Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Element6
Element6

Validasi, Kebutuhan Untuk Diakui? Hanya Perlu Pergi ke Dalam Diri Sendiri


Validasi adalah keinginan untuk mendapatkan persetujuan atau pengakuan orang lain dengan apa yang kita katakan, yakini, atau lakukan. Manusia secara alami adalah makhluk sosial. Kita berkembang dalam komunitas dan, oleh karena itu, memiliki keinginan kuat untuk menjadi bagian dari komunitas itu dan mencari validasi darinya.

Kita mungkin berpikir bahwa ini sangat normal, dan memang begitu. Namun, di mana segala sesuatunya menjadi sedikit kabur adalah ketika kita mulai mendasarkan semua keputusan kita, serta jalan hidup kita, pada kesepakatan bersama dari orang lain. Kita mungkin sudah tahu bahwa kata-kata atau keputusan kita bagus, tapi kita masih mencari validasi dan persetujuan dari lingkaran sosial kita.

Pertanyaan yang lebih dalam di sini adalah mengapa banyak orang yang mencari pengakuan atau validasi dari luar dirinya.

Semuanya bermuara pada gagasan untuk menjadi bagian dari dunia, dalam komunitas, di lingkaran pertemanan, dan keluarga. Ketika kita merasa memiliki, cinta kita untuk orang lain dan diri kita sendiri meroket. Cinta itu mengobarkan harga diri kita, dan itu juga memotivasi kita untuk menjadi lebih baik dan berbuat lebih baik di dunia.

Maka tidak mengherankan jika celah apa pun dalam kebutuhan psikologis dasar ini membuat kita terbuka dan rentan untuk mengandalkan orang lain untuk validasi. Ketika harga diri kita menderita dan kita tidak percaya pada kekuatan kita sendiri, kita meminta bantuan orang lain dari luar diri kita untuk memvalidasi apa yang kita katakan atau lakukan.

Namun, ada keseimbangan yang baik antara meminta nasihat dan bergantung pada orang lain untuk memetakan jalan hidup kita. Ketika kita mulai bergantung pada validasi ini sebagai pendorong utama, kita menyerahkan kekuatan seluruh hidup kita.

Bergantung pada validasi dari orang lain melemahkan kita dalam menjalani hidup kita sendiri. Tapi apa saja efek dari menjalani kehidupan yang mencari validasi? Penting untuk mengenali ini sebagai tanda bahaya sehingga kita dapat menghindarinya. Pengetahuan dan pengamatan adalah kekuatan yang kita miliki dan sebaiknya kita pahami.

Saat kita terus-menerus mencari persetujuan dari orang lain, kita hanya membuka jalan bagi lebih banyak kecemasan dan depresi dalam hidup kita. Kita mungkin mencari validasi dari orang lain secara pribadi, seperti melalui percakapan atau grup. Atau melalui teknologi saat ini, mencari validasi online, seperti di postingan media sosial.

Kecemasan dan depresi mulai berperan saat kita tidak mendapatkan cukup validasi dari orang lain. Hal ini tidak hanya terus menghilangkan kekuatan kita sendiri untuk membuat keputusan, tetapi juga menambah tekanan yang tidak perlu dalam hidup kita.

Mencari validasi, memutuskan hubungan kita dari mendengarkan intuisi kita sendiri. Keputusan kita sebaiknya diserahkan kepada diri kita sendiri dan mendengarkan firasat kita ketika memikirkan bagaimana untuk melanjutkan.

Tidak apa-apa untuk meminta bantuan ketika kita membutuhkan perspektif baru tentang sesuatu, tetapi kita harus berhati-hati untuk tidak membiarkan dukungan itu menjadi penopang. Saat kita mendengarkan intuisi kita, kita juga membangun kepercayaan yang mendalam di dalam diri kita sendiri.

Pertama dan terpenting, kita perlu melihat ke dalam kebutuhan dasar kita sendiri dan melihat apakah kebutuhan itu terpenuhi. Apakah kita mempunyai ‘rasa memiliki’ yang sehat, di mana kita berada dalam hidup? Jika tidak, apa atau siapa yang menghalangi jalan kita? Apakah kita sama-sama menerima dan memberi cinta? Dan yang lebih penting, bagaimana kita memelihara cinta untuk diri kita sendiri? Ini adalah pertanyaan yang dalam dan penting untuk dipertimbangkan, dan pertanyaan yang membimbing kita lebih jauh menuju aktualisasi diri kita.

Memberi makan harga diri kita adalah cara yang baik untuk melangkah sepenuhnya ke dalam kekuatan kita sendiri. Sedangkan mencari validasi dari orang lain, hanya memberi makan ego diri kita sendiri, dan hal ini tidak baik untuk perkembangan mental kita. Ini mungkin terlihat seperti mengeluarkan diri kita dari lingkaran sosial tertentu di mana kita merasa tertekan oleh lingkungan atau meminimalkan penggunaan media sosial kita.

Latihan yang baik lainnya adalah meditasi. Ini adalah landasan untuk mengembangkan intuisi kita dan memercayai apa yang muncul. Kita sering mendengar bahwa semua pertanyaan hidup kita terjawab di dalam diri kita, dan meditasi adalah sarana untuk menjawabnya. Mendengarkan dorongan intuitif yang dalam adalah satu-satunya validasi yang layak dicari karena itu milik kita sendiri.

Dalam hal memelihara self value diri kita, akan ada saatnya kekuatan itu bergoyang dan kepercayaan diri kita goyah. Ini adalah turbulensi normal dalam menjalani kehidupan yang otentik. Tetapi jika kita melanjutkan dan memenuhi kebutuhan ini, kita akan menyadari bahwa kekuatan batin kita adalah aset terbesar kita.

Dari sini, kita dapat mencapai apa pun yang kita pikirkan dan kembangkan. Hal ini menjadi praktik menghargai dir sendiri, dan itu datang dalam bentuk menerima cinta dan berkah yang datang kepada kita. Kita perlu belajar bahwa kita pantas mendapatkan semua kebaikan hidup ini.

Terakhir, sambut perspektif orang lain, tetapi jangan bergantung pada mereka untuk menunjukkan jalan kepada kita. Hanya kita yang tahu apa yang terbaik untuk diri kita, dan ini datang melalui cara kita memercayai diri kita sendiri dengan mengikuti bisikan lembut dari intuisi yang kita miliki. Dan hal itu tidak akan pernah mengarahkan kita ke arah yang salah. Percayalah bahwa semuanya baik-baik saja.

(DK-TimKB)

Sumber Foto : Shutterstock