Jakarta – Yana Santos, yang juga dikenal dengan nama Yana Kunitskaya, adalah seorang petarung yang lahir pada tanggal 11 November 1989 di Murmansk, Rusia. Julukannya, Foxy, mencerminkan kepribadiannya yang berani dan tangguh di dalam dan di luar oktagon. Saat ini, ia menjadi salah satu pesaing di kelas featherweight di Ultimate Fighting Championship (UFC).
Dalam dunia seni bela diri campuran (MMA), Yana Santos telah mengembangkan gaya bertarung yang unik. Ia menggabungkan berbagai teknik dalam fighting style-nya yang beragam, termasuk grappling dan striking. Sebagai seorang grappler, ia memiliki keahlian khusus dalam teknik grappling favoritnya, yaitu armbar. Sedangkan dalam striking, teknik tendang menjadi favoritnya untuk menghantam lawan.
Rekor MMA Yana Santos tercatat sebagai 14-8-0 (W-L-D) dan 1 No Contest. Rekor ini menunjukkan perjalanan yang penuh tantangan dalam kariernya sebagai petarung profesional. Meskipun menghadapi beberapa kekalahan, Yana tidak pernah menyerah dan terus mengasah keterampilannya.
Pada tanggal 19 September 2022, Yana Santos berada di peringkat ke-6 dalam peringkat kelas bantam wanita UFC. Posisinya yang tinggi dalam peringkat tersebut menunjukkan keunggulannya sebagai petarung yang berbakat dan menjanjikan di kelasnya. Ia terus berjuang untuk naik peringkat dan menjadi yang terbaik dalam divisi tersebut.
Perjalanan Yana Santos di dunia bela diri dimulai sejak usia yang sangat muda. Pada usia 12 tahun, ia mulai berkompetisi dalam pertarungan tangan kosong dan menghadapi banyak lawan tanpa pernah menderita kekalahan. Keberhasilannya ini menunjukkan bakat alami dan ketekunan yang dimilikinya sejak dini.
Ketika berusia 16 tahun, Yana Santos pindah dan belajar di St. Petersburg. Ia bergabung dengan tim SPGUFK di Lesgaft National State University of Physical Education, Sport, and Health, Departemen Tinju. Di sinilah ia terus mengasah keterampilan tinjunya dan mengembangkan fondasi yang kuat dalam seni bela diri.
Pada usia 18 tahun, Yana Santos memutuskan untuk memasuki dunia seni bela diri campuran (MMA). Keputusan ini membuka pintu bagi karier yang cemerlang dan tantangan yang menguji ketangguhannya. Ia siap menghadapi lawan-lawan tangguh dan terus berkembang dalam setiap pertandingan.
Pada tahun 2013, Yana Santos menandatangani kontrak dengan Invicta Fighting Championships (IFC) di mana hanya wanita yang berkompetisi. Ia memiliki kesempatan untuk bersaing dengan para petarung hebat dan membuktikan kemampuannya di panggung internasional.
Salah satu momen yang menonjol dalam kariernya adalah ketika Yana Santos mengalahkan Tonya Evinger untuk merebut gelar kelas Bantam Invicta FC pada tanggal 18 November 2016. Namun, pada tanggal 1 Desember, kemenangan tersebut dibatalkan dan diubah menjadi No Contest, sehingga Evinger mempertahankan gelarnya.
Pada pertandingan ulang di acara utama Invicta FC 22 pada tanggal 25 Maret 2017, Santos menghadapi Evinger dan mengalami kekalahan melalui submission di babak kedua. Meskipun mengalami setback ini, Yana tidak menyerah dan terus berjuang untuk meraih kesuksesan.
Debut Yana Santos di Ultimate Fighting Championship (UFC) terjadi pada tanggal 3 Maret 2018, di acara UFC 222. Dalam pertarungan tersebut, ia menghadapi Cris Cyborg untuk gelar kelas bulu. Meskipun kalah dalam pertarungan dengan TKO di ronde pertama, Yana Santos berhasil menunjukkan ketangguhannya dan menjadi perbincangan di kalangan penggemar MMA.
Prestasi Yana Santos dalam dunia MMA tidak bisa dipandang sebelah mata. Ia berhasil meraih gelar Invicta FC Bantamweight Champion pada satu kesempatan dan Performance of the Night sebanyak dua kali, dalam pertarungan melawan Tonya Evinger dan Raquel Pa’aluhi. Penghargaan ini menjadi bukti nyata dari kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh petarung tangguh ini.
(PR/timKB).
Sumber foto: ufc.com
Berita lainya
Christopher “El Guapo” Gutiérrez: Petarung Ganas UFC
Alexis Nicolas: “Barboza” Kickboxer Muda ONE Championship
John Castañeda: Petarung Meksiko Yang Pantang Mundur