Jakarta – Belum banyak petinju asal Asia yang kariernya mendunia dan sejajar dengan para petinju legendaris. Salah satunya adalah Emmanuel Dapidran Pacquiao, yang biasa dipanggil Manny Pacquiao. Petinju asal Filipina itu pernah bertanding dan memenangkan laga dengan para petinju legendaris seperti Oscar De La Hoya dan Floyd Mayweather Jr. Sehingga namanya dikenal sebagai petinju kelas dunia.
Pacquiao tumbuh di lingkungan yang sulit, dan untuk mengatasi kemiskinan, ia terpaksa putus sekolah dan meninggalkan rumah pada usia 14 tahun. Pada saat itu, Pacquiao telah menunjukkan bakatnya dalam tinju dan memutuskan untuk fokus sepenuhnya pada olahraga tersebut. Pada bulan Februari 2007, meskipun telah menjadi seorang juara dunia, Pacquiao mengikuti dan lulus ujian kesetaraan sekolah menengah. Ia bahkan diberikan ijazah sekolah menengah atas oleh Departemen Pendidikan, menunjukkan bahwa pendidikan selalu menjadi prioritas baginya.
Karier tinju Manny Pacquiao dimulai ketika ia pindah ke Manila pada usia 14 tahun. Di sana, ia bergabung dengan tim tinju amatir nasional Filipina dan mulai melatih untuk mengasah keterampilan tinjunya. Pada 22 Januari 1995, Pacquiao melakukan debut profesionalnya dalam pertarungan empat ronde di divisi kelas terbang ringan melawan Edmund “Enting” Ignacio. Dalam pertarungan tersebut, Pacquiao berhasil meraih kemenangan.
Prestasi pertama yang menonjol dalam karier profesional Manny Pacquiao terjadi pada Desember 1998, ketika ia berhasil mengalahkan Chatchai Sasakul dari Thailand. Kemenangan ini membawa Pacquiao meraih gelar kelas terbang World Boxing Council (WBC). Prestasi ini menjadi awal dari serangkaian kemenangan dan pertarungan yang menegangkan dalam karier tinjunya.
Pada 19 Maret 2005, Manny Pacquiao menghadapi legenda tinju asal Meksiko, Erik Morales, dalam pertandingan yang sangat ditunggu-tunggu. Pertarungan tersebut adalah pertarungan untuk memperebutkan gelar kelas bulu super internasional WBC dan IBA di divisi kelas bulu super. Meskipun Pacquiao kalah dalam pertandingan 12 ronde, ia berhasil membalas kekalahan itu dalam pertarungan ulang yang berlangsung pada 21 Januari 2006 di Las Vegas.
Keberhasilan Pacquiao semakin mencuat ketika ia menghadapi petinju legendaris lainnya, Oscar De La Hoya, pada 6 Desember 2008. Meskipun De La Hoya merupakan juara dunia dalam enam divisi berbeda, Pacquiao mampu mengalahkannya dalam pertandingan di divisi kelas welter. Kemenangan ini menunjukkan kehebatan Pacquiao dan menjadikannya sebagai salah satu petinju paling berpengaruh dalam sejarah tinju.
Pertarungannya yang terkenal adalah pertarungan melawan Mayweather yang berlangsung pada tanggal 2 Mei 2015. Kali ini Mayweather yang memenangkan pertarungan.
Pada Oktober 2018, Pacquiao menandatangani kontrak dengan promosi Premier Boxing Champions (PBC) Al Haymon. Pada Juli 2019, ia berhasil memenangkan gelar kelas welter WBA (Super), menambahkan prestasi baru dalam karier tinjunya. Dengan memenangkan kejuaraan kelas bulu Lineal dan The Ring, Pacquiao menjadi orang Asia dan Filipina pertama yang menjadi juara dunia tiga divisi. Ia juga menjadi petinju Filipina dan Asia pertama yang meraih gelar juara dunia dalam lima divisi, termasuk gelar juara dunia di divisi ringan.
Selama karier tinjunya, Pacquiao memiliki rekam jejak yang mengesankan. Dengan total 62 kemenangan, 8 kali kekalahan, dan 2 seri, ia telah menghadapi lawan-lawan tangguh dan selalu memberikan penampilan yang luar biasa. Ia telah menarik perhatian dunia dengan gaya bertarungnya yang agresif dan pukulan-pukulan keras yang menghancurkan lawan-lawannya.
Keberhasilan Pacquiao tidak hanya diakui oleh para penggemar tinju, tetapi juga oleh berbagai lembaga dan publikasi olahraga terkemuka. Ia dinobatkan sebagai Fighter of the Decade (2000-an) oleh Boxing Writers Association of America (BWAA), World Boxing Council (WBC), dan World Boxing Organization (WBO). Pacquiao juga telah menerima beberapa penghargaan bergengsi seperti Best Fighter ESPY Award, PSA Sportsman of the Year, WBO Fighter of the Year, ESPN Fighter of the Year, dan The Ring Magazine Fighter of the Year. Majalah Forbes juga menyebutnya sebagai salah satu atlet dengan bayaran tertinggi di dunia dan menjadikannya salah satu dari 100 orang paling berpengaruh menurut majalah TIME.
Manny Pacquiao adalah simbol inspirasi bagi banyak orang di seluruh dunia. Dari latar belakang yang penuh tantangan, ia telah mengatasi segala rintangan untuk mencapai kejayaan dalam dunia tinju. Dengan dedikasi, kerja keras, dan bakatnya yang luar biasa, Pacquiao telah mengukir namanya sebagai salah satu petinju terbesar sepanjang masa
(EA/timKB).
Sumber foto: sportingnews.com
Berita lainya
Ali vs Spinks: Duel Epik Di Las Vegas
Novak Djokovic: Pemegang Rekor Grand Slam Terbanyak
Lucien Laurent: Pencetak Gol Pertama Di Piala Dunia