Pada artikel sebelumnya, kita sudah membahas tentang kategori force, dimana kategori ini bersifat destruktif serta membawa dampak negatif di dalam hidup kita. Kali ini kita akan membahas tentang kategori selanjutnya, yaitu kategori power.
Kategori power ini merupakan kekuatan sejati kita, zona dimana kita bisa menyembuhkan diri kita, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, serta dapat menjadi magnet terhadap apapun yang kita manifestasikan.
Keberanian (Level Energi 200)
Ini adalah tingkat pertama dari kekuatan sejati. Awal mula untuk tumbuh dan berkembang dalam kesadaran. Kitaakan melihat hidup dengan berani. Masa depan kita bukan lagi pengulangan masa lalu dan merasa yakin bahwa kita dapat mengatasi kesulitan. Keberanian dapat dianggap sebagai pintu gerbang ke tingkat kesadaran yang lebih tinggi. Tidak bebas dari emosi negatif, tetapi kita memiliki sumber daya untuk menghadapinya dengan cara yang sehat. Meskipun ada rasa takut, akan tetapi kita masih bertindak dan bergerak maju.
Netralitas (Level Energi 250)
Lebih tinggi dari keberanian. Pada tingkat kesadaran ini, kita bisa lebih fleksibel, santai, dan tidak menghakimi. Tidak lagi bergantung pada hasilnya, dan tidak marah dan frustrasi ketika hal-hal tidak berjalan sesuai keinginan kita. Karena itu, netralitas mengarah pada kebebasan yang lebih besar. Dalam netralitas, ada rasa kesejahteraan dan keamanan. Seseorang pada tingkat ini mengalami kepercayaan diri dan merasa mampu hidup di dunia ini.
Kerelaan (Level Energi 310)
Tingkat kesadaran ini seseorang biasanya tidak mengeluh dan tidak takut kerja keras. Ramah dan mudah bergaul dan mengalami peningkatan harga diri. Bersedia menghadapi masalah batin, cenderung mengoreksi diri, dan belajar dari orang lain. Memiliki kemauan dan disiplin diri.
Penerimaan (Level Energi 350)
Pada tingkat penerimaan, kita mulai bertanggung jawab penuh atas hidup kita. Memahami bahwa kita adalah sumber dan pencipta pengalaman kita sendiri di dalam hidup. Di sini kita mengambil kembali kekuatan yang asalnya dari diri kita dan menyadari bahwa kebahagiaan dan cinta diciptakan dari dalam diri, bukan sesuatu yang bisa diperoleh dari luar. Penerimaan ditandai oleh ketenangan emosional dan penguasaan diri.
Akal Budi (Level Energi 400)
Sepenuhnya mulai menggunakan kemampuan intelektual dan penalaran. Kita sudah tidak lagi diperbudak oleh pikiran kita sendiri, melainkan kita sudah bisa mendayagunakan pikiran dan bakat untuk memberikan kontribusi yang berarti bagi dunia. Akal budi menjadi yang utama untuk naik ke tingkat kesadaran yang lebih tinggi.
Cinta (Level Energi 500)
Cinta tanpa syarat sebagai tingkat kesadaran tidak bersyarat, menjadi medan energi, keadaan keberadaan. Pemahaman tentang keterhubungan dengan segalanya dan menjadi tingkat kebahagiaan sejati. Cinta terwujud dalam bentuk belas kasih, pengampunan, dan dukungan. Pada tingkat cinta, kita melampaui motif keinginan ego pribadi. Intuisi akan menjadi kuat, karena kita semakin merasa dibimbing oleh kekuatan yang lebih besar.
Sukacita (Level Energi 540)
Bersinar ketika cinta menjadi semakin tanpa syarat. Berbeda dengan kegembiraan spontan dalam kegiatan yang menyenangkan, sukacita sebagai tingkat kesadaran yang dialami dalam semua kegiatan. The real happiness, ketika kita merasakan kebahagiaan yang luar biasa yang berasal dari dalam diri. Pada tingkat ini, segala sesuatu terjadi dengan mudah, dengan sinkronisitas, dan kehendak pribadi menyatu menjadi kehendak ilahi.
Damai (Level Energi 600)
Menjadi tingkat transendensi penuh, iluminasi, kebahagiaan dan kesadaran Ilahi.
Pencerahan (Level Energi 700-1.000)
Tingkat kesadaran tertinggi. Pada keadaan ini manusia berpadu dengan keilahian, menjadi non dualitas, kesatuan yang sempurna (Oneness).
Menurut Hawkins, pada dasarnya segala sesuatu bisa diurutkan menurut tingkat kesadarannya. Orang, benda, tempat, peristiwa, dan bahkan seluruh masyarakat. Ketika kita mulai merenungkan kehidupan kita sendiri, kita mungkin melihat bahwa beberapa area mungkin berada di level yang lebih rendah dan beberapa di level yang lebih tinggi. Meskipun demikian, kita harus dapat mengidentifikasi tingkat kesadaran saat ini secara keseluruhan. Dengan melatih diri untuk menjadi mindfulness, artinya kita melatih diri kita untuk hidup berkesadaran.
(DK-TimKB)
Sumber Foto : Non Duality
1 thought on “Mengenal Skala Kesadaran Manusia (Bagian II)”
Comments are closed.