Jakarta – Oscar Palmer Robertson, lahir pada 24 November 1938 di Charlotte, Tennessee, adalah salah satu nama besar dalam dunia bola basket yang dikenal tidak hanya karena pencapaiannya di lapangan tetapi juga karena perjuangannya di luar lapangan. Dilahirkan dalam kondisi ekonomi yang sederhana di tengah masa-masa sulit di Amerika Serikat, terutama dengan diskriminasi rasial yang kuat pada masa itu, Robertson tumbuh dalam kondisi yang menantang. Namun, keterbatasan ini tidak menghentikannya untuk menjadi salah satu pemain bola basket paling berpengaruh sepanjang masa.
Saat masih kecil, keluarganya pindah ke Indianapolis, Indiana, tempat di mana Oscar mulai mengenal olahraga bola basket. Di kota ini, ia menemukan bahwa bola basket adalah cara untuk melarikan diri dari kenyataan hidup yang keras dan diskriminasi yang ia hadapi sebagai seorang anak kulit hitam. Dengan berlatih di lapangan-lapangan terbuka di lingkungan sekitar, ia mengasah keterampilannya dengan tekun. Pada usia muda, Oscar sudah menunjukkan bakat yang luar biasa, meskipun pada masa itu ia tidak memiliki akses ke fasilitas atau pelatih profesional seperti anak-anak kulit putih.
Masa Sekolah dan Awal Karir Bola Basket
Perjalanan Oscar Robertson di dunia bola basket mulai benar-benar menonjol saat ia bersekolah di Crispus Attucks High School, Indianapolis, sekolah khusus bagi anak-anak kulit hitam pada masa segregasi. Di sini, ia dengan cepat menjadi bintang tim bola basket sekolah. Di bawah kepemimpinannya, tim ini menjadi salah satu tim sekolah menengah atas terbaik di Amerika. Oscar memimpin Crispus Attucks untuk memenangkan kejuaraan negara bagian Indiana pada tahun 1955, menjadikan mereka sebagai tim sekolah menengah pertama yang seluruh anggotanya adalah pemain kulit hitam yang memenangkan gelar tersebut. Keberhasilan ini adalah momen bersejarah, tidak hanya bagi Oscar dan sekolahnya, tetapi juga bagi komunitas Afrika-Amerika yang tengah berjuang melawan segregasi di berbagai aspek kehidupan.
Pada tahun berikutnya, pada 1956, Oscar membawa timnya kembali meraih kejuaraan negara bagian. Crispus Attucks High School menjadi sekolah pertama yang memenangkan gelar dua kali berturut-turut, dan nama Oscar Robertson mulai dikenal di seluruh Amerika Serikat sebagai pemain bola basket muda yang fenomenal. Keberhasilan di sekolah menengah ini membuka pintu bagi Oscar untuk melanjutkan karir bola basketnya ke level yang lebih tinggi.
Karir Universitas di University of Cincinnati
Setelah lulus dari Crispus Attucks, Oscar melanjutkan karirnya di University of Cincinnati. Di sini, ia semakin memperlihatkan kemampuan luar biasa yang ia miliki, dengan rata-rata mencetak lebih dari 30 poin per pertandinganselama tiga tahun karir kuliahnya. Robertson menjadi pemain yang tidak hanya mampu mencetak angka, tetapi juga mengontrol permainan dengan kemampuan passing yang presisi, rebound yang kuat, dan kemampuan bertahan yang solid.
Selama bermain di Cincinnati Bearcats, ia menjadi tiga kali All-American dan memenangkan penghargaan College Player of the Year sebanyak tiga kali berturut-turut (1958, 1959, dan 1960). Pada masa itu, pencapaian seperti ini hampir mustahil diraih, namun Oscar berhasil mendominasi setiap pertandingan yang ia mainkan. Gaya bermainnya yang serba bisa, dengan kemampuan mencetak poin dan menjadi playmaker, membuatnya sangat sulit dihentikan oleh lawan-lawannya.
