Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Element6
Element6

Ruud Gullit: Si Gimbal Dari Generasi Emas De Oranje


Jakarta – Setelah era keemasan Johan Cruyff di era 70an, timnas Belanda mempunyai generasi emas lainnya di akhir tahun 80an dengan trio Ruud Gullit, Marco Van Basten dan Frank Rijkaard. Tiga pemain itu ikut membawa De Oranje menjuarai Piala Eropa di tahun 1988, satu satunya piala yang berhasil diraih timnas Belanda hingga saat ini.

Ruud Gullit. Nama lengkapnya adalah Rudi Dil, dan dia dilahirkan pada tanggal 1 September 1962 di Amsterdam, Belanda. Gullit bukan hanya seorang mantan pemain sepak bola Belanda yang sukses, tetapi juga seorang manajer sepak bola yang terkenal.

Perjalanan Karier Awal

Gullit mulai meniti karier sepak bola pada usia muda. Pada tahun 1970, dia bergabung dengan tim sepak bola Meerboys dan dua tahun kemudian bermain untuk Amsterdam Old West. Pada tahun 1975, Gullit bergabung dengan klub sepak bola AFC DWS. Dia menunjukkan bakatnya dan menjadi pemain muda yang menonjol di klub tersebut.

Pada usia yang masih sangat muda, Gullit menjadi pemain profesional ketika dia bergabung dengan klub divisi pertama Belanda, HFC Haarlem, pada tahun 1978. Dia membuat penampilan pertamanya dalam tim tersebut saat berusia 16 tahun. Selama tiga tahun bermain di HFC Haarlem, Gullit membantu klub tersebut mendapatkan promosi kembali ke divisi satu Belanda setelah mengalami degradasi. Pada musim berikutnya, kontribusinya yang penting membawa HFC Haarlem finis keempat di liga dan mengamankan tempat di kompetisi Eropa. Selama bermain di HFC Haarlem, Gullit mencetak 32 gol dalam 91 penampilan untuk klub tersebut.

Bergabung dengan Klub Besar dan Keberhasilan Internasional

Prestasi Gullit di HFC Haarlem menarik perhatian klub-klub top di Belanda. Pada tahun 1982, dia bergabung dengan Feyenoord dan dalam musim keduanya di klub tersebut, dia membantu mereka memenangkan gelar juara liga serta piala liga. Gullit menghabiskan tiga tahun di Feyenoord dan mencetak 30 gol dalam 85 penampilan liga.

Pada tahun 1985, Gullit pindah ke PSV Eindhoven. Di PSV, dia meraih kesuksesan besar dengan membantu klub memenangkan dua gelar liga berturut-turut. Gullit sendiri mencetak 46 gol dalam dua musim yang luar biasa tersebut. Setelah dua tahun di PSV Eindhoven, Gullit memutuskan untuk mencoba peruntungannya di luar Belanda.

Pada tahun 1987, Gullit pindah ke AC Milan, klub Italia yang membayar biaya transfer rekor dunia untuk mendapatkannya. Bergabung dengan AC Milan membuka babak baru dalam karier Gullit. Di klub ini, dia meraih kesuksesan besar dengan membantu klub memenangkan tiga gelar liga dan tiga trofi Piala Eropa. Selama bermain di AC Milan, Gullit mencetak 38 gol dalam kompetisi liga.

Foto: twitter

Prestasi Internasional dan Pensiun

Selain sukses di klub-klubnya, Gullit juga menjadi bagian penting dari timnas Belanda.Dalam timnas Belanda, Gullit tampil sebagai pemain utama. Pada tahun 1988, ia memimpin timnas Belanda meraih Kejuaraan Eropa, sebuah momen bersejarah bagi sepak bola Belanda. Namun, Piala Dunia 1990 di Italia tidak berjalan sesuai harapan baginya. Gullit mengalami cedera lutut yang terus-menerus dan tidak dapat mencegah Belanda tersingkir di babak kedua oleh Jerman. Dua tahun kemudian, pada Piala Eropa 1992, Belanda menjadi salah satu tim favorit, tetapi mereka tersingkir di semifinal oleh Denmark, yang akhirnya menjadi juara. Gullit mencatatkan 17 gol dalam 66 penampilan untuk tim nasional Belanda.

Setelah beberapa tahun sukses di dunia sepak bola, Gullit memutuskan untuk pensiun sebagai pemain pada tahun 1998. Namun, karier sepak bola Gullit tidak berakhir di sana.

Karier Sebagai Manajer

Setelah pensiun sebagai pemain, Gullit beralih ke dunia manajerial. Dia memiliki pengalaman sebagai manajer di beberapa klub ternama. Dia pernah menjadi manajer klub Feyenoord, Los Angeles Galaxy di Major League Soccer di Amerika Serikat, dan klub sepak bola Rusia, Terek Grozny. Gullit telah membawa pengaruh dan pengetahuannya tentang sepak bola ke dalam peran manajerialnya, mencoba membimbing tim-timnya menuju kesuksesan.

Penghargaan dan Pengakuan

Prestasi dan kontribusi Gullit dalam dunia sepak bola tidak luput dari penghargaan dan pengakuan. Pada tahun 2004, ia dinobatkan sebagai salah satu dari 125 pesepakbola terbaik yang masih hidup sebagai bagian dari perayaan 100 tahun FIFA. Pada tahun 2017, namanya masuk dalam Italian Football Hall of Fame, pengakuan yang menghormati kontribusinya dalam sepak bola Italia.


Ruud Gullit adalah legenda sepak bola Belanda yang memiliki karier gemilang sebagai pemain dan manajer. Dari awal karier di klub-klub Belanda hingga keberhasilan internasional di AC Milan dan timnas Belanda, Gullit telah memberikan kontribusi luar biasa bagi dunia sepak bola. Penghargaan dan pengakuan yang diterimanya menjadi bukti akan kehebatannya dalam lapangan hijau. Ruud Gullit tetap menjadi salah satu ikon sepak bola Belanda yang menginspirasi banyak generasi pemain dan penggemar sepak bola hingga saat ini.

(EA/timKB).

Sumber foto: transfermrkt