Jakarta – Dunia seni bela diri campuran (MMA) telah melahirkan banyak petarung berbakat dari berbagai belahan dunia. Salah satu nama yang semakin dikenal di divisi Lightweight Ultimate Fighting Championship (UFC) adalah Nasrat Haqparast. Lahir pada 22 Agustus 1995 di Hamburg, Jerman, dari orang tua berdarah Afghanistan, Haqparast membawa semangat dan kebanggaan tanah leluhurnya dalam setiap pertarungan.
Dikenal sebagai petarung dengan striking eksplosif, kecepatan luar biasa, dan daya tahan tinggi, Haqparast telah membuktikan bahwa dirinya layak berada di jajaran petarung terbaik UFC. Namun, perjalanannya menuju puncak tidaklah mudah. Ia harus menghadapi tantangan besar, termasuk kekalahan, cedera, dan pergulatan identitas nasional sebelum akhirnya mencapai posisi yang ia raih saat ini.
Perjalanan Menuju MMA Profesional
Nasrat Haqparast lahir di Hamburg, Jerman, dari pasangan imigran asal Afghanistan yang meninggalkan negara mereka akibat konflik berkepanjangan. Sebagai anak imigran, Haqparast tumbuh dalam lingkungan yang penuh tantangan.
Di masa kecilnya, ia mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan kehidupan di Jerman. Namun, orang tuanya menanamkan nilai disiplin dan kerja keras, yang kemudian menjadi pondasi dalam kariernya.
Saat berusia 14 tahun, Haqparast mengalami masalah kelebihan berat badan, dan orang tuanya menyarankannya untuk mencoba kickboxing. Namun, ketika hendak mendaftar, ia secara tidak sengaja menemukan kelas MMA di gym yang sama. Tertarik dengan intensitas dan teknik yang digunakan dalam pertarungan tersebut, Haqparast memutuskan untuk mendalami MMA dan meninggalkan kickboxing.
Perjalanan Menuju MMA Profesional
Setelah beberapa tahun berlatih keras, Haqparast akhirnya memulai debut profesionalnya di MMA pada tahun 2012. Dalam waktu singkat, ia mulai menarik perhatian komunitas MMA di Eropa dengan gaya bertarung agresif dan kemampuan striking yang tajam.
Antara 2012 hingga 2017, ia mencatatkan rekor luar biasa dengan 8 kemenangan dan hanya 1 kekalahan sebelum akhirnya menarik perhatian Ultimate Fighting Championship (UFC).
Pada 21 Oktober 2017, Haqparast mendapat kesempatan emas untuk melakukan debut di UFC, menggantikan Teemu Packalén dalam pertarungan melawan Marcin Held di UFC Fight Night: Cowboy vs. Till. Meskipun kalah melalui keputusan mutlak, penampilan impresifnya membuka jalan bagi pertarungan berikutnya di UFC.
Kemenangan Perdana dan Momen Bersejarah
Setelah debutnya, Haqparast terus menunjukkan perkembangan signifikan dalam setiap pertarungannya. Pada 22 Juli 2018, ia meraih kemenangan pertamanya di UFC dengan mengalahkan Marc Diakiese melalui keputusan mutlak di UFC Fight Night 134.
Beberapa bulan kemudian, Haqparast kembali ke oktagon dan menghadapi Thibault Gouti pada 27 Oktober 2018 di UFC Fight Night 138. Haqparast menang melalui keputusan mutlak dan mendapatkan penghargaan Fight of the Night.
Namun, salah satu momen paling epik dalam kariernya terjadi pada 3 Agustus 2019, ketika ia menghadapi Joaquim Silva di UFC on ESPN 5. Silva di KO di ronde kedua danmendapatkan penghargaan Performance of the Night.
Tantangan dan Kekalahan di UFC
Meskipun sukses meraih kemenangan besar, Haqparast juga menghadapi sejumlah kekalahan yang menjadi pelajaran berharga dalam kariernya.
-
- 18 Januari 2020 – UFC 246: melawan Drew Dober, kalah melalui KO di ronde pertama.
- 25 September 2021 – UFC 266: menghadapi Dan Hooker, kalah melalui keputusan mutlak.
- 12 Februari 2022 – UFC 271: menghadapi Bobby Green, kalah melalui keputusan mutlak.
Meskipun mengalami kekalahan, Haqparast tidak menyerah dan terus bekerja keras untuk bangkit kembali.
Gaya Bertarung dan Statistik Nasrat Haqparast
Striking yang Mematikan:
-
- 10 dari 17 kemenangannya diraih melalui KO/TKO.
- Rata-rata serangan signifikan per menit (SLpM) adalah 6,15, menjadikannya salah satu petarung paling agresif di divisi Lightweight.
Daya Tahan dan Kecepatan:
-
- Kecepatan pukulannya sangat tinggi, memungkinkan dia untuk melancarkan kombinasi serangan yang sulit diantisipasi lawan.
- Persentase pertahanan sebesar 62%, membuktikan ketahanannya dalam menghadapi serangan lawan.
Mentalitas Petarung:
-
- Tidak mudah menyerah, selalu berusaha bangkit setelah kekalahan.
Identitas Nasional dan Kontroversi
Meskipun lahir di Jerman, Haqparast selalu bangga membawa bendera Afghanistan saat bertarung. Namun, pada September 2022, ia mengumumkan bahwa UFC tidak lagi mengizinkannya membawa bendera Afghanistan ke dalam oktagon, yang ia sebut sebagai “sangat menyakitkan”.
3 September 2022 – UFC Fight Night 209: Haqparast memutuskan untuk mewakili Maroko, negara tempat ia berlatih dan tinggal, sebagai bentuk terima kasih kepada komunitas di sana.
Masa Depan Nasrat Haqparast di UFC
Dengan usia masih 29 tahun, Haqparast memiliki potensi besar untuk naik peringkat di divisi Lightweight.
Dari anak imigran di Jerman hingga menjadi salah satu petarung yang diperhitungkan di UFC, perjalanan Nasrat Haqparast adalah bukti nyata dari kerja keras, ketekunan, dan semangat pantang menyerah.
Dengan kombinasi striking yang eksplosif, kecepatan tinggi, dan daya tahan luar biasa, Haqparast terus berkembang menjadi petarung yang lebih kuat.
(PR/timKB).
Sumber foto: usatoday.com
Download aplikasi Kulit Bundar untuk membaca berita dan artikel lebih mudah di gadget anda
Berita lainya
Darwin Nunez, Tidak Cocok Atau Memang Bapuk Di Anfield?
Ruben Amorim Ingin Datangkan Jobe Bellingham
Rayuan Petro Dollar Bagi Vinicius Jr