Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Meditasi dan Gelombang Otak, Apa Hubungan dan Manfaatnya?


Saat ini, saat kita membaca artikel ini, otak kita sedang memproduksi gelombang otak. Apa itu brainwave atau gelombang otak? Sederhananya, adalah sinyal listrik. Setiap detik, otak kita menghasilkan jutaan impuls listrik. Mereka lewat di antara neuron, atau sel otak, yang terhubung dalam sistem yang rumit.

Gelombang tersebut dapat memberi tahu kita banyak tentang apa yang terjadi dalam pikiran. Pertama, mari kita lihat bagaimana ahli saraf mengkategorikan gelombang otak. Ada lima kategori gelombang otak utama: Gamma, Beta, Alpha, Theta, dan Delta. Masing-masing memiliki rentang frekuensi yang berbeda.

Gamma State

Gelombang otak yang berada pada frekuensi mulai dari sekitar 30 hingga 100Hz.  Ini adalah keadaan hiperaktif di otak dan pembelajaran aktif.  Keadaan Gamma adalah waktu yang paling tepat untuk menyimpan informasi. Jika terlalu terstimulasi, hal itu dapat menyebabkan kecemasan.

Beta State

Berada pada frekuensi 13-30 Hz. Dikenal sebagai gelombang otak amplitudo rendah frekuensi tinggi yang biasanya diamati saat kita terjaga. Gelombang beta adalah karakteristik dari pikiran yang sangat terlibat dalam pemikiran sadar dan pemikiran logis. Sebagai gelombang otak yang diperlihatkan kebanyakan orang sepanjang hari untuk menyelesaikan tugas sadar seperti, berpikir kritis, menulis, membaca, dan sosialisasi.

Alpha State

Pada frekuensi 8-13 Hz. Rentang frekuensi ini menjembatani kesenjangan antara pemikiran sadar dan pikiran bawah sadar kita. Membantu kita tenang saat diperlukan dan meningkatkan perasaan relaksasi yang mendalam. Saat kita memejamkan mata dan menarik napas dalam-dalam beberapa kali, kita akan mengalami kondisi Alpha yang ringan dan rileks. Alpha dianggap sebagai pintu gerbang menuju meditasi.  Beberapa orang menganggap gelombang ini sebagai penghubung antara pikiran sadar dan bawah sadar. Kita menghasilkan gelombang Alpha saat kita melambat dan secara aktif menyadari napas.  Otak menghasilkan gelombang ini tepat sebelum kita tertidur dan tepat sebelum terbangun. Pada awal tahap pertama tidur, gelombang Alpha menghilang dan gelombang Theta muncul.

Theta State

Berada pada frekuensi 4-8 Hz. Rentang frekuensi khusus ini terlibat dalam melamun dan tidur. Gelombang theta sering dikaitkan dengan kondisi meditasi yang dalam, pengalaman spiritual puncak, dan kondisi kesadaran yang lebih tinggi. Gelombang ini dikaitkan dengan rasa kantuk pada orang dewasa. Anak-anak kecil sebagian besar berada di theta. Beberapa orang menganggap kondisi Theta identik dengan pikiran bawah sadar, serta gudang kreativitas.  Theta dikaitkan dengan tidur dimana mimpi terjadi.

Delta State

Adalah gelombang otak yang tercatat paling lambat pada manusia. Gelombang ini paling sering ditemukan pada bayi dan juga anak kecil. Dikaitkan dengan tingkat relaksasi terdalam. Juga ditemukan terlibat dalam fungsi tubuh yang tidak disadari seperti mengatur detak jantung dan pencernaan.

Foto : Fitmind

Secara umum, kita menghabiskan sebagian besar hari kita dalam frekuensi gelombang otak Beta.  Ini ditandai dengan pemikiran aktif, pemecahan masalah, perenungan, dan fokus pada tugas.  

Saat menutup mata, kita pindah ke kondisi Alpha, menjadi tenang dan mawas diri.  Alpha juga menandai zona kreatif, dan itu adalah tempat kita berada setiap malam sebelum tertidur.

Meditator mendemonstrasikan gelombang otak yang lebih lambat, masuk ke frekuensi Theta yang semakin rileks, namun tetap sadar.

Ketika otak menghasilkan gelombang Delta yang lambat, ini biasanya berarti kita sedang tidur nyenyak tanpa mimpi.

Terakhir, gelombang gamma berfrekuensi tinggi sering kali muncul dalam momen singkat kesadaran dan wawasan yang meningkat.

Dalam penelitian, meditasi menghasilkan keadaan pikiran yang berubah, tidak mengherankan jika kita juga melihat perubahan besar pada otak. Studi menunjukkan bahwa gelombang otak dalam meditasi terutama berada dalam kisaran Alpha dan Theta.  Selain itu, gelombang otak dalam meditasi dapat bervariasi berdasarkan keahlian meditator dan jumlah waktu meditasi.

Meskipun penelitiannya terbatas, ahli saraf telah menemukan perubahan luar biasa pada meditator yang telah berlatih lebih dari 12.000 jam. Penelitian mutakhir menemukan bahwa mereka menghasilkan gelombang otak Gamma secara signifikan lebih banyak daripada rata-rata orang, bahkan setelah bermeditasi secara formal. Studi ini dan yang lainnya menunjukkan bahwa perubahan sifat yang tahan lama dimungkinkan dengan latihan.

Meditasi sederhana yang digunakan untuk memulai transisi dari Beta atau Alpha ke Theta state adalah dengan fokus pada nafas. Nafas dan pikiran bekerja bersama-sama, sehingga saat nafas mulai memanjang, gelombang otak mulai tenang dan melambat. 

Untuk memulai meditasi, duduklah dengan nyaman di kursi, dengan bahu rileks dan punggung tegak.  Letakkan tangan dengan penuh perhatian di pangkuan. Pejamkan mata dan sebisa mungkin hilangkan segala sesuatu yang mungkin mengganggu. Perhatikan napas. Cukup perhatikan napas  mengalir masuk dan keluar. Tidak perlu mencoba mengubahnya dengan cara apa pun.  Perhatikan dan amati saja. Saat pikiran mulai mengembara, fokuskan kembali ke napas.  Perhatikan bahwa saat napas mulai memanjang dan mengisi tubuh, pikiran akan mulai tenang.

Konsistensi adalah kuncinya, coba lakukan meditasi pernapasan ini selama 10 hingga 15 menit di pagi dan/atau malam hari.  Konsistenlah dengan latihan meditasi, terutama jika sulit untuk duduk diam saat memulai.  Sesi meditasi yang lebih singkat secara teratur lebih produktif daripada sesi meditasi yang panjang setiap beberapa minggu.

(DK-TimKB)

Sumber Foto : Brainsync.com