari dominasi Holmes di kelas berat. Selama masa kejayaannya, Holmes berhasil mempertahankan gelar juara dunianya sebanyak 20 kali.

Pertarungan Legendaris

Karir Holmes dipenuhi dengan pertarungan yang mendebarkan dan penting dalam sejarah tinju. Salah satu pertarungan terkenalnya adalah melawan Gerry Cooney, sebuah pertarungan yang sangat dinantikan dan menarik perhatian dunia. Holmes berhasil mempertahankan gelarnya dalam pertarungan ini.

Gaya Bertarung

Holmes terkenal dengan gaya bertarungnya yang efektif dan elegan. Jabnya yang cepat dan kuat sering kali membuat lawan kesulitan. Ia juga memiliki kemampuan bertahan yang baik dan mampu mengontrol jarak dengan lawannya dengan sangat efektif.

Kehidupan Setelah Pensiun

Setelah pensiun dari dunia tinju, Holmes tetap aktif dalam berbagai kegiatan. Ia sempat kembali ke ring untuk beberapa pertarungan tetapi tidak dengan intensitas yang sama seperti masa kejayaannya. Holmes juga terlibat dalam bisnis dan kegiatan sosial.

Warisan dan Pengaruh

Larry Holmes meninggalkan warisan sebagai salah satu petinju terbesar dalam sejarah tinju kelas berat. Rekor pertarungannya yang mengesankan dan cara dia mempertahankan gelar juara dunia menunjukkan kehebatan dan konsistensi yang jarang ditemui. Julukannya, “Easton Assassin,” akan selalu dikenang sebagai simbol kekuatan, ketekunan, dan keunggulan dalam olahraga tinju.

Refleksi dan Pengakuan

Di akhir kariernya, Holmes diakui sebagai salah satu petinju terhebat sepanjang masa. Dia dihormati tidak hanya karena prestasi di ring, tapi juga karena integritas dan sportivitasnya. Holmes masuk ke dalam International Boxing Hall of Fame, sebuah pengakuan atas kontribusi dan dampaknya terhadap dunia tinju.

Perjalanan karir Larry Holmes dari kehidupan yang sederhana hingga menjadi juara dunia kelas berat merupakan kisah inspiratif dari dedikasi, kerja keras, dan kecintaan terhadap olahraga. “Easton Assassin” tidak hanya seorang juara dalam ring, tetapi juga simbol ketangguhan dan kegigihan yang luar biasa dalam menghadapi segala tantangan.

(EA/timKB).

Sumber foto: google