Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Chingiz Allazov: Mengukir Prestasi dalam Dunia Kickboxing


Jakarta – Chingiz Ayazovich Allazov, yang juga dikenal dengan nama panggilan “Chinga“, adalah seorang atlet kickboxing yang menakjubkan. Lahir pada tanggal 10 Juni 1993 di Gardabani, Georgia, Allazov telah menunjukkan keahliannya dalam dunia bela diri dengan prestasi dan penghargaan yang mengesankan. Sebagai salah satu petarung terbaik di kelas featherweight, ia telah memperoleh banyak gelar juara dunia dan mengukir namanya di panggung kickboxing internasional.

Allazov memiliki gaya bertarung yang unik, menggabungkan elemen-elemen dari Muay Thai dan kickboxing. Keterampilan teknik dan ketepatan pukulannya membuatnya menjadi petarung yang sulit dikalahkan. Ia telah bertarung di berbagai kompetisi dan promotor terkemuka di dunia, membuktikan keahliannya dalam bela diri.

Karir profesional Chingiz Allazov dimulai pada tahun 2009, dan sejak itu ia terus menunjukkan peningkatan yang konsisten dalam performanya. Ia telah meraih beberapa gelar juara dunia yang bergengsi di berbagai kelas berat. Allazov adalah mantan Juara Kelas Welter Super K-1, mantan juara dua kelas WAKO-Pro K-1, mantan juara Kelas Welter Super Nuit des Champions, dan pemenang turnamen kelas ringan A1 dua kali.

Selain karirnya dalam kickboxing, Chingiz Allazov juga memiliki gelar dalam bisnis. Keberhasilannya sebagai atlet kickboxing telah membuka peluang untuknya untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses. Ia telah memanfaatkan ketenarannya dan reputasinya untuk membangun hubungan bisnis yang menguntungkan.

Sejak usia muda, Allazov telah menunjukkan minat yang besar dalam seni bela diri. Ia memulai pelatihan Muay Thai di usia 10 tahun, yang kemudian menjadi salah satu keterampilan bela dirinya yang utama. Kedisiplinannya dan ketekunan dalam berlatih membantunya mengembangkan kemampuan dan teknik yang kuat dalam bela diri.

Foto: tapology.com

Prestasi besar dalam karir Allazov datang pada tahun 2017 saat ia mengikuti Turnamen Kejuaraan Kelas Welter Super WGP K-1 2017. Dalam turnamen ini, ia berhasil mengalahkan Hiroki Nakajima, yang merupakan runner-up K-1 World MAX Turnamen Jepang 2010, denganKO di perempat final. Kemudian, Allazov melanjutkan kemenangannya dengan menghadapi Jordann Pikeur, juara bertahan Krush Super Welterweight, di semifinal. Ia berhasil memenangkan pertarungan tersebut dengan penghentian dan akhirnya merebut gelar Kejuaraan Kelas Welter Super K-1 setelah mengalahkan Yasuhiro Kido dalam pertarungan final.

Prestasi Allazov tak hanya terbatas pada dunia kickboxing. Pada Juni 2018, ia menghadapi petinju fenomenal Giorgio Petrosyan di acara Bellator Kickboxing 10. Meskipun Allazov berjuang keras, Petrosyan memenangkan pertarungan dengan keputusan bulat. Meski begitu, pertarungan melawan Petrosyan membuktikan keberanian dan ketangguhan Allazov dalam menghadapi lawan-lawan tangguh.

Pada Januari 2021, Allazov membuat langkah penting dalam karirnya dengan menandatangani kontrak dengan ONE Championship. Debutnya bersama ONE dilakukan pada April 2021 dalam pertarungan melawan Enriko Kehl di acara ONE on TNT 1. Meskipun ia kalah dalam pertarungan tersebut melalui keputusan terpisah, Allazov tetap menunjukkan keahliannya dan memberikan pertarungan yang sengit.

Pada Januari 2023, Chingiz Allazov menghadapi Superbon Singha Mawynn untuk kejuaraan ONE Featherweight Kickboxing World Championship di ajang ONE di Prime Video 6. Pertarungan ini menjadi momen yang menentukan dalam karirnya, dan Allazov memanfaatkannya dengan baik. Ia berhasil memenangkan pertarungan dengan penampilan yang mengesankan di ronde kedua dan merebut gelar juara dunia.

Selain prestasinya di atas panggung kickboxing, Allazov juga pernah menerima penghargaan dari UFC Performance of the Night sebanyak dua kali. Penghargaan ini diberikan oleh salah satu promotor terbesar di dunia bela diri campuran atas penampilannya yang luar biasa dalam pertarungan melawan Mongkolpetch Petchyindee dan Nong-O Gaiyanghadao.

Tidak hanya itu, Chingiz Allazov juga pernah meraih gelar Juara WBC Muaythai International Super Featherweight pada tahun 2018. Prestasi ini menunjukkan dominasinya dalam dunia Muay Thai di tingkat internasional.

(PR/timKB).

Sumber foto: onechampionship.com