Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Element6
Element6

Gangguan Suasana Hati: Pengenalan, Tanda, Dan Cara Mengatasinya


Mood atau suasana hati adalah keadaan emosi atau perasaan yang berlangsung lama. Ketika mood seseorang terganggu, hal ini dapat mempengaruhi cara mereka berpikir, merasa, dan berperilaku, serta dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka. Mari kita jelajahi lebih lanjut tentang gangguan suasana hati ini.

Pengertian Gangguan Suasana Hati

Gangguan suasana hati, juga dikenal sebagai gangguan afektif, adalah kelompok gangguan yang ditandai oleh perubahan mood yang ekstrem, baik itu depresi, mania, atau keduanya. Gangguan-gangguan ini bisa berdampak signifikan pada kehidupan sehari-hari seseorang.

Sangatlah normal jika suasana hati Anda dapat berubah, tergantung pada situasinya. Namun, untuk diagnosis gangguan suasana hati, gejala harus muncul selama beberapa minggu atau lebih lama. Gangguan suasana hati dapat menyebabkan perubahan dalam perilaku Anda dan dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk melakukan aktivitas rutin, seperti bekerja atau sekolah.

Jenis Gangguan Suasana Hati

Ada beberapa jenis gangguan suasana hati, di antaranya:

a. Depresi Mayor: Dikenal juga sebagai depresi klinis, merupakan periode yang berkepanjangan dari perasaan sedih atau kehilangan minat dalam kegiatan sehari-hari.
b. Bipolar: Sebuah kondisi yang melibatkan perubahan mood dari mania (sangat gembira) ke depresi (sangat sedih).
c. Dysthymia: Persistent depressive disorder (distimia) adalah salah satu jenis depresi jangka panjang (kronis). Kondisi ini ditandai dengan suasana hati yang buruk yang berlangsung setidaknya selama dua tahun.
d. Gangguan Cyclothymic: Bentuk ringan dari gangguan bipolar dengan fluktuasi mood antara hipomania dan depresi ringan.
e. Seasonal affective disorder (SAD): Seasonal affective disorder (SAD) adalah bentuk depresi yang terjadi selama musim tertentu. Gangguan mental ini biasanya terjadi pada awal musim dingin atau penghujan, lalu mulai membaik pada musim panas.
f. Premenstrual dysphoric disorder (PMDD): PMDD umumnya disebabkan oleh perubahan hormonal yang berhubungan dengan siklus menstruasi. Adapun gejalanya adalah marah, mudah tersinggung, berkurangnya minat pada aktivitas sehari-hari, hingga masalah tidur.
g. Gangguan disregulasi suasana hati: Gangguan iritabilitas kronis, parah, dan persisten pada anak-anak yang sering kali mencakup ledakan emosi yang tidak sesuai dengan usia perkembangan anak.
h. Gangguan Mood Akibat Kondisi Medis: Depresi atau mania yang disebabkan oleh kondisi medis, seperti penyakit tiroid atau multiple sclerosis.
i. Gangguan Mood Induksi Obat: Depresi atau mania yang diakibatkan oleh penggunaan atau penarikan obat-obatan.

Tanda dan Gejala Gangguan Suasana Hati

Meski tiap gangguan memiliki ciri khas, beberapa gejala umum meliputi:

a. Perasaan sedih yang berkepanjangan
b. Kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas yang biasanya dinikmati
c. Perubahan pola tidur atau selera makan
d. Kekhawatiran atau rasa bersalah yang berlebihan
e. Sulit berkonsentrasi atau mengambil keputusan
f. Pemikiran atau percobaan bunuh diri

Penyebab Gangguan Suasana Hati

Para peneliti meyakini bahwa beberapa faktor berkontribusi terhadap perkembangan gangguan suasana hati, termasuk:

Faktor biologis: Area otak yang bertanggung jawab untuk mengendalikan perasaan dan emosi Anda adalah amigdala dan korteks orbitofrontal. Orang dengan gangguan suasana hati telah terbukti memiliki amigdala yang membesar pada tes pencitraan otak.

Faktor genetik: Orang yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan mood yang kuat lebih mungkin mengalami gangguan mood, yang menunjukkan bahwa gangguan mood kemungkinan besar bersifat genetik/diturunkan.

Faktor lingkungan: Perubahan hidup yang penuh tekanan, seperti kematian orang yang dicintai; stres kronis; peristiwa traumatis; dan pelecehan di masa kanak-kanak merupakan faktor risiko utama untuk pengembangan gangguan mood di kemudian hari, terutama depresi. Depresi juga telah dikaitkan dengan penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit Parkinson, dan penyakit jantung.

Diagnosis Gangguan Suasana Hati

Diagnosis dilakukan berdasarkan wawancara klinis dengan profesional kesehatan mental. Mereka akan mengevaluasi gejala, sejarah medis, dan mungkin melakukan tes fisik atau laboratorium. Skala penilaian atau kuesioner juga mungkin digunakan untuk membantu dalam diagnosis.

Secara umum, gangguan suasana hati didiagnosis ketika sedih, gembira, marah, atau emosi lainnya:

• Terlalu intens dan terus-menerus.
• Disertai dengan gejala gangguan suasana hati lainnya, seperti perubahan tidur atau perubahan tingkat aktivitas.
• Secara signifikan mengganggu kemampuan seseorang untuk berfungsi.

Pengobatan Gangguan Suasana Hati

Pengobatan bergantung pada jenis dan keparahan gangguan, tetapi dapat meliputi:
a. Terapi: Seperti terapi perilaku kognitif atau terapi interpersonal yang membantu pasien mengenali dan mengubah pola pikiran atau perilaku negatif.
b. Obat: Antidepresan, stabilisator mood, atau antipsikotik dapat diresepkan.
c. Terapi Electroconvulsive (ECT): Digunakan untuk kasus yang parah atau ketika obat dan terapi tidak efektif.
d. Terapi gaya hidup: Termasuk pola tidur yang baik, makan sehat, olahraga, dan menghindari alkohol atau obat-obatan.

Pencegahan Gangguan Suasana Hati

Meskipun tidak semua gangguan suasana hati dapat dicegah, ada beberapa langkah yang dapat membantu mengurangi risiko:

a. Pemahaman dini: Mengenali dan mengobati gejala dini dapat mencegah perkembangan gangguan.
b. Hindari alkohol atau obat-obatan: Substansi ini dapat memicu atau memperparah gangguan mood.
c. Konseling: Membantu dalam mengatasi stres atau trauma.
d. Pola hidup sehat: Termasuk tidur yang cukup, makan seimbang, dan olahraga teratur.

Gangguan suasana hati adalah kondisi serius yang mempengaruhi banyak orang di seluruh dunia. Dengan pemahaman yang baik tentang gejala dan pengobatannya, individu dapat mencari bantuan yang mereka butuhkan dan menjalani kehidupan yang lebih sehat dan memuaskan. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala gangguan suasana hati, jangan ragu untuk mencari bantuan medis.

(EA/timKB).

Sumber foto: ndnr.com