Jakarta – Final Liga Champion Eropa tahun 1985 diadakan di kota Brussel, Belgia. Tepatnya di Stadion Heysel. Partai puncak ini disebut sebagai Final ideal yang mempertemukan dua klub raksasa Eropa saat itu yaitu Juventus dan Liverpool. Juventus diperkuat dengan bintangnya seperti Platini, Paolo Rossi dan Boniek sementara Liverpool diperkuat bintangnya seperti Kenny Daglish dan Ian Rush yang merupakan pemain top Eropa saat itu.
Namun sejarah kemudian tidak mencatat pertandingan tersebut sebagai Big Match namun tragedi kemanusiaan yang terjadi beberapa jam sebelum pertandingan tersebut dimulai. Berawal dari saling ejek antara tifosi Juventus dengan fans Liverpool yang berlanjut dengan saling lempar dan adu tinju antar supporter. Kemudian terjadilah bencana dimana pendukung Juventus yang terdesak oleh fans Liverpool terjebak di dinding pembatas tribun penonton, yang karena desakan yang terlalu besar mengakibatkan dinding tersebut runtuh dan menimpa para suporter Juventus.
Perkelahian dan runtuhnya dinding stadion ini mengakibatkan korban 39 orang, kebanyakan pendukung Juventus, tewas dan membuat sekitar 600 orang luka berat dan ringan. Kejadian ini dianggap sebagai tragedi kemanusiaan terbesar dalam sejarah pertandingan sepakbola apalagi terjadi di Eropa yang dianggap sebagai kiblat sepakbola dunia. Tragedi ini kemudian dikenal dengan Tragedi Heysel Brussel. Pendukung Liverpool yang dikenal sebagai para Hooligans dianggap sebagai biang kerok terjadinya tragedi ini, pembiaran para Hooligans dalam keadaan mabuk juga dianggap sebagai kesalahan panitia dan keamanan setempat yang pada hasil investigasi tidak siap menghadapi pertandingan Final sebesar itu.
Akibat tragedi ini UEFA sebagai penyelenggara Liga Champions melakukan berbagai perubahan aturan dan standard keamanan bagi semua pertandingan resmi do bawah naungan UEFA, bahkan kemudian FIFA juga ikut merubah aturan standard keamanan bagi seluruh pertandingan. Aturan tersebut seperti pelarangan membawa makanan dan minuman ke dalam stadion, melarang penjualan Miras di sekitar stadion dan pemisahan pintu keluar masuk stadion.
Sebagai hukumannya seluruh Klub sepakbola Inggris dilarang ikut kompetisi di seluruh Dunia selama 5 tahun sedangkan khusus Liverpool selama 6 tahun. Sementara 14 hooligans pendukung Liverpool dihukum karena tindakan kekerasan berakibat kematian. Sejak peristiwa tersebut Klub klub Inggris mengalami pengucilan yang menyebabkan kemunduran secara menyeluruh bagi persepakbolaan Inggris.
Sebagai peringatan didirikan pada tahun 2005 sebagai peringatan akan kejadian tragis yang merenggut korban 39 jiwa di event Olah Raga yang seharusnya menjadi event penuh sportivitas dan persahabatan.
(Yp/teamKB)
Berita lainya
Bromley Bukan Tandingan Bagi Newcastle
Hasil Putaran Ke-3 FA Cup 2024/2025
Monchengladbach Beri Perlawanan Ketat Pada Munchen