Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Russell Westbrook: Perjalanan Sang Raja Triple-Double di NBA


Jakarta – Dalam sejarah National Basketball Association (NBA), hanya sedikit pemain yang dapat menyamai intensitas, kecepatan, dan determinasi yang dimiliki oleh Russell Westbrook III. Sebagai salah satu point guard paling eksplosif sepanjang masa, Westbrook dikenal karena fisiknya yang luar biasa, gaya bermainnya yang agresif, serta kemampuannya untuk mencetak triple-double dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Dari awal kariernya di Long Beach, California, hingga menjadi ikon NBA, Westbrook telah melalui perjalanan penuh tantangan dan pencapaian luar biasa. Meski sering mendapat kritik atas gaya bermainnya yang agresif dan terkadang tidak efisien, satu hal yang tidak bisa disangkal: Westbrook adalah salah satu pemain paling berpengaruh dalam sejarah NBA.

Dari Long Beach ke Bintang NBA

Russell Westbrook lahir pada 12 November 1988 di Long Beach, California, tetapi dibesarkan di kota Hawthorne. Ia tumbuh dalam lingkungan sederhana bersama keluarganya, dengan ayahnya Russell Westbrook Sr. dan ibunya Shannon Horton yang selalu mendukungnya.

Westbrook memiliki sahabat dekat, Khelcey Barrs III, yang bersamanya sejak kecil. Keduanya sering bermain basket dan bermimpi untuk menjadi bintang NBA suatu hari nanti. Namun, tragedi terjadi ketika Barrs meninggal mendadak akibat serangan jantung pada usia 16 tahun. Peristiwa ini menjadi motivasi besar bagi Westbrook untuk mengejar mimpinya dengan lebih serius. Untuk mengenang sahabatnya, ia memutuskan untuk menggunakan nomor punggung 0, yang melambangkan awal yang baru dalam hidupnya.

Di sekolah menengah Leuzinger High School, Westbrook tidak langsung dianggap sebagai bintang. Saat masuk sebagai siswa baru, tinggi badannya hanya 173 cm, membuat banyak orang meragukan potensinya sebagai pemain bola basket profesional. Namun, ia terus bekerja keras, mengasah kecepatannya, serta meningkatkan kekuatannya, hingga akhirnya mendapatkan pengakuan di tahun terakhirnya dengan rata-rata 25,1 poin, 8,7 rebound, 3,1 steal per game.

Keberhasilannya menarik perhatian beberapa perguruan tinggi besar, dan akhirnya ia memilih bergabung dengan University of California, Los Angeles (UCLA).

Membangun Nama di UCLA

Westbrook bermain untuk UCLA Bruins dari tahun 2006 hingga 2008. Pada musim pertamanya, ia hanya bermain sedikit, lebih sering masuk sebagai cadangan. Namun, pada musim keduanya, ia berkembang menjadi salah satu pemain bertahan terbaik di NCAA, dikenal karena kecepatan dan agresivitasnya dalam bertahan.

Selama di UCLA:

    • Membantu UCLA mencapai Final Four NCAA dua kali berturut-turut (2007 & 2008).
    • Dinobatkan sebagai Pac-10 Defensive Player of the Year (2008).
    • Rata-rata 12,7 poin, 4,3 assist, dan 3,9 rebound per game di musim kedua.

Meski tidak dianggap sebagai calon bintang besar di awal, Westbrook membuktikan potensinya dengan menunjukkan kecepatan luar biasa, kemampuan bertahan, serta perkembangan yang pesat dalam menyerang. Dengan modal itu, ia memutuskan untuk mendaftar ke NBA Draft 2008.

Menjadi Super Bintang NBA (2008–2019)

Pada NBA Draft 2008, Westbrook dipilih oleh Seattle SuperSonics sebagai pilihan ke-4 secara keseluruhan, tetapi sebelum musim dimulai, tim tersebut pindah ke Oklahoma dan berubah menjadi Oklahoma City Thunder.

Kolaborasi dengan Kevin Durant dan James Harden

Di musim rookie-nya, Westbrook langsung menunjukkan potensinya sebagai point guard masa depan dengan mencatatkan rata-rata 15,3 poin, 5,3 assist, dan 4,9 rebound per game, membuatnya masuk dalam NBA All-Rookie First Team.

Namun, Thunder benar-benar mulai bersinar saat Westbrook berduet dengan Kevin Durant dan James Harden. Dengan trio muda yang luar biasa ini, Thunder berhasil mencapai Final NBA 2012 setelah menyingkirkan San Antonio Spurs di final Wilayah Barat. Sayangnya, mereka kalah dari Miami Heat yang dipimpin LeBron James.

Era Tanpa Durant dan Musim MVP 2016-17

Pada 2016, Durant mengejutkan dunia basket dengan pindah ke Golden State Warriors, meninggalkan Westbrook sebagai satu-satunya superstar di Thunder. Banyak yang meragukan apakah Westbrook bisa membawa timnya bersaing di tingkat tertinggi, tetapi ia menjawabnya dengan musim individual yang luar biasa pada 2016-17.

    • NBA MVP 2017 – Menjadi pemain pertama sejak Oscar Robertson (1962) yang mencatatkan triple-double rata-rata selama satu musim penuh (31,6 PPG, 10,7 RPG, 10,4 APG).
    • Mencetak 42 triple-double dalam satu musim, memecahkan rekor Oscar Robertson.
    • Membantu Thunder mencapai Playoff meskipun kehilangan Durant.

Prestasi ini menjadikan Westbrook sebagai pemain paling dominan di liga dan membuktikan bahwa ia adalah salah satu pemain paling berharga di NBA.

Westbrook kemudian melanjutkan dominasinya dengan mencatatkan triple-double rata-rata selama tiga musim berturut-turut (2017-2019), sesuatu yang belum pernah terjadi dalam sejarah NBA.

Namun, pada 2019, setelah 11 musim bersama Thunder, Westbrook dipindahkan ke Houston Rockets.

Pindah ke Berbagai Tim: Rockets, Wizards, Lakers, dan Clippers

    • Houston Rockets (2019–2020): Duet dengan James Harden
    • Bersatu kembali dengan James Harden, tetapi keduanya mengalami kesulitan berbagi peran.
    • Rockets tersingkir di babak Playoff, dan Westbrook kemudian dipindahkan ke Washington Wizards.

Washington Wizards (2020–2021): Pemecahan Rekor Triple-Double

    • Pada 10 Mei 2021, Westbrook memecahkan rekor Oscar Robertson sebagai pemain dengan triple-double terbanyak sepanjang masa (184 triple-double).
    • Mencatatkan 38 triple-double dalam satu musim, membuktikan bahwa ia masih salah satu pemain paling produktif di liga.

Los Angeles Lakers (2021–2023): Bermain dengan LeBron James

    • Bergabung dengan LeBron James dan Anthony Davis, tetapi mengalami kesulitan dalam sistem tim.
    • Setelah musim yang mengecewakan, ia akhirnya pindah ke Los Angeles Clippers.

Los Angeles Clippers (2023– 2025): Meraih Triple-double

    • Triple-double pertama untuk Clippers: 16 poin, 15 rebound, 15 assist vs Phoenix Suns (9 April 2023).
    • Performa kuat di Playoff 2023: Menjadi motor serangan saat Kawhi Leonard dan Paul George cedera.

Sacramento Kings (2025–Sekarang): Babak Baru Menuju Gelar Juara

    • Bergabung pada Oktober 2025 sebagai pemain baru Kings.
    • Menggunakan jersey nomor 18, berbeda dari nomor 0 sebelumnya.
    • Peran veteran: Membimbing pemain muda seperti De’Aaron Fox dan Domantas Sabonis.
    • Masih aktif bersaing di Wilayah Barat, mengejar gelar juara NBA.

Sang Raja Triple-Double

Russell Westbrook telah mencatatkan sejarah sebagai salah satu point guard paling dominan dan berpengaruh dalam NBA. Dengan kecepatan eksplosif, etos kerja tanpa henti, dan mentalitas kompetitif, Westbrook telah menginspirasi banyak pemain muda di seluruh dunia.

Meski sering dikritik karena gaya bermainnya yang agresif dan kadang kurang efisien, tidak ada yang bisa menyangkal bahwa ia adalah salah satu pemain terbaik dalam sejarah NBA.

Kini, pertanyaannya adalah: Bisakah Westbrook akhirnya meraih cincin juara NBA sebelum pensiun? Para penggemar di seluruh dunia tentu menantikan kelanjutan perjalanan kariernya!

(EA/timKB).

Sumber foto: google

Download aplikasi Kulit Bundar untuk membaca berita dan artikel lebih mudah di gadget anda