Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Element6
Element6

Disonansi Kognitif: Pengertian, Identifikasi Dan Menanganinya


Dalam dinamika kehidupan kita sehari-hari, terkadang kita dihadapkan pada situasi di mana keyakinan kita bertentangan dengan tindakan yang kita lakukan. Situasi seperti ini bisa menimbulkan apa yang disebut dengan disonansi kognitif.

Pengertian Disonansi Kognitif

Disonansi Kognitif adalah istilah psikologi yang merujuk pada perasaan ketidaknyamanan yang timbul ketika seseorang memiliki dua kognisi (pikiran, keyakinan, atau sikap) yang saling bertentangan, atau ketika tindakan yang dilakukan tidak sejalan dengan keyakinan atau nilai yang dipegang.

Contoh :

Anda ingin sehat, tetapi tidak rutin berolahraga atau mengonsumsi makanan bergizi. Akibatnya, Anda merasa bersalah.

Anda tahu bahwa merokok (atau minum terlalu banyak) berbahaya bagi kesehatan Anda, namun Anda tetap melakukannya. Anda merasionalisasi tindakan ini dengan menunjukkan tingkat stres Anda yang tinggi.

Anda ingin menambah tabungan tetapi cenderung mengeluarkan uang ekstra segera setelah Anda mendapatkannya. Anda menyesali keputusan ini di kemudian hari, seperti ketika menghadapi pengeluaran tak terduga yang tidak mampu Anda tanggung.

Anda memiliki daftar tugas yang panjang tetapi menghabiskan hari itu dengan menonton acara favorit Anda. Anda tidak ingin pasangan Anda mengetahuinya, jadi Anda berusaha membuatnya terlihat seperti Anda telah bekerja keras sepanjang hari.

Tanda-tanda Disonansi Kognitif

Perasaan Ketidaknyamanan: Hal pertama yang biasanya dirasakan adalah rasa ketidaknyamanan, meskipun sulit untuk diidentifikasi penyebab pastinya.
Rasionalisasi: Orang cenderung mencari pembenaran untuk tindakan atau keyakinan mereka guna mengurangi rasa ketidaknyamanan.
Hindari Konfrontasi: Seseorang mungkin akan menghindari topik atau situasi yang memicu disonansi.
Perasaan Bersalah: Dapat timbul perasaan bersalah karena bertindak bertentangan dengan keyakinan atau nilai yang dianut.
Merasa malu atas sesuatu yang telah Anda lakukan dan berusaha menyembunyikan tindakan Anda dari orang lain
Melakukan sesuatu karena tekanan sosial atau rasa takut ketinggalan (FOMO), meskipun itu bukan sesuatu yang ingin Anda lakukan


Penyebab Disonansi Kognitif

Tindakan yang Bertentangan dengan Keyakinan: Seperti seseorang yang mengetahui merokok berbahaya tapi tetap merokok.

Pembelian Produk Mahal: Setelah membeli sesuatu yang mahal, seseorang mungkin merasa tidak yakin dengan keputusannya.

Mendengar Informasi Baru: Informasi yang baru dan bertentangan dengan keyakinan saat ini bisa menimbulkan disonansi.

Dampak Disonansi Kognitif

Stres dan Kecemasan: Rasa ketidaknyamanan yang berlarut-larut dapat meningkatkan tingkat stres dan kecemasan.

Pengambilan Keputusan yang Buruk: Untuk mengurangi disonansi, seseorang mungkin membuat keputusan yang terburu-buru atau tidak tepat.

Rendahnya Kualitas Hidup: Jika tidak diatasi, disonansi kognitif bisa berdampak pada kepuasan dan kualitas hidup seseorang.

Mengadopsi keyakinan atau gagasan untuk membantu membenarkan atau menjelaskan konflik antara keyakinan atau perilaku mereka. Hal ini terkadang melibatkan menyalahkan orang lain atau faktor luar.

Menyembunyikan keyakinan atau perilaku dari orang lain. Orang mungkin merasa malu atas keyakinan dan perilaku mereka yang bertentangan, menyembunyikan perbedaan dari orang lain untuk meminimalkan perasaan malu dan bersalah.

Hanya mencari informasi yang menegaskan keyakinan yang ada. Fenomena ini, yang dikenal sebagai bias konfirmasi, memengaruhi kemampuan berpikir kritis terhadap suatu situasi namun membantu meminimalkan perasaan disonansi.

Cara Mengatasi dan Mencegah Disonansi Kognitif

Kesadaran: Menjadi sadar akan adanya disonansi adalah langkah pertama untuk mengatasinya.

Pendidikan dan Informasi: Mempelajari lebih lanjut tentang topik tertentu dapat membantu seseorang dalam mengambil keputusan yang lebih baik.

Tinjau Ulang Keyakinan: Pertimbangkan untuk menyesuaikan keyakinan atau sikap yang mungkin sudah usang.

Cari Dukungan: Berbicara dengan seseorang yang dipercaya dapat membantu dalam meredakan perasaan ketidaknyamanan.

Terapi: Dalam kasus yang parah, pertimbangkan konsultasi dengan profesional kesehatan mental.

Disonansi kognitif berperan dalam banyak penilaian, keputusan, dan evaluasi nilai. Menyadari bagaimana keyakinan yang bertentangan berdampak pada proses pengambilan keputusan adalah cara yang bagus untuk meningkatkan kemampuan Anda dalam membuat pilihan yang lebih cepat dan akurat.

Disonansi kognitif adalah fenomena yang lumrah terjadi dalam kehidupan kita. Mengerti dan mengidentifikasi tanda-tandanya merupakan langkah awal yang penting untuk mengatasinya. Dengan pemahaman yang tepat, kita dapat membuat keputusan yang lebih baik dan menjalani hidup dengan kualitas yang lebih tinggi.

(EA/timKB).

Sumber foto: communicationtheory.org