Jakarta – Berbeda dengan karier cemerlangnya sebagai seorang pesepakbola yang begitu cemerlang, hingga menempatkannya sebagai salah seorang striker terbaik di dunia, kariernya sebagai pelatih usai gantung sepatu, justru bertolak belakang. Wayne Rooney melanjutkan karier sebagai manajer di Plymouth pada Divisi Championship. Namun kariernya hanya seumur jagung, belum setahun sudah kena pecat. Wayne Rooney ditunjuk jadi manajer Plymouth Argyle pada bulan Mei 2024 alias memulainya di musim ini. Kontraknya berlaku sampai musim panas 2027.
Sejak memutuskan gantung sepatu,Wayne Rooney sudah jalani karier sebagai pelatih atau manajer sejak tahun 2020. Dimulai dari menukangi Derby dan Birmingham di Divisi Championship, serta DC United di MLS. Legenda Manchester United itu nyatanya belum bisa memulai karier sebagai manajer dengan manis. Bersama Plymouth Argyle di awal musim 2024/2025, timnya terjebak di dasar klasemen Divisi Championship. Plymouth mengumpulkan 18 poin dari 23 laga dan duduk di peringkat ke-24. Mereka berjarak empat poin dari Hull City di peringkat ke-21, yang merupakan batas aman.
Catatan Wayne Rooney sejauh ini adalah empat kali menang, enam kali imbang, dan 12 kali kalah dari 22 laga yang sudah dijalani. Plymouth harus berjuang secepatnya jika tidak mau turun kasta lagi. Pemecatan tidak terhindarkan. Selasa (31/12) sore WIB, pihak klub Plymouth akhirnya memecat Rooney dari kursi manajernya. Rooney cuma bekerja selama tujuh bulan. CV Pria berusia 39 tahun itu juga belum kelihatan mentereng amat di awal kariernya sebagai manajer. Namun Rooney tidak sendirian. Beberapa pemain seangkatannya di timnas Inggris seperti John Terry dan Frank Lampard juga belum berhasil membuktikan diri sebagai pelatih yang baik dengan nama besar yang mereka sandang sebagai pemain top kelas dunia.
(Yp/timKB).
Sumber foto: eurosport.com
Download aplikasi Kulit Bundar untuk membaca berita dan artikel lebih mudah di gadget anda
Berita lainya
Bruno Lopes: Dari Jalanan Cotia Ke Oktagon UFC
Duško Todorović, “Kruško” Sang Harapan Baru MMA Serbia
Seok Hyeon Ko ‘The Korean Tyson’: Petarung Eksplosif Dari Busan