Di Cincinnati, Oscar memecahkan berbagai rekor, termasuk rekor poin terbanyak dalam sejarah universitas. Hingga saat ini, namanya masih dikenang sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah bermain di tingkat universitas. Kesuksesannya di lapangan tidak hanya mencetak sejarah, tetapi juga membawa perubahan signifikan pada bagaimana bola basket dimainkan, terutama dalam peran seorang point guard yang tidak hanya sebagai pengumpan, tetapi juga sebagai pencetak angka.
Karir Profesional: Menciptakan Sejarah di Cincinnati Royals
Pada tahun 1960, Oscar Robertson memulai karir profesionalnya ketika ia dipilih sebagai pilihan pertama oleh Cincinnati Royals dalam NBA Draft 1960. Debutnya di NBA segera mencuri perhatian dunia bola basket. Pada musim rookie-nya, Oscar berhasil mencetak triple-double, mencatatkan rata-rata 30,5 poin, 10,1 rebound, dan 9,7 assist per pertandingan—sebuah pencapaian luar biasa yang sulit ditandingi oleh pemain manapun.
Oscar Robertson tidak hanya mendominasi sebagai seorang pencetak poin, tetapi juga menjadi seorang playmaker ulung dengan kemampuan mengatur permainan yang luar biasa. Pada tahun kedua di NBA, ia mencatatkan sejarah dengan menjadi pemain pertama yang memiliki rata-rata triple-double dalam satu musim, yaitu dengan rata-rata 30,8 poin, 12,5 rebound, dan 11,4 assist per pertandingan. Pencapaian ini, yang terjadi pada musim 1961–1962, hingga hari ini masih dianggap sebagai salah satu pencapaian terhebat dalam sejarah bola basket.
Selama karirnya dengan Cincinnati Royals, Robertson bermain dengan konsistensi yang luar biasa, mencetak poin, rebound, dan assist di setiap pertandingan. Meskipun Royals tidak pernah berhasil memenangkan gelar juara NBA selama ia bermain untuk mereka, Oscar tetap dianggap sebagai salah satu pemain terbaik di liga, dengan kemampuan yang setara dengan para legenda lainnya seperti Wilt Chamberlain dan Bill Russell.
Pindah ke Milwaukee Bucks dan Mencapai Puncak Karir
Pada tahun 1970, Oscar Robertson membuat langkah besar dalam karirnya dengan pindah ke Milwaukee Bucks, di mana ia bekerja sama dengan bintang muda Kareem Abdul-Jabbar. Di Milwaukee, Oscar akhirnya mencapai puncak karirnya dengan memenangkan gelar juara NBA pada tahun 1971. Bagi Robertson, ini adalah pencapaian yang sangat berarti, karena ia akhirnya berhasil mendapatkan gelar yang telah lama ia impikan setelah bertahun-tahun bermain di NBA.
Kemitraan antara Oscar dan Kareem menciptakan salah satu kombinasi paling mematikan dalam sejarah bola basket. Bersama-sama, mereka membawa Milwaukee Bucks menjadi kekuatan dominan di liga, dan Oscar terus memperlihatkan kemampuan bermain serba bisanya meskipun sudah berada di penghujung karirnya.
Gelar juara NBA pada tahun 1971 menjadi penutup yang sempurna bagi karir Oscar Robertson. Meskipun ia telah memenangkan banyak penghargaan individu sepanjang karirnya, termasuk NBA MVP pada tahun 1964 dan 12 kali NBA All-Star, memenangkan kejuaraan NBA adalah pencapaian terbesar yang melengkapi warisannya sebagai salah satu pemain terbaik dalam sejarah olahraga ini.
Gaya Bermain: Point Guard Serba Bisa yang Mengubah Permainan
Oscar Robertson dikenal sebagai salah satu pemain paling serba bisa dalam sejarah NBA. Sebagai seorang point guard, ia memiliki kemampuan mencetak angka yang luar biasa, kemampuan passing yang tajam, serta kemampuan bertahan dan melakukan rebound yang luar biasa. Pada masanya, jarang ada point guard yang mampu mencetak angka dan berkontribusi dalam rebound sebanyak yang dilakukan oleh Oscar Robertson.
Dengan postur tubuh yang besar untuk seorang point guard (tinggi 196 cm), Oscar memiliki keuntungan fisik yang membuatnya sangat sulit dihentikan di lapangan. Gaya bermainnya tidak hanya mengandalkan teknik, tetapi juga kekuatan fisik dan kecerdasan dalam membaca permainan. Ia mampu melihat peluang yang tidak terlihat oleh pemain lain, baik dalam mencetak angka maupun memberikan assist.
Oscar juga dikenal karena kontribusinya dalam mengubah permainan bola basket. Sebagai pemain yang memiliki kemampuan serba bisa, ia membuka jalan bagi generasi baru point guard yang tidak hanya berperan sebagai pengumpan, tetapi juga sebagai pencetak angka dan pemain yang serba bisa. Visi permainannya yang luar biasa dan ketenangannya di bawah tekanan menjadikan Oscar salah satu pelopor gaya permainan modern di NBA.
Pengaruh di Luar Lapangan: Membela Hak-Hak Pemain
Selain prestasinya di lapangan, Oscar Robertson juga dikenal karena peran pentingnya dalam memperjuangkan hak-hak pemain NBA. Pada tahun 1970-an, Oscar menjadi tokoh kunci dalam gugatan hukum “Oscar Robertson Suit” yang membuka jalan bagi terciptanya free agency di NBA. Pada masa itu, pemain tidak memiliki kebebasan untuk memilih tim yang ingin mereka bela setelah masa kontrak mereka habis. Namun, berkat perjuangan Oscar dan gugatan yang ia ajukan, pemain di NBA sekarang memiliki lebih banyak kebebasan untuk berpindah tim, serta hak-hak finansial yang lebih baik.
Perjuangan Oscar dalam memperjuangkan hak-hak pemain membuatnya tidak hanya diingat sebagai pemain besar, tetapi juga sebagai sosok yang berperan dalam mengubah dinamika liga dan memberikan lebih banyak kekuasaan kepada para pemain. Hingga hari ini, Oscar Robertson dianggap sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah NBA, baik di dalam maupun di luar lapangan.
Warisan Abadi
Setelah pensiun dari NBA pada tahun 1974, Oscar Robertson tetap aktif di dunia olahraga, baik sebagai aktivis maupun dalam kegiatan filantropi. Dia juga masuk dalam Naismith Memorial Basketball Hall of Fame pada tahun 1980, mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pemain terbesar dalam sejarah bola basket.
Warisan Oscar Robertson tidak hanya diukur dari prestasinya di lapangan, tetapi juga dari pengaruhnya terhadap permainan modern. Banyak pemain masa kini, seperti LeBron James dan Russell Westbrook, menganggap Oscar sebagai inspirasi dan contoh dari bagaimana seorang pemain bisa mendominasi di semua aspek permainan. Prestasi 181 triple-double yang ia catatkan selama karirnya tetap menjadi pencapaian legendaris, hingga akhirnya dipecahkan oleh Westbrook pada tahun 2021.
Oscar “The Big O” Robertson adalah salah satu pemain bola basket paling berpengaruh dalam sejarah. Prestasinya yang luar biasa, baik dalam mencetak poin, memberikan assist, maupun mencatatkan triple-double, menjadikannya salah satu pemain paling serba bisa yang pernah bermain di NBA. Tidak hanya itu, perjuangannya dalam membela hak-hak pemain juga memberikan dampak besar bagi generasi pemain NBA setelahnya. Hingga hari ini, Oscar Robertson tetap dikenang sebagai salah satu legenda terbesar dalam sejarah bola basket.
(EA/timKB).
Sumber foto: nba.com
Download aplikasi Kulit Bundar untuk membaca berita dan artikel lebih mudah di gadget anda
Berita lainya
Teófilo Stevenson: Legenda Tinju Kuba Dan Juara Olimpiade
Pencetak Gol Terbanyak Dalam Satu Tahun Kalender
Shohei Ohtani: Bintang MLB Asal Jepang