Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Bagaimana Multitasking Mempengaruhi Produktivitas Dan Kesehatan Otak


Dalam dunia yang semakin kompleks dan penuh tekanan, banyak orang merasa perlu untuk melakukan banyak tugas sekaligus—fenomena yang dikenal sebagai multitasking. Tapi apakah multitasking benar-benar efisien dan bagaimana ia mempengaruhi otak kita?

Pengertian Multitasking

Multitasking adalah praktik melakukan beberapa tugas atau proses secara bersamaan. Istilah ini sering digunakan dalam konteks komputasi, tetapi juga berlaku untuk aktivitas sehari-hari. Dalam konteks manusia, multitasking bisa berarti membaca email sambil mendengarkan rapat online, atau mengetik laporan sambil menjawab telepon.

Meskipun ini merupakan keterampilan penting di tempat kerja, multitasking bisa menjadi kontraproduktif, terutama ketika beberapa tugas memakan waktu lebih lama atau memberikan hasil yang tidak diinginkan. Meski begitu, multitasking adalah keterampilan yang dapat dipelajari dan dapat dikuasai oleh para profesional seiring berjalannya waktu dan latihan terus-menerus.

Pro dan Kontra Multitasking

Pro:

Efisiensi Waktu: Salah satu alasan multitasking sangat populer adalah anggapan bahwa ia memungkinkan kita untuk menyelesaikan lebih banyak tugas dalam waktu yang lebih singkat.

Fleksibilitas: Multitasking bisa membuat kita lebih adaptif terhadap situasi yang serba cepat dan berubah-ubah.

Menghemat Biaya: Dengan melakukan beberapa tugas secara bersamaan, Anda dapat menghilangkan alasan mempekerjakan seseorang lagi untuk melakukan tugas tambahan tersebut.

Meningkatkan Produktivitas: Multitasking meningkatkan produktivitas dengan mengurangi waktu kerja dan memungkinkan karyawan menyelesaikan tugas lebih cepat. Pendekatan ini juga meningkatkan produktivitas di rumah, memungkinkan istirahat dan produktivitas yang lebih baik, mengurangi tingkat stres, dan menghasilkan hasil kerja yang lebih berkualitas.Mencegah penundaan: Multitasking memungkinkan individu untuk menyelesaikan lebih banyak tugas dalam waktu yang lebih singkat, memotivasi mereka untuk menyelesaikan lebih banyak tugas, dan membuat mereka lebih aktif, mengurangi stres dan meningkatkan perawatan diri.

Meningkatkan Kekuatan Otak: Multitasking adalah keterampilan yang dapat dipelajari yang membuat otak tetap aktif dan meningkatkan kekuatan otak dengan terus menantangnya untuk menangani tugas-tugas secara bersamaan, sehingga meningkatkan stamina mental.

Bekerja Di Antara Gangguan: Teknologi menyederhanakan pekerjaan tetapi juga menimbulkan gangguan seperti email dan notifikasi telepon. Keterampilan multitasking membantu para profesional menyeimbangkan tugas, mengatasi gangguan ini, yang sangat penting untuk efisiensi kerja di lingkungan yang serba cepat saat ini.

Kontra:

Penurunan Kualitas: Saat fokus dibagi, kualitas kerja bisa menurun.

Stres: Multitasking bisa meningkatkan kadar hormon stres, cortisol, yang mempengaruhi kesehatan jangka panjang. Multitasking dapat mempengaruhi kesehatan mental orang yang melakukan multitasker dengan menimbulkan kecemasan dan stres. Dengan mencoba menyelesaikan dua tugas atau lebih, para profesional mungkin mengalami kecemasan apakah mereka berhasil. Melakukan banyak tugas secara terus-menerus dapat menyebabkan siklus kecemasan dan stres, yang dapat memengaruhi produktivitas dalam jangka panjang.

Tidak Efisien: Meski tampak sebaliknya, penelitian menunjukkan bahwa multitasking seringkali memperlambat kita, daripada mempercepat. Peralihan antar tugas dapat menyebabkan penggunaan waktu yang tidak efisien. Meskipun biaya peralihan mungkin relatif kecil, hal ini secara kumulatif dapat memakan waktu yang lama ketika orang berulang kali berpindah antar tugas.

Mental Blocks: Otak manusia paling efektif berfokus pada satu tugas dalam satu waktu. Multitasking yang berat juga dapat menyebabkan hambatan mental, yang dapat menghabiskan banyak waktu produktif seseorang.

Penurunan Fungsi Memori : Multitasking dapat merangsang fungsi otak secara berlebihan, menghambat penyimpanan informasi dan menyebabkan kaburnya batas antara tugas-tugas yang mendesak dan tidak mendesak, sehingga menyebabkan antrian yang lebih panjang untuk tugas-tugas prioritas dan aktivitas yang kurang mendesak.

Penghambatan kreatif: Orang melakukan tugas sering kali memiliki waktu terbatas untuk memikirkan ide-ide baru, menyelesaikan tugas, dan menunjukkan kemampuan kreatif yang jauh lebih rendah dibandingkan mereka yang fokus pada satu aktivitas dalam waktu lebih lama.

Penurunan Kemampuan untuk berkolaborasi: adalah tugas-tugas yang melakukan dalam daftar tugas yang berhubungan dengan orang lain, tidak membantu rekan kerjanya, dan tidak terlibat dalam aktivitas non-inti di tempat kerja.

Penelitian Para Ahli Mengenai Multitasking Terhadap Otak

Penelitian neurosains telah menunjukkan bahwa otak manusia tidak dirancang untuk menangani banyak tugas secara bersamaan. Tidak ada peningkatan efisiensi atau efektivitas; sebaliknya, multitasking bisa menyebabkan penurunan kinerja dan produktivitas. Penelitian oleh Earl Miller, seorang neurosaintis di MIT, menunjukkan bahwa saat kita berpikir kita sedang multitasking, otak kita sebenarnya beralih cepat antara satu tugas dan tugas lainnya, yang dikenal sebagai “task-switching.” Ini mempengaruhi memori kerja dan membuat kita lebih mudah terganggu.

Manfaat Berfokus pada Satu Tugas pada Satu Waktu

Fokus pada satu tugas pada satu waktu, atau “monotasking,” memiliki beberapa keuntungan:

Kualitas Pekerjaan: Anda akan lebih cermat dan detail. Beralih antar tugas sering kali membebani otak dan menurunkan produktivitas. Ini adalah resep kegagalan di mana pikiran Anda berada di permukaan, dan kesalahan lebih sering terjadi.

Efisiensi: Penelitian menunjukkan bahwa fokus pada satu tugas dapat mempercepat penyelesaian. Single-tasking memungkinkan kita untuk fokus pada satu tugas pada satu waktu. Menurut artikel Huffington Post ini, berkonsentrasi pada satu tugas pada satu waktu memungkinkan Anda menyelesaikannya dengan lebih cepat dan efektif.

Pengurangan Stres: Tanpa perlu berpindah-pindah tugas, kadar hormon stres cenderung lebih rendah.

Peningkatan Memori: Fokus memungkinkan proses encoding memori menjadi lebih efisien.

Peningkatan Produktivitas : Penting untuk dipahami bahwa ketika Anda melakukan banyak tugas, Anda tidak benar-benar melakukan banyak tugas pada waktu yang bersamaan. Sebaliknya, otak Anda dengan cepat mengalihkan perhatian antara setiap tindakan yang Anda lakukan secara berurutan. Dalam dunia bisnis, hal ini disebut sebagai “pengalihan tugas”, dan ini merupakan kematian produktivitas.

Menghemat Energi: Multitasking menghabiskan cadangan energi Anda. Selain menurunkan jumlah glukosa yang tersedia di sel otak, hal ini juga membahayakan kesehatan fisik Anda. Akibat pengalihan perhatian dari satu tugas ke tugas lainnya, otak Anda terpaksa bekerja lebih keras karena harus membutuhkan waktu untuk menyerap beberapa informasi dalam waktu bersamaan.

Lebih Sehat: Banyak orang bangga dengan kemampuannya melakukan banyak tugas, dan ini adalah sesuatu yang mereka banggakan. Pada kenyataannya, kemampuan ini hanyalah persepsi: dopamin, hormon perasaan senang, dilepaskan setiap kali kita menyelesaikan tugas-tugas kecil, dan sebagai hasilnya, kita lebih cenderung beralih dari satu tugas ke tugas lainnya untuk menerima kebahagiaan dan kepuasan kecil.

Prioritas Pekerjaan: Monotasking adalah metode di mana satu tugas dijalankan pada satu waktu, memprioritaskannya dibandingkan yang lain. Pendekatan ini mengurangi gangguan, memungkinkan perhatian terfokus, dan mengurangi stres. Hal ini menghasilkan proyek yang efisien dan bebas kesalahan yang diselesaikan dalam tenggat waktu yang ditentukan, sehingga memastikan hasil yang sukses.

Cara untuk Menghindari Mitos Multitasking

Berikut beberapa strategi untuk menghindari jebakan multitasking:

Prioritaskan Tugas: Buat daftar prioritas dan kerjakan dari yang terpenting.

Jadwalkan Waktu: Gunakan teknik seperti metode Pomodoro untuk membantu Anda fokus pada satu tugas selama periode waktu tertentu.

Hindari Gangguan: Matikan notifikasi dan cari lingkungan yang tenang untuk bekerja.

Latih Konsentrasi: Praktikkan meditasi atau teknik relaksasi lainnya untuk meningkatkan konsentrasi.

Meskipun multitasking sering dianggap sebagai keterampilan yang dihargai, penelitian dan bukti menunjukkan bahwa ia lebih banyak berdampak negatif daripada positif, baik pada produktivitas maupun kesehatan otak. Sebagai alternatif, monotasking atau fokus pada satu tugas pada satu waktu menawarkan banyak keuntungan, termasuk peningkatan kualitas kerja, efisiensi, dan kesehatan mental. Dengan meninggalkan mitos multitasking, kita dapat bekerja lebih cerdas, bukan lebih keras.

(EA/timKB).

Sumber foto: clockwise.com