Jakarta – Dalam dunia seni bela diri campuran (MMA), nama Sean Daniel O’Malley atau yang lebih dikenal dengan julukan “Sugar”, telah menjadi salah satu nama yang paling dihormati dan diperbincangkan di dunia Ultimate Fighting Championship (UFC). Dari Helena, Montana hingga mencapai puncak kompetisi UFC, inilah perjalanan menarik seorang petarung yang patut untuk diketahui.
Lahir pada 24 Oktober 1994 di Helena, Montana, Amerika Serikat, Sean O’Malley telah menunjukkan bakat tinjunya sejak usia muda. Dengan dukungan dan semangat juang yang kuat, O’Malley mulai menunjukkan kemampuannya di ranah seni bela diri campuran sejak 2013.
Dalam lima pertarungan pertamanya, O’Malley memilih untuk bertarung di Montana, negara asalnya. Kemudian, perjalanan profesionalnya membawanya ke North Dakota. Di sini, O’Malley berhasil menorehkan prestasi impresif dengan mengalahkan David Nuzzo di Legacy Fighting Alliance.
Kemenangan atas Nuzzo bukanlah akhir dari perjalanan O’Malley. Kemenangan tersebut justru menjadi pintu masuk bagi O’Malley ke arena yang lebih besar: Dana White’s Contender Series 2. Di sini, dia berhadapan dengan Alfred Khashakyan. Dengan penuh percaya diri, O’Malley mengalahkan Khashakyan dengan KO menakjubkan di babak pertama, sebuah prestasi yang memberinya kontrak UFC.
Debut di promosi UFC tidak membuat O’Malley gentar. Pada 1 Desember 2017, dia berhadapan dengan Terrion Ware di The Ultimate Fighter 26 Finale. Dengan teknik grappling favoritnya, High elbow guillotine, dan teknik striking, spinning techniques, O’Malley berhasil meraih kemenangan melalui keputusan bulat.
Namun, perjalanan di UFC tidak selalu mulus. O’Malley mengalami pertandingan kontroversial saat menghadapi Petr Yan pada 22 Oktober 2022, di UFC 280. Meskipun O’Malley memenangkan pertarungan melalui keputusan terpisah, banyak penggemar dan petarung lainnya yang percaya bahwa Yan seharusnya menjadi pemenang yang sah.
Namun, kontroversi tersebut tidak menghalangi O’Malley untuk terus berprestasi. Ia telah menerima penghargaan UFC Fight of the Night sebanyak tiga kali dan UFC Performance of the Night sebanyak empat kali. Kemenangan-kemenangan ini menunjukkan dedikasi dan keahliannya di dunia MMA.
Tidak hanya di dalam octagon, O’Malley juga menunjukkan dedikasinya di ranah grappling. Ia berhasil memasuki divisi Advanced No-gi seberat 155lbs dari Grappling Industries Phoenix pada 20 September 2020. Meskipun harus puas menempati posisi ketiga, O’Malley telah menunjukkan bahwa ia adalah sosok petarung yang serbaguna.
Dengan pemegang sabuk coklat Brazilian Jiu Jitsu dan rangking #2 kelas bantam UFC pada 13 Maret 2023, tidak dapat disangkal bahwa Sean “Sugar” O’Malley adalah salah satu bintang yang sedang bersinar di dunia UFC. Dari Helena, Montana, hingga menjadi salah satu nama terbesar di UFC, perjalanan O’Malley adalah bukti bahwa dengan dedikasi, kerja keras, dan semangat juang, seseorang dapat mencapai puncak kesuksesan di dunia seni bela diri campuran.
(PR/timKB).
Sumber foto: ufc.com
Berita lainya
Nazim Sadykhov: Striker Mematikan Di Divisi Lightweight UFC
Ismael Bonfim: Perjalanan “Marreta” Ke Oktagon UFC
Andre Petroski: Perjuangan Sang Juara Gulat Ke UFC