Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Element6
Element6

The One And Only King Eric Cantona


Jakarta – Eric Daniel Pierre Cantona adalah sosok yang tak asing bagi penggemar sepak bola. Lahir pada 24 Mei 1966 di Marseille, Prancis, Cantona dikenal sebagai mantan pemain sepak bola profesional yang kemudian meraih popularitas sebagai aktor. Dalam artikel ini, kita akan membahas perjalanan karir Cantona yang mengesankan dari lapangan hijau hingga layar perak.

Perjalanan karir Cantona dimulai pada tahun 1986 ketika dia menandatangani kontrak profesional pertamanya dengan Auxerre. Selama dua musim bersama klub tersebut, Cantona tampil dalam 68 pertandingan dan mencetak 21 gol. Performanya yang mengesankan menarik perhatian klub-klub top Prancis.

Pada tahun 1988, Cantona menandatangani kontrak pemecah rekor senilai 2,3 juta pound dengan Marseille. Bersama klub ini, Cantona tampil sebanyak 40 kali dan mencetak 13 gol. Namun, karirnya di Marseille tidak berlangsung lama dan dia pindah ke Bordeaux dan Montpellier dengan status pinjaman selama setahun. Di Montpellier, Cantona meraih gelar juara Prancis dan mencetak 10 gol dalam 33 penampilan.

Pada tahun 1991, Cantona bergabung dengan klub Nîmes. Namun, kebersamaannya dengan Nîmes hanya berlangsung setahun dengan kontribusi dua gol dalam 16 pertandingan. Setelah itu, Cantona dipinjamkan ke Leeds United sebelum akhirnya pindah secara permanen pada tahun 1992.

Foto: transfermarkt.com

Pada tahun yang sama, Cantona membuat keputusan berani dengan meninggalkan sepak bola Prancis dan memulai petualangan baru di Inggris. Ia menandatangani kontrak dengan Manchester United dengan nilai 1,2 juta pound. Bersama Manchester United, Cantona berperan penting dalam menjadikan klub ini sebagai kekuatan dominan dalam sepak bola Inggris pada era 1990-an. Prestasinya membuatnya menjadi sosok legendaris di klub tersebut.

Pada tahun 1994, Cantona terpilih sebagai PFA Player of the Year. Pada tahun yang sama, ia mencetak dua gol dalam final Piala FA melawan Chelsea. Kesuksesan terus menghampirinya, dan pada tahun 1996, Cantona dipilih sebagai kapten Manchester United untuk musim 1996-1997.

Pada tahun 1997, Cantona mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia sepak bola pada usia 30 tahun. Pertandingan terakhirnya adalah melawan West Ham. Selama berkarir di Manchester United, Cantona mencetak total 64 gol di liga, 13 gol di kompetisi piala domestik, dan 5 gol di Liga Champions, menjadikannya total 82 gol dalam kurun waktu kurang dari lima tahun.

Kiprah Cantona juga terlihat di level internasional. Ia bermain untuk Timnas Prancis dari tahun 1987 hingga 1995 dengan torehan 20 gol dalam 45 pertandingan. Kontribusinya untuk Timnas Prancis membantu memperkuat reputasinya sebagai pemain yang berbakat dan berprestasi.

Setelah pensiun dari dunia sepak bola, Cantona memutuskan untuk mengejar karir di dunia perfilman. Ia terlibat dalam beberapa produksi film yang cukup terkenal. Pada tahun 1998, Cantona berperan dalam film “Elizabeth” yang dibintangi oleh Cate Blanchett. Kemudian, pada tahun 2008, ia tampil dalam film “French Film”, dan tahun 2009, ia membintangi film “Looking for Eric”.

Prestasi dan kontribusi Cantona di dunia sepak bola tak luput dari pengakuan. Pada tahun 2004, namanya termasuk dalam daftar FIFA 100 pemain terbaik dunia yang masih hidup yang diangkat oleh legenda sepak bola, Pelé. Penghargaan prestisius lainnya diterima oleh Cantona pada Agustus 2019, yakni Penghargaan Presiden UEFA.

Eric Cantona bukan hanya seorang pemain sepak bola yang luar biasa, tetapi juga seorang aktor yang sukses. Perjalanan karirnya dari lapangan hijau ke layar perak menunjukkan bakat serbaguna yang dimilikinya. Ia memberikan pengaruh besar dalam sejarah Manchester United dan sepak bola Prancis secara keseluruhan.

(EA/timKB).

Sumber foto: youtube