Jakarta – Di dalam dunia sepak bola Indonesia, terdapat beberapa nama penjaga gawang timnas yang telah mencatat sejarah dan meninggalkan jejak yang menginspirasi. Salah satu sosok yang tak terlupakan adalah Hendro Kartiko, seorang penjaga gawang legendaris yang hingga saat ini masih memegang caps terbanyak sebagai kiper timnas Indonesia yang telah memberikan kontribusi besar dalam perkembangan sepak bola tanah air.
Hendro Kartiko dilahirkan di Banyuwangi pada tanggal 24 April 1973. Ia memulai kariernya di dunia sepak bola sebagai pemain junior pada tahun 1989. Pada periode 1990-1991, Hendro bergabung dengan klub lokal, Persewangi Banyuwangi, dan menunjukkan bakatnya sebagai penjaga gawang yang handal. Karir seniornya dimulai pada musim 1994-1995 ketika ia bergabung dengan Persid Jember. Pada saat itu, tim yang dibelanya berhasil mencapai tiga besar dalam kompetisi melawan Persebaya Surabaya U-17 dan Persija Jakarta U-17.
Bakat Hendro Kartiko semakin terlihat saat ia mewakili Universitas Muhammadiyah Jember dalam Pekan Olahraga Mahasiswa (PONMAS) Medan 1993. Ruddy Keltjes, pelatih Mitra Surabaya, melihat potensi besar yang dimiliki oleh Hendro dan mengajaknya untuk bergabung dengan tim tersebut setelah melewati seleksi yang ketat. Hal ini menjadi awal perjalanan Hendro di dunia sepak bola profesional.
Karier Hendro Kartiko terus berkembang seiring dengan kepemilikan klub yang ia bela. Setelah bermain untuk Mitra Surabaya, Hendro bergabung dengan beberapa klub ternama di Indonesia, seperti Persebaya Surabaya (1998-2000), PSM Makassar (2000-2002), dan PSPS Pekanbaru (2003-2004). Ia juga sempat kembali ke Persebaya Surabaya (2004-2005) sebelum memutuskan untuk pindah ke Persija Jakarta (2005-2006), klub rival dari tim sebelumnya.
Perjalanan Hendro Kartiko tak berhenti di situ. Ia melanjutkan karirnya dengan bergabung dengan Arema Malang (2006-2008) sebelum kembali ke Persija Jakarta (2008-2009). Pada tahun 2009, Hendro bergabung dengan Sriwijaya FC, di mana ia bermain selama satu musim sebelum kembali ke Persija Jakarta pada tahun 2010-2011. Ia menutup karirnya sebagai pemain sepak bola profesional dengan bermain untuk Mitra Kukar pada tahun 2011-2012.
Selain karirnya di level klub, Hendro Kartiko juga mencatat sejarah yang gemilang sebagai kiper tim nasional Indonesia. Ia telah memperkuat Timnas Indonesia sebanyak 60 kali sejak tahun 1996 hingga 2011. Penampilannya yang konsisten dan kemampuannya sebagai penjaga gawang membuatnya menjadi salah satu pemain dengan penampilan terbanyak di tim nasional.
Hendro Kartiko juga pernah menjadi bagian dari kejuaraan Piala Asia pada tahun 1996 dan 2000. Penampilannya yang gemilang dalam turnamen tersebut membuatnya diakui sebagai kiper utama tim bintang Asia 2000 oleh AFC. Selain itu, pada tahun 1999, Hendro Kartiko juga dinobatkan sebagai penjaga gawang terbaik di Indonesia, sebuah penghargaan yang memperkuat reputasinya sebagai salah satu kiper terbaik dalam sejarah sepak bola Indonesia.
Setelah pensiun sebagai pemain, Hendro Kartiko memutuskan untuk mengabdikan dirinya sebagai pelatih sepak bola. Pada tahun 2012, ia menerima tawaran untuk menjadi pelatih Arema-Pelita, sebuah tim yang merupakan hasil penggabungan antara Arema FC dan Pelita Jaya. Setelah itu, ia melanjutkan karir kepelatihannya dengan menjadi pelatih kiper untuk beberapa klub, seperti Sriwijaya FC pada tahun 2016 dan Madura United pada tahun 2018.
Di tahun berikutnya, Hendro Kartiko mendapatkan kesempatan untuk menjadi pelatih kiper Timnas Indonesia U-23 di bawah asuhan Indra Sjafri. Perannya sebagai pelatih membantu mengembangkan bakat-bakat muda di Indonesia dan memberikan pengaruh positif dalam pembentukan generasi masa depan sepak bola Indonesia.
Pada tahun 2020, Hendro Kartiko kembali ke klub yang pernah dibelanya sebagai pemain, yaitu PSM Makassar, kali ini sebagai pelatih kiper. Perannya sebagai pelatih kiper sangat penting dalam membantu para penjaga gawang untuk meningkatkan keterampilan dan performa mereka. Dengan pengalaman yang dimiliki sebagai pemain, Hendro mampu memberikan wawasan dan panduan yang berharga kepada para kiper muda yang ingin mengembangkan karier mereka di dunia sepak bola.
Perjalanan gemilang Hendro Kartiko dapat menjadi inspirasi bagi para pemain muda untuk terus berjuang, bekerja keras, dan mengembangkan bakat yang kita miliki. Seperti kata Hendro Kartiko sendiri, “Tidak ada yang tidak mungkin jika kita benar-benar berusaha dan mempercayainya. Jangan pernah menyerah dan selalu berikan yang terbaik dalam segala hal yang kita lakukan.”
(EA/timKB).
Sumber foto: suara.com
Berita lainya
Rocky Marciano Gantung Sarung Tinju
Dara Torres: Legenda Renang Dengan 12 Medali Olimpiade
“Pelé” Resmi Menjelma Menjadi Kata Dalam Kamus Portugis