Timnas Indonesia Sulit Andalkan Pemain Dari Kompetisi Lokal

Jakarta – Pembibitan pemain sejak usia dini, nampaknya belum berjalan dengan baik dalam persepakbolaan Indonesia. Ini dibuktikan dengan masifnya naturalisasi pemain untuk timnas Indonesia di segala jenjang usia dari U-16 hingga senior. Bahkan di Piala Asia 2023 yang lalu, lebih dari separuh pemain skuad inti adalah para pemain naturalisasi. Begitupun dengan kelompok umur, bahkan di timnas U-16, PSSI mulai membuka penyaringan pemain diaspora untuk mengisi skuad timnas.

Sebanyak 37 pemain diaspora berpeluang memperkuat Timnas Indonesia U-16.  Namun, dari jumlah tersebut, hanya sembilan yang memegang paspor Indonesia. Sebelumnya, Nova telah membuka pintu selebar-lebarnya untuk pemain keturunan yang ingin membela Timnas Indonesia U-16, tapi dengan syarat masih berstatus Warga Negara Indonesia (WNI).

PSSI telah mendapatkan database pemain yang menimba ilmu di luar negeri dari Tenaga Ahli Menpora Bidang Diaspora dan Kepemudaan. Pelatih timnas U-16, Nova tengah memimpin seleksi Timnas Indonesia U-16 yang telah berjalan tiga gelombang. Pria kelahiran Semarang, Jawa Tengah, itu sudah memanggil 100 pemain.

Tim berjulukan Garuda Muda itu sedang mematangkan persiapan menuju Piala AFF U-16 2024 pada pertengahan tahun ini dan Kualifikasi Piala Asia U-17 2025 pada pengujung 2024. Nova berencana untuk memanggil pemain diaspora ke Timnas Indonesia U-16 pada April 2024. Namun, asisten Shin Tae-yong di timnas senior dan U-23 itu bakal lebih dulu berdiskusi dengan PSSI.

Sejak era kepelatihan Shin Tae Yong, memang kualitas dari para pemain Indonesia hasil kompetisi lokal sangat jauh dari yang diharapkan. Untuk bersaing di kawasan Asia Tenggarapun sulit bagi timnas Indonesia untuk meraih prestasi bila hanya mengandalkan para pemain hasil Liga Indonesia. Karenanya program naturalisasi mulai menjadi metode paling efektif untuk membangun skuad Timnas Indonesia yang kuat.

(bP/timKB)

Sumber foto: tribunnews.com