Jakarta – Manchester City sedang mengalami masa terburuk sepanjang era kepelatihan Pep Guardiola. Rentetan hasil mengenaskan yang dipetik Man City sejauh ini membuat mereka tercecer jauh dari jalur juara di ajang Liga Primer Inggris, di mana mereka kini mendekam di posisi empat besar, tertinggal delapan angka dari Liverpool selaku pemuncak klasemen. Sementara di ajang Liga Champions, skuad Guardiola menghuni peringkat ke-22, berada di zona play-off, terpaut lima poin dari spot lolos otomatis ke babak gugur.
Manchester City kini hanya mencatatkan satu kemenangan dari sepuluh pertandingan terakhir di seluruh kompetisi. Selama periode itu, pasukan Pep Guardiola mencatatkan tujuh kekalahan. Tren suram yang dilalui The Citizens ini dianggap adalah sebuah karma. Karma karena apa? Teraktual, mereka dilibas Juventus 2-0 di lanjutan Liga Champions, di mana anak-anak Guardiola hanya bisa menyaksikan Dusan Vlahovic dan Weston McKennie jadi pembeda di babak kedua.
Banyak fans, khususnya para penggemar kubu Real Madrid, beranggapan Man City kini tak lagi menjadi tim yang sama semenjak penghargaan Ballon d’Or yang menurut mereka seharusnya milik Vinicius Junior, “dirampok” oleh Rodri, gelandang andalan The Citizens. Melihat hasil dari Ballon d’Or 2024 yang lalu, Real Madrid memboikotnya dengan tidak mengirimkan seorangpun pemain dan pihak yang mewakili Real Madrid dalam malam penganugerahan penghargaan bergengsi itu.
Terlepas dari Karma tersebut, absennya Rodri karena cedera memang sangat memberi pengaruh signifikan bagi Manchester City. Mereka tidak lagi menjadi tim yang sama, dimana hanya mengalami 7 kekalahan dalam 100 lebih laga sebelumnya, kini mereka telah 7 kali menderita kekalahan dari 10 pertandingan terakhir saja.
(Yp/timKB).
Sumber foto: viva.co.id
Download aplikasi Kulit Bundar untuk membaca berita dan artikel lebih mudah di gadget anda
Berita lainya
Jadwal Final Four ProLiga 2025
Ancelotti Pergi, Alonso Datang Ke Madrid
Mbappe Yang Belum Klik Bersama Real Madrid