Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Menepati Janji Adalah Mental Juara


Orang dewasa kerap membuat anak kecil kecewa. Dengan janji manis, sebagai bentuk untuk meredam sesuatu, yang dianggap tidak berjalan sesuai keinginan orang dewasa. “A promise is a promise.” Janji harus ditepati. 

Karena, terbiasa melanggar janji adalah awal jadi pembohong. Waduh…tidak ada maksud untuk mengomentari kasus-kasus yang terkait kebohongan di negeri kita yah.

Di tahun 2017, Roger Federer, petenis asal Swiss, menjawab pertanyaan seorang anak laki-laki, saat konferensi pers US Open. Jawaban Roger adalah “Ya. Saya berjanji.” Ia ditanya oleh Izyan Ahmad, biasa dipanggil Zizou. Pertanyaannya “Bisakah anda bermain selama delapan hingga sembilan tahun ke depan? Sehingga saya bisa bertanding melawan anda, saat saya menjadi petenis profesional.”

Foto: New St. John

Pinky promise, demikian jawaban Roger. Sebuah janji yang biasa diucapkan antara anak kecil, dengan mengaitkan kedua jari kelingking mereka bersamaan. Janji tersebut ditepati oleh Roger. Lima tahun kemudian, di tahun ini, dengan sebuah merek Barilla, ia mewujudkan janjinya. Dengan sedikit skenario yang menyenangkan bagi anak-anak, Zizou tidak sadar bahwa ia sedang menuju pertemuan dengan petenis idolanya.

Roger Federer telah meraih 20 gelar Grand Slam selama karirnya. Zizou berusia 12 tahun saat ini. Mimpinya adalah menjadi nomor satu dunia dan memenangkan Grand Slam, terutama Wimbledon. Petenis muda ini juga menyebutkan bahwa “Selain Roger Federer, petenis lain yang jadi inspirasinya adalah Andre Agassi, Rafael Nadal, dan John McEnroe yang menjadi pelatih di akademi tenis yang diikutinya.

Legenda tenis dunia, Billy Jean King, bahkan ikut berkomentar “Ketika GOAT (Greatest of All Time) berjanji, ia akan menepatinya. Anda tidak bisa jadi atlet yang hebat, jika anda belum bisa menjadikan diri anda hebat (melalui janji yang ditepati.”

Bahasa anak-anak memang berbeda dengan bahasa orang dewasa. Dalam Language, Society, and Power, penulisnya Linda Thomas dan Shan Wareing, mengungkapkan bahwa bahasa kepada anak kecil, kalimat-kalimatnya lebih pendek dan tata bahasanya lebih sederhana. Selain itu juga, banyak mengandung penulangan serta lebih banyak menggunakan penegas seperti kalimat tanya.

Apa yang Roger Federer lakukan adalah bagian dirinya sebagai juara. Para juara, tentu memiliki sistem pendukung yang baik, yaitu keluarga. Mental yang sudah dibentuk sejak dini melalui keberanian, semangat, gairah, disiplin, dan hal-hal baik lainnya. Menepati janji merupakan bagian dari moral yang baik. 

Rasa kecewa, marah, dan frustrasi pada orang tua kerap menular kepada anak. Bahkan, menurut Neil Sinclair, seoarang penulis buku tentang ayah yang bisa memotivasi anak, “Melihat sisi terang dari berbagai persoalan adalah sikap yang baik bagi pertumbuhan anak.” Jadi, tepati janjimu, agar trust issue tidak terjadi di lain waktu.

(BS/timKB)

Sumber Foto: Euro Sport