Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Dennis Rodman, Si Bengal Nan Penuh Kontroversi


Jakarta – Dennis Rodman, dengan segala keunikan dan kontroversinya, adalah salah satu sosok ikonik dalam dunia bola basket. Lahir pada 13 Mei 1961 di Trenton, New Jersey, Amerika Serikat, Rodman memiliki perjalanan hidup yang menarik dan karier yang penuh prestasi dalam olahraga yang ia cintai.

Rodman memiliki awal yang sulit dalam dunia olahraga. Tubuhnya awalnya tidak terlalu tinggi, dan hal ini membuatnya sering tidak dipilih untuk bergabung dalam tim bola basket dan sepak bola. Namun, setelah memasuki masa remaja, tingginya mulai bertambah dan mencapai 6 kaki 7 inci. Ini menjadi keuntungan besar baginya dalam dunia bola basket.

Setelah lulus dari sekolah menengah, Rodman melanjutkan pendidikannya di Cooke County College di Gainesville, Texas. Di sana, ia bergabung dengan tim bola basket dan segera menunjukkan keahliannya yang luar biasa di lapangan. Namun, meskipun bakatnya yang gemilang dalam bola basket, prestasi akademiknya yang buruk membuatnya berhenti kuliah.

Dennis Rodman kemudian melanjutkan karirnya di Universitas Negeri Oklahoma Tenggara, di mana ia menjadi bintang tim bola basket. Selama tiga tahun bermain di universitas, yaitu pada periode 1984-1986, Rodman berhasil meraih gelar NAIA All-American sebanyak tiga kali. Ia juga memenangkan penghargaan Most Valuable Player di Turnamen Undangan Portsmouth, yang merupakan undangan eksklusif bagi mereka yang ingin bermain bola basket secara profesional.

Pada tahun 1986, Dennis Rodman bergabung dengan tim Detroit Pistons di NBA. Pistons berhasil memenangkan 52 pertandingan dan melaju ke NBA Playoffs 1987. Di musim berikutnya, pada 1987-1988, Rodman mencatatkan rata-rata 11,6 poin dan 8,7 rebound per game. Pistons berhasil mencapai final NBA, tetapi kalah dari Los Angeles Lakers.

Rodman terus menunjukkan kehebatannya di lapangan dan menjadi pemain yang sangat efektif dalam permainan bertahan. Meskipun sering berada di bangku cadangan pada musim 1988-1989, ia tetap memberikan kontribusi yang signifikan bagi tim Pistons. Ia terpilih sebagai anggota Tim Bertahan NBA (All-Defensive Team) sebanyak delapan kali sepanjang karirnya. Pistons akhirnya berhasil meraih kejuaraan NBA selama dua tahun berturut-turut, dan Rodman menjadi salah satu pemain kunci dalam kesuksesan tim tersebut. Ia juga berhasil masuk ke dalam tim NBA All-Star pada tahun 1990.

Selama kariernya, Dennis Rodman dikenal sebagai pemain yang kuat dalam merebut rebound. Pada tahun 1992, ia memenangkan penghargaan pertamanya dari tujuh penghargaan rebound berturut-turut yang ia raih selama karirnya. Ia juga dinominasikan untuk penghargaan Defensive Player of the Year, yang menunjukkan kualitas permainan bertahan yang luar biasa yang dimilikinya.

Foto: youtube

Namun, tidak hanya prestasi di lapangan bola basket yang membuat Dennis Rodman menjadi sosok yang menarik perhatian. Di luar karir olahraganya, Rodman juga memiliki kehidupan pribadi yang kontroversial. Ia terlibat dalam berbagai kontroversi karena perilakunya yang sulit diatur. Selain itu, ia juga menjadi populer di kalangan media setelah mengumumkan hubungannya dengan penyanyi terkenal, Madonna.

Selama kariernya, Dennis Rodman tidak hanya bermain untuk Detroit Pistons, tetapi juga bermain untuk beberapa tim NBA lainnya. Pada musim 1995-1996, ia bergabung dengan Chicago Bulls sebagai power forward. Di tim ini, ia bermain bersama dengan pemain legendaris seperti Michael Jordan dan Scottie Pippen. Meskipun mengalami cedera pada betisnya, Rodman tetap menunjukkan kehebatannya dalam merebut rebound, mencatatkan lebih dari 20 rebound sebanyak 11 kali. Selama musim ini, Rodman juga mencetak triple-double pertamanya dengan 10 poin dalam satu pertandingan. Namun, dia juga terkena hukuman dan diskors selama enam pertandingan setelah menanduk wasit Ted Bernhardt dalam sebuah pertandingan.

Selama masa bermainnya di Chicago Bulls, Rodman berhasil memenangkan beberapa gelar rebound dan mencatatkan prestasi yang mengesankan. Setelah itu, ia bergabung dengan Los Angeles Lakers untuk sementara waktu sebelum akhirnya memutuskan untuk pensiun dengan Dallas Mavericks. Pensiunnya dari dunia bola basket tidak membuat Rodman berhenti mengeksplorasi minat dan bakatnya. Ia terlibat dalam beberapa aktivitas di luar bola basket, seperti berpartisipasi dalam acara gulat hiburan Hulk Hogan, memiliki acara talkshow, dan bermain dalam film ‘Double Team’ bersama Jean-Claude Van Damme.

Selain itu, Dennis Rodman juga dikenal karena hubungannya dengan Korea Utara. Pada tahun 2013, ia pergi ke Korea Utara bersama dengan koresponden Vice Media, Ryan Duffy, untuk mengadakan pertandingan eksebisi bola basket. Rodman dan timnya menjadi orang Amerika pertama yang bertemu dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un. Setelah kembali dari kunjungan tersebut, Rodman menyatakan bahwa Kim adalah “teman seumur hidupnya”. Namun, ini juga memicu kontroversi dan spekulasi tentang perannya dalam diplomasi antara Amerika Serikat dan Korea Utara.

Foto: abcnews.com

Dalam kariernya yang penuh warna dan kontroversi, Dennis Rodman telah meraih sejumlah penghargaan. Ia berhasil meraih gelar NBA champion sebanyak empat kali pada tahun 2000-2002 dan 2006. Rodman juga memenangkan penghargaan NBA Finals MVP sebanyak tiga kali pada tahun yang sama. Ia juga dinobatkan sebagai NBA Most Valuable Player pada tahun 2000 dan terpilih sebagai NBA All-Star sebanyak 15 kali. Penghargaan lain yang diraihnya adalah tiga penghargaan NBA All-Star Game MVP.

Prestasi dan pengaruh Dennis Rodman tidak dapat disangkal. Meskipun kontroversial, ia telah meninggalkan jejak yang kuat dalam dunia bola basket. Namun, tidak hanya prestasi di lapangan dan kehidupan pribadinya yang membuatnya menonjol, tetapi juga kepribadiannya yang unik dan keberaniannya untuk menjadi dirinya sendiri tanpa memedulikan apa kata orang.

Dennis Rodman selalu menampilkan penampilan yang mencolok dengan rambut yang dicat dalam warna-warna mencolok dan tato yang memenuhi tubuhnya. Gaya berpakaian dan tampilan fisiknya yang eksentrik membuatnya menjadi sorotan di luar lapangan. Ia tidak pernah takut untuk menjadi dirinya sendiri dan mengekspresikan dirinya dengan cara yang tidak konvensional.

Selain itu, Dennis Rodman juga memiliki warisan sebagai salah satu pemain bertahan terbaik dalam sejarah bola basket. Kehebatannya dalam merebut rebound dan kemampuannya dalam permainan bertahan menjadikannya pemain yang tidak tergantikan di lapangan. Ia dikenal sebagai salah satu pemain terbaik dalam menjaga pemain lawan agar tidak mencetak banyak poin.

(EA/timKB).

Sumber foto: youtube