Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Element6
Element6

Kisah Sony Liston: Dari Penjara Hingga Ring Tinju Dunia


Jakarta – Di awal kariernya sebagai petinju kelas Berat, Muhammad Ali yang masih bernama Cassius Clay pernah mendapat lawan berta yang memang berperawakan bak raksasa yang bernama Sony Liston. Charles L. “Sonny” Liston lahir di St. Francis County, Arkansas, pada tanggal 8 Mei 1932. Dia dikenal dengan julukan “The Big Bear” dalam dunia tinju. Kisah hidupnya penuh dengan tantangan dan perjuangan, dari masa muda yang sulit hingga meraih kejayaan di atas ring tinju dunia. Namun, kehidupan Liston juga berakhir secara tragis.

Pada tahun 1950, Sony Liston ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara selama lima tahun di Penjara Negara Bagian Missouri. Di dalam penjara, Liston menarik perhatian Pendeta Alois Stevens, direktur atletik di Lembaga Pemasyarakatan, yang melihat potensi besar dalam dirinya sebagai seorang petinju. Stevens mengatur pertandingan antara Liston dan Thurman Wilson, seorang petinju kelas berat. Dalam pertandingan itu, setelah hanya dua ronde, Wilson keluar dari ring dan mengklaim bahwa Liston akan membunuhnya.

Pada tanggal 31 Oktober 1952, Sony Liston dibebaskan dari penjara setelah menjalani hukumannya. Setahun kemudian, ia menjalani pertandingan pertamanya sebagai petinju profesional dan berhasil memenangkan pertandingan melawan Ed Sanders, yang merupakan Juara Kelas Berat Olimpiade 1952.

Pada tanggal 2 September 1953, Sony Liston melakukan debut profesionalnya melawan Don Smith di St. Louis. Dia menunjukkan kekuatannya dengan menjatuhkan lawannya di babak pertama. Kemenangan ini menjadi langkah awal dalam karir tinju Liston yang menjanjikan.

Foto: ringmagazine.com

Pada tahun 1960, Liston telah menjadi penantang nomor satu untuk Kejuaraan Kelas Berat Dunia. Dia berhasil mengalahkan pesaing teratas seperti Roy Harris, Zora Folley, dan Eddie Machen untuk mendapatkan kesempatan menantang Floyd Patterson memperebutkan gelar. Liston berhasil merebut gelar Juara Kelas Berat Dunia dan memegangnya selama 17 bulan.

Namun, pada 25 Februari 1964, Liston kehilangan gelar tersebut kepada Cassius Clay, yang kemudian dikenal sebagai Muhammad Ali, dalam pertarungan yang kontroversial di Miami Beach, Florida. Pertarungan ini dikenal sebagai “Pertarungan Terbesar di Bumi”. Liston kalah melalui technical knockout ketika dia gagal bangkit pada bel ketujuh. Alasannya untuk berhenti adalah cedera bahu.

Pada tanggal 25 Mei 1965, Liston menghadapi Clay dalam pertandingan ulangan yang juga terkenal dengan pukulan “phantom punch”. Liston jatuh dalam waktu dua menit setelah menerima pukulan tersebut dari Clay. Pertarungan ini menimbulkan kontroversi dan menjadi sorotan di dunia tinju. Setelah kekalahan ini, Liston menjauh dari dunia tinju selama setahun.

Setelah istirahat sejenak, Liston kembali ke dunia tinju dengan empat kemenangan beruntun di Swedia. Pada tahun 1968, dia kembali ke Amerika Serikat dan memenangkan total 14 pertandingan sebelum memutuskan untuk pensiun. Pada bulan Juni 1970, Liston melakukan pertandingan terakhirnya melawan Chuck Wepner. Pertarungan ini berakhir setelah ronde kesembilan ketika Wepner harus keluar dari pertarungan karena cedera pada mata dan tulang pipi.

Kehidupan Liston memiliki akhir yang tragis. Pada 5 Januari 1971, dia ditemukan tewas oleh istrinya di kediamannya di Nevada. Penyebab kematian Liston masih menjadi misteri hingga saat ini. Meskipun kehidupan Liston memiliki banyak tantangan dan perjuangan, ia tetap menjadi salah satu ikon dalam dunia tinju. Prestasinya di atas ring, perjuangannya untuk bangkit dari masa sulit, dan kontribusinya dalam dunia olahraga akan selalu dikenang.

(EA/timKB).

Sumber foto: indosport.com