Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Ilia Topuria: El Matador yang Menggebrak di Dunia UFC


Jakarta – Ilia Topuria, yang juga dikenal dengan julukan El Matador, lahir pada tanggal 21 Januari 1997 di Halle Westfalen, Jerman. Ia adalah seorang petarung kelas bulu yang berkompetisi di Ultimate Fighting Championship (UFC), organisasi terkemuka dalam dunia Mixed Martial Arts (MMA). Topuria telah menunjukkan bakat dan keahliannya dalam pertarungan, serta meraih peringkat yang tinggi dalam kelas bulu UFC.

Sebagai seorang petarung kelas bulu, Topuria memiliki kekuatan dan keterampilan yang mengesankan dalam pertarungan. Gaya bertarungnya didominasi oleh Brazilian Jiu Jitsu, di mana ia telah meraih sabuk hitam. Dalam teknik grappling, Topuria memiliki favoritnya sendiri, yaitu Anaconda Choke, yang sering kali menjadi senjata andalannya. Selain itu, dalam teknik striking, Topuria dikenal karena pukulan ke arah liver (Liver Shot) yang mematikan.

Rekor pertarungan Topuria juga menunjukkan prestasinya yang cemerlang. Dengan catatan 13-0 (W-L), ia belum pernah merasakan kekalahan dalam karir MMA-nya. Setiap pertarungan yang dijalani Topuria dipenuhi dengan determinasi, ketekunan, dan strategi yang cermat. Rekor tak terkalahkan ini menjadi bukti akan kualitas dan kemampuan Topuria sebagai seorang petarung yang tangguh.

Perjalanan Topuria dalam dunia bela diri dimulai sejak usia dini. Pada usia tujuh tahun, ia pindah ke Georgia bersama keluarganya dan mulai berlatih Gulat Yunani-Romawi di sekolah. Ketertarikan Topuria terhadap seni bela diri semakin berkembang ketika ia mulai berlatih di Klub Climent pada usia 15 tahun. Di sinilah ia menemukan minat dan bakatnya dalam Brazilian Jiu Jitsu, yang kemudian menjadi landasan keahliannya sebagai seorang petarung.

Foto: youtube

Topuria memulai debutnya sebagai petarung profesional pada tahun 2015, berkompetisi di berbagai ajang lokal. Keberhasilannya dalam pertarungan lokal membawanya untuk melangkah ke panggung internasional. Pada tahun 2018, ia melakukan pertarungan internasional pertamanya di Cage MMA Finland, di mana ia berhasil meraih kemenangan yang mengesankan.

Pada tahun 2019, Topuria menandatangani kontrak dengan Brave Combat Federation, salah satu promosi terkemuka di dunia MMA. Debutnya di Brave Combat Federation berlangsung di Bogota, Kolombia, di mana ia menghadapi Luis Gomez. Dalam pertarungan tersebut, Topuria berhasil meraih kemenangan di babak pertama melalui submission, menunjukkan kualitas dan kemampuannya sebagai petarung yang tangguh.

Kesuksesan Topuria di dunia MMA semakin menanjak saat ia mendapatkan kesempatan untuk berkompetisi di UFC. Pada 11 Oktober 2020, ia menggantikan Seung Woo Choi untuk melakukan debutnya di UFC Fight Night: Moraes vs. Sandhagen. Topuria menghadapi Youssef Zalal dalam pertarungan debutnya di UFC, dan ia berhasil meraih kemenangan melalui keputusan bulat. Pertarungan ini menjadi pembuktian bahwa Topuria memiliki potensi dan kemampuan yang luar biasa di tingkat tertinggi MMA.

Prestasi terbaru Topuria datang pada tanggal 10 Desember 2022, di UFC 282. Ia berhadapan dengan petarung hebat Bryce Mitchell dalam pertarungan yang sengit. Dalam pertarungan tersebut, Topuria berhasil mengunci lawannya dengan submission di ronde kedua, menunjukkan kualitas grapplingnya yang tinggi.

Selain prestasi dalam pertarungan, Topuria juga telah meraih beberapa penghargaan. Ia pernah menerima penghargaan Performance of the Night dari UFC sebanyak dua kali, atas pertarungannya melawan Jai Herbert dan Bryce Mitchell. Penghargaan ini diberikan kepada petarung yang memberikan penampilan yang luar biasa dalam pertarungan mereka. Selain itu, Topuria juga pernah meraih MFE Featherweight Championship.

(PR/timKB).

Sumber foto: youtube