Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Piala Thomas


Jakarta – Nama Piala Thomas sangat familiar bagi masyarakat Indonesia dari tahun 1970 hingga 1990 an. Kejuaraan Badminton Beregu Pria ini merupakan lambang supremasi Bulu Tangkis Indonesia di kalangan olah raga dunia. Memang harus diakui olah raga Bulu Tangkis adalah satu satunya cabang olahrga  dimana Indonesia bisa menorehkan prestasi yang tinggi. Setiap pergelaran Thomas Cup, masyarakat Indonesia selalu antusias mengikutinya lewat laporan pandangan mata di radio dan siaran langsung yang disiarkan  televisi.

Saat Tim Thomas Cup kembali ke tanah air setelah merebut Piala Thomas, masyarakat selalu antusias menyambut kedatangan para pahlawan olagraga sejak di bandara hingga sepanjang jalan jalan utama ibukota hingga diterima secara reami oleh Kepala Negara di Istana Negara.

Kejuaraan beregu ini terdiri dari lima partai taitu 3 Partai Tunggal dan Dua Partai Ganda. Menggunakan sistem the Best of 5, dimulai dari babak kualifikasi lalu babak final dengan melalui fase grup yang kemudian mengirimkan Juara dan Runnerup grup ke partai Semifinal.

Indonesia sangat mendominasi di kejuaraan ini dengan 13 kali merebut Piala Thomas, sebelum dominasinya digantikan oleh China di dua dasawarsa terakhir dengan 10 kali merebut Piala ini. Hingga saat ini baru lima negara yang berhasil menjuarai Piala Thomas yaitu Malaysia, Indonesia, China, Denmark dan Jepang.

Tercatat sebagai kejuaraan beregu tertua yang diadakan IBF (sekarang WBF). Nama Piala Thomas diambil dari nama presiden IBF asal Inggris Sir George Alan Thomas. Dimulai pertama kali di tahun 1949 dengan juara pertamanya diraih Malaya (sekarang Malaysia). Pada awalnya diadakan setiap 3 tahun, namun sejal 1982 diadakan setiap 2 tahun hingga saat ini sedangkan Juara terakhir tahun 2018 adalah China. Sedangkan Kejuaraan tahun 2020 di Denmark ditunda akibat Pandemi Covid 19.

 

(Yp/teamKB)