Jakarta – Di balik setiap cerita keberhasilan, ada perjuangan, dedikasi, dan gairah yang mendalam. Salah satu cerita tersebut datang dari Didier Yves Drogba Tébily, yang lebih dikenal sebagai Didier Drogba. Dari kehidupannya di Pantai Gading hingga menjadi superstar sepak bola dunia, perjalanan Drogba layak diceritakan kembali. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi jejak-jejak yang ditinggalkannya dalam dunia sepak bola.
Drogba dilahirkan pada 11 Maret 1978 di Abidjan, Pantai Gading. Dari bermain sepak bola jalanan di jalan-jalan kota hingga debut profesionalnya di klub Ligue 2, Le Mans, Drogba menunjukkan potensi besar sejak usia muda. Namun, perjalanan menuju puncak bukanlah hal yang mudah. Memerlukan ketekunan dan kedisiplinan yang tinggi untuk dapat meraih mimpi dan menandatangani kontrak profesional pertama pada usia 21 tahun.
Guingamp dan Marseille menjadi saksi bisu bagaimana Drogba mengukir namanya di peta sepak bola Eropa. Di Guingamp, ia berhasil mencetak 17 gol dalam 34 penampilan, prestasi yang membuatnya mendapatkan perhatian dari klub-klub besar di Prancis. Salah satunya adalah Olympique de Marseille, di mana ia berhasil mencetak 19 gol dalam satu musim dan membawa klub tersebut ke final Piala UEFA.
Chelsea, klub Liga Premier Inggris yang berbasis di London, melihat potensi Drogba dan memutuskan untuk membawanya ke Stamford Bridge dengan harga £24 juta. Dengan harga tersebut, Drogba menjadi pemain Pantai Gading termahal sepanjang masa. Di Chelsea, Drogba bukan hanya menunjukkan kelasnya sebagai pemain sepak bola, tetapi juga sebagai pribadi yang memiliki dedikasi, semangat, dan kepemimpinan.
Dalam seragam biru Chelsea, Drogba mencetak sejarah. Di musim debutnya, ia berkontribusi besar membawa Chelsea meraih gelar Liga Premier pertama mereka dalam 50 tahun. Namun, salah satu momen paling ikonik datang saat Liga Champions UEFA 2012. Di final melawan Bayern Munich, Drogba mencetak gol penyama kedudukan di menit-menit akhir pertandingan dan kemudian mengeksekusi penalti kemenangan. Momen tersebut menjadi salah satu puncak karier Drogba di Chelsea dan di sepak bola dunia.
Bersama Chelseaa, Drogba tercatat dalam sejarah sebagai pemain Afrika yang berhasil mencetak 100 gol di Liga Primer Inggris. Rekornya bertahan selama lebih dari satu dekade sebelum akhirnya dipatahkan 0leh winger Liverpool, Mohammad Salah. Drogba juga menjadi pemain Afrika pertama yang mencatatkan 100 caps bersama klub Liga Inggris.
Meski dikenal karena prestasinya bersama Chelsea, Drogba memiliki karier yang impresif di luar Inggris. Dia merumput di Tiongkok bersama Shanghai Shenhua, di Turki bersama Galatasaray, dan kemudian, dalam sebuah perjalanan nostalgia, kembali lagi ke Chelsea pada 2014. Di Turki, Drogba kembali menunjukkan tajinya dengan mencetak gol kemenangan di final Piala Super Turki 2013.
Sebagai pemain dari Pantai Gading, Drogba memikul beban harapan dan impian sebuah negara. Sebagai kapten tim nasional dari tahun 2006, ia menjadi inspirasi bagi generasi muda Pantai Gading dan pemain sepak bola di seluruh Afrika. Dengan mencetak 65 gol dari 105 penampilan, ia meninggalkan warisan sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa bagi Pantai Gading.
Drogba dikenal sebagai pemain yang selalu muncul di momen krusial. Dia memiliki kemampuan untuk tampil di pertandingan besar, bukan hanya sebagai pencetak gol, tetapi juga sebagai pemain yang bisa memberikan assist kunci kepada rekan setimnya. Drogba juga dikenal dengan kemampuan tendangan bebasnya. Bola sepakannya yang keras dan akurat seringkali membuat penjaga gawang lawan terpaku.
Pujian datang dari berbagai pemain top dunia, termasuk bek-bek terkenal seperti Gerard Piqué dan Carles Puyol yang menganggapnya sebagai striker paling sulit yang pernah mereka hadapi.
Drogba tidak hanya memberikan kontribusi di lapangan, tetapi juga di luar lapangan. Sebagai Duta Niat Baik untuk Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Drogba telah bekerja keras untuk mempromosikan perdamaian dan pembangunan di seluruh dunia. Di samping itu, ia juga aktif dalam berbagai inisiatif amal, terutama di Pantai Gading.
Didier Drogba, legenda sepak bola yang telah meninggalkan jejak tak terlupakan di dunia sepak bola. Dengan kombinasi bakat, dedikasi, dan integritas, ia telah menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia. Sebagai salah satu pemain terhebat dalam sejarah sepak bola, Drogba akan selalu diingat sebagai pahlawan bagi banyak orang, baik di dalam maupun di luar lapangan.
(EA/timKB).
Sumber foto: cnn.com
1 thought on “Didier Drogba: Mutiara Afrika Hasil Temuan Jose Mourinho”
Comments are closed.