Jakarta – Evander Holyfield atau “The Real Deal” dikenal sebagai salah satu petinju legendaris di dunia tinju. Lahir pada 19 Oktober 1962 di Atmore, Alabama, Holyfield mulai berkelahi di jalanan sejak kecil. Namun, saat berusia delapan tahun, dia bergabung dengan Boys & Girls Club di mana ia diperkenalkan dengan olahraga tinju oleh Carter Morgan.
Holyfield sangat tertarik dengan tinju dan mulai berlatih dengan tekun. Pada usia tujuh tahun, dia memulai debutnya sebagai petinju amatir. Dan pada 15 November 1984, ia memulai debutnya sebagai petinju profesional dan memulai perjalanannya di divisi kelas light heavyweight. Dia memenangkan pertarungan debutnya melawan Lionel Byarm dalam enam ronde.
Holyfield memulai kariernya dengan kemenangan dan terus membangun reputasi sebagai petinju yang tangguh. Dia naik ke divisi kelas berat dan pada tahun 1990, ia merebut gelar juara dunia kelas berat WBC setelah mengalahkan James “Buster” Douglas, yang sebelumnya mengalahkan Mike Tyson.
Pada tahun 1992, ia memenangkan gelar juara dunia kelas berat IBF setelah mengalahkan Bert Cooper. Dia kemudian mengalahkan Larry Holmes untuk mempertahankan gelar tersebut.
Holyfield melawan George Foreman pada tahun 1991 untuk mempertahankan gelar kelas beratnya. Pertarungan ini dikenal sebagai “battle for the ages” karena perbedaan usia yang besar antara kedua petarung. Pada saat itu, Holyfield berusia 28 tahun sedangkan Foreman berusia 42 tahun. Pertarungan berlangsung selama 12 ronde dan Holyfield memenangkannya dengan keputusan mayoritas juri.
Holyfield sempat dikalahkan oleh Riddick Bowe pada tahun 1992, kemudian di pertandingan ulang antara keduanya di tahun 1993 yang juga dikenal sebagai “The Fan Man Fight” karena James Miller “The Fan Man” dengan parasutnya mendarat di tengah pertandingan dan membuat pertandingan terhenti sejenak. Holyfiled memenangkan pertandingan kedua ini.
Namun, Holyfield tidak berhenti dan terus melawan petinju top lainnya. Ia pernah mengumumkan akan pensiun setelah didiagnosa dengan penyakit jantung pada tahun 1994, setelah kalah dari mantan WBO light heavyweight champion Michael Moorer. Namun, Holyfield kembali bertarung dan mengalahkan Ray Mercer.
Holyfield melawan Mike Tyson untuk pertama kalinya pada tahun 1996. Holyfield mengalahkan Mike Tyson dengan technical knockout di ronde 11. Ini adalah salah satu kemenangan terbesar dalam karier tinjunya.
Namun, pertandingan ulang antara keduanya tanggal 28 Juni 1997 menjadi salah satu pertarungan paling kontroversial dalam sejarah tinju karena Mike Tyson menggigit telinga Evander Holyfield. Hal ini membuat Mike Tyson didiskualifikasi dan Evander Holyfield dinyatakan sebagai pemenang. Insiden ini sangat menghebohkan dan menjadi sorotan dunia.
Pada tahun 1999, pertarungan terbesar Holyfield adalah melawan Lennox Lewis. Pertarungan pertama di antara mereka berakhir dengan hasil seri, sementara Lennox Lewis mengalahkan Holyfield di laga kedua.
Setelah pensiun dari dunia tinju, Evander Holyfield juga terlibat dalam bisnis dan berbagai kegiatan amal. Ia mendirikan Yayasan Evander Holyfield yang bertujuan untuk membantu anak-anak yang kurang beruntung seperti beasiswa, program kepeimimpinan serta dana hibah untuk anak-anak.
Namun, kehidupan pribadi Holyfield juga tidak luput dari kontroversi. Ia pernah terlibat dalam beberapa kasus keuangan dan pernikahan yang berujung pada perceraian. Ia juga memiliki sejumlah anak dari beberapa wanita yang berbeda.
Meski begitu, Evander Holyfield tetap diakui sebagai salah satu petinju legendaris yang pernah ada. Ia berhasil memenangkan gelar juara dunia sebanyak lima kali di divisi kelas berat dan dianggap sebagai salah satu petinju kelas berat terbaik sepanjang masa. Kariernya di dunia tinju juga dihiasi dengan berbagai pencapaian dan rekor yang mengesankan.
Dalam sebuah wawancara, Holyfield pernah mengungkapkan bahwa kunci kesuksesannya adalah kerja keras, dedikasi, dan tekad yang kuat. Ia juga menekankan pentingnya memiliki mimpi dan tujuan yang jelas dalam hidup.
Di usia yang telah memasuki kepala enam, Evander Holyfield masih aktif terlibat dalam berbagai kegiatan dan masih menjaga kondisi fisiknya dengan berolahraga dan menjaga pola makan yang sehat. Ia juga masih berkontribusi dalam dunia tinju sebagai penasihat dan mentor bagi petinju-petinju muda yang ingin mengikuti jejaknya.
Dalam karirnya yang cemerlang di dunia tinju, Evander Holyfield telah menjadi inspirasi bagi banyak orang. Ia membuktikan bahwa dengan kerja keras, tekad, dan disiplin yang kuat, seseorang bisa meraih kesuksesan dan mengatasi berbagai rintangan dalam hidup.
(EA/timKB)
Sumber foto: okezone.com
Berita lainya
Yuzuru Hanyu: Raja Seluncur Es Indah dari Jepang
Pertarungan Kelas Berat Penuh Kontroversi: Holyfield vs. Lewis I
Philip Alfred Mickelson: Legenda PGA Tour