Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Element6
Element6

Max Biaggi: Sang Kaisar Balap Roma


Jakarta – Berbicara tentang legenda balap motor, nama Massimiliano “Max” Biaggi pasti tidak bisa dilewatkan. Biaggi, yang lahir pada 26 Juni 1971 di Roma, Italia, mendapat julukan “Roman Emperor” dan “Mad Max” berkat prestasinya yang gemilang di dunia balap motor. Tak hanya satu atau dua, Biaggi berhasil meraih enam Kejuaraan Dunia yang membuat namanya abadi dalam sejarah balap motor.

Namun, siapa sangka, sebelum menjadi pembalap motor profesional, Biaggi bercita-cita menjadi pemain sepak bola dan bermain di Liga Calcio. Jauh dari aroma aspal dan suara mesin motor, Biaggi memulai karir olahraganya di lapangan hijau. Namun, takdir berbicara lain, ia akhirnya jatuh cinta pada dunia balap motor dan memulai debutnya di Grandprix motor pada tahun 1991 di kelas 250cc di GP Prancis. Kemenangan pertamanya diperoleh di Sirkuit Welkom, Afrika Selatan pada GP 250cc musim balap 1989.

Pada musim balap 1998, Biaggi memutuskan untuk pindah ke kelas GP 500, berjuang bersama Erv Kanemoto dan berhasil meraih posisi runner up, berada di bawah Michael Doohan. Biaggi lalu hijrah ke tim Marlboro Yamaha Team pada tahun 1999. Bersama tim pabrikan Yamaha ini, prestasi tertingginya adalah di posisi runner up, kali ini berada di bawah rival sejatinya, Valentino Rossi.

Era perpindahan dari motor 2-tak ke 4-tak pada tahun 2002 tidak menghalangi Biaggi untuk terus menunjukkan prestasinya. Biaggi tetap berada di tim pabrikan Yamaha dengan menunggangi YZRM1. Pada tahun berikutnya, Biaggi membalap untuk Honda di team satelit Honda Pons dengan sponsor Camel.

Foto: tribunnews.com

Tak berhenti di sana, Biaggi terus bergerak. Pada tahun 2005, Biaggi pindah ke team pabrikan Repsol Honda di atas sadel RC211V. Pada tanggal 26 September 2010, Biaggi memastikan diri sebagai juara dunia World Superbike musim 2010. Musim 2012, Biaggi kembali mencetak sejarah dengan meraih gelar juara dunia yang kedua, hanya unggul 0.5 poin dari pesaingnya, Tom Sykes.

Biaggi sempat pensiun selama tiga tahun sebelum kembali ke WSBK, membalap untuk tim Aprilia Racing Team menggunakan motor Aprilia RSV4 RF sebagai wildcard. Meski usianya sudah tidak muda lagi, Biaggi tetap menunjukkan performa yang impresif dan berhasil finis di posisi ke 6 di seri Misano.

Pada balapan pertama di Sepang, Biaggi meraih podium finis ke 3 dan menjadi pencetak podium tertua di ajang WSBK di usia 45 tahun. Sayangnya, Biaggi mengalami kecelakaan di balapan kedua dan gagal finis.

Saat ini, Biaggi dikenal sebagai duta merek sepeda motor Aprilia dan memiliki tim balap Moto3 yang berbasis di Monaco sejak tahun 2019. Prestasi Biaggi diakui dunia ketika pada tahun 2020, Biaggi dinobatkan sebagai FIM Road Racing Legend, dan pelantikan ke dalam MotoGP Hall of Fame pada tahun 2022.

Max Biaggi, sosok yang memulai kariernya dari sepak bola hingga menjadi legenda balap motor, membuktikan bahwa segala sesuatu bisa terjadi asalkan kita memiliki keberanian, semangat, dan dedikasi yang kuat. Karena seperti yang ditunjukkan Biaggi, tidak ada yang mustahil di dunia ini.

(EA/timKB).

Sumber foto: bolasport.